Ada satu kewajiban di mana umat juga harus berbaiat kepada Putra Bani Tamim.Bahkan wajib seolah-olah sederajat dengan Al Mahdi. Karena harus berbaiat walaupun harus merangkak di atas salju seperti sabda Rasulullahﷺ;
“Akan datang panji-panji hitam dari timur, hati mereka seperti kepingan besi. Barangsiapa yang mendengar tentang mereka, hendaklah mendatangi mereka, dan berbaiatlah kepada mereka walaupun terpaksa merangkak di atas salju”. ( Kitab Al hawi Lil fatawa oleh Imam Sayuti)
Kita harus mencari tahu Karena kalaupun ternyata kita bisa menemukan Putra Bani Tamim ini ada pada sosok seseorang, maka kang Diki Candra, selaku ketua Majelis Gaza akan berbaiat kepada beliau atas nama majelis Gaza.
Dalam kitab Al-Hawi Lil Fatawa oleh Imam Sayuti, Nabi Muhammadﷺ pernah bersabda, dari ibnu Umar bahwa Nabi telah mengambil tangan Ali dan bersabda;
” Akan keluar dari sulbi pemuda ini yang memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu maka wajib kamu mencari putra dari Putra Bani Tamim, dia datang dari sebelah timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi.
Sabda Nabi;
“akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah timur lalu mereka mempersiapkan segala sesuatu urusan untuk Al Mahdi, yaitu pemerintahannya”. ( Hr. Ibnu Majah)
Jika kita menonton vidoe YouTube tentang Bani Tamim dari beberapa ustadz Malaysia, mereka mengatakan posisi yang paling presisi di dalam konteks 4 sudut Ka’bah yang disebut Timur itu masuknya wilayah Malaysia dan Indonesia. Ada semacam kesepakatan bersama bahwa tidak ada konflik mana wilayah timur negara yang ada di seberang Malaysia dan Indonesia. Dan hal tersebut juga sesuai dengan pernyataan ini dalam mimpi Muhammad Qosim, bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang bergabung dalam aliansi dengan Pakistan. Artinya Indonesia akan menyerahkan kekuasaannya kepada Al Mahdi karena bergabung menjadi koalisi dari Pakistan untuk membebaskan jazirah Arab.
Alhamdulillah, kami sebagai umat yang beriman kepada Al Mahdi Muhammad Qosim, semakin membenarkan pernyataan Ustazdz-Ustazd bahwa Indonesia dan Malaysia siap bergabung dengan Pakistan. Mereka selalu menyebutkan Indonesia dulu, lalu Malaysia, ini sangat serasi dan sejalan dengan hadits di atas dan pendapat Ustazd yang membahas posisinya.
karena Ustadz-Ustadznya juga mengatakan “TAMIM” itu tanah Melayu. Jadi maksudnya posisinya dalam golongan Melayu, hal ini juga sebenarnya sejalan dengan pernyataan Ustadz-Ustadz lain bahwa kebangkitan Islam dimulai titiknya dari Indonesia.
Dari itu dapat disimpulkan bahwa Kebangkitan Islam bukan dari Pakistan terlebih dahulu, tetapi dari Indonesia. Kepercayaan Ustazdz-Ustazd akhir zaman dari berbagai analisa yang mereka pikirkan tentang awal kebangkitan,bahwa percikan kebangkitan berasal dari Indonesia. Ada satu lagi keyakinan tambahan bahwa Bani Tamim itu berasal dari Indonesia ini terkait dengan mimpi banyak teman-teman lain dan dari pihak luar bahwa di Indonesia juga akan terjadi semacam gejolak politik setelah Presiden yang terakhir terpilih untuk memegang pemerintahan,dan waktunya tidak akan lama.
Di luar majelis Gaza, tidak ada kaitannya dengan mimpi Muhammad Qasim juga menyatakan dalam mimpinya, bahwa pemerintahan saat ini tidak akan bertahan lama. Kurang lebih kalau benar ada kaitan dengan mimpi yang lain, in shaa Allah Muhammad Qasim akan dibaiat paling lambat tahun 2028 atau antara tahun 2027-2028 yang berarti tinggal 3 tahun lagi.
Bagaimana mungkin pemerintah Indonesia dengan sistem yang ada saat ini tiba-tiba harus menjadi sekutu Pakistan dan mengubah haluan yang sangat mustahil dengan sistem politik sekarang, apalagi kita sama-sama tahu kalau Indonesia itu non-blok. Artinya harus ada semacam pergantian kepemimpinan politik di Indonesia dan dalam konteks hadits ini tentu saja pemimpin haruslah orang yang mampu memberikan arahan.
Para petinggi masyarakat umum mengatakan bahwa Muhammad Qasim adalah Al Mahdi dan Pakistan lah yang akan menghancurkan jazirah Arab. Saat itu yang sudah berperang dalam perang Malhamah Kubro. Sehingga Indonesia harus bergabung dengan Pakistan.Hitungan logikanya paling lambat 3 tahun ke depan.
Dalam hal pergantian pimpinan di Indonesia ini,sebenarnya sangat sejalan dengan ramalan-ramalan atau biasa disebut ramalan raja-raja zaman dahulu. Salah satunya adalah Jayabaya atau Prabu Siliwangi.
Dan yang lainnya juga mengatakan,bahwa di akhir zaman setelah jatuhnya raja-raja Nusantara akan ada sosok yang kembali berkuasa dari keturunan raja. Hal ini semakin menguatkan pendapat bahwa Putra Bani Tamim ini memang dari Dugaan itu mengarah pada Raden Diki Candra keturunan Raja Mataram yang saat ini menjadi ketua majelis Gaza yang sangat aktif membantu penyebaran mimpi Muhammad Qasim seorang pemuda dari Pakistan yang di nyatakan sebagai Al Mahdi oleh para pendukungnya di seluruh dunia (termasuk Gaza).
Ramalan Jayabaya dalam kitab tersebut dinyatakan bahwa “seorang raja yang keturunan waliyullah memiliki Kedaton di Mekah dan Jawa dekat dengan gunung perahu di sebelah barat tempuran atau pertemuan dua sungai”.
Kepercayaan dari pihak Indonesia atau budaya Indonesia atau bahasa Melayu adalah munculnya ‘Satria Piningit’ yang akan memimpin pemerintahan, bahkan diyakini akan menggabungkan kekuasaannya hingga ke Nusantara, berarti termasuk Malaysia, Brunei dan lain sebagainya akan bergabung bersama.
Artikel tentang Bani Tamim ini terdiri dari bagian 1 sampai 4.
Dan pada artikel kedua ini akan dibahas tentang Kedudukan atau tempat tinggal Bani Tamim dari kota Mekah ke arah paling timur, dan siapakah Satria piningit , Pembaca setia GAZA juga dapat melihatny
a dalam versi YouTube dengan link
https://youtu.be/2_dbG32c6ro?si=LUAhl1MEPeZO_kaF, dan untuk lebih memahaminya dapat dibaca pada link berikut ini
Majelis Gaza sangat meyakini bahwa Ban Tamim yang di maksud adalah ketua Gaza (Gerakan Akhir Zaman). Beliau adalah kang Diki dengan nama lengkap Raden Diki Candra seorang turunan Raja Mataram yang merujuk pada garis keturunan Nabi Muhammadﷺ. Bergabunglah dengannya untuk persiapan membaiat Al Mahdi.