Translate :

Home / Uncategorized

Selasa, 5 November 2024 - 18:43 WIB

Tauhid Adalah Prioritas Utama dalam Beragama

Inilah Alasan Kenapa Rasulullahﷺ Dijadikan Utusan di Arab. Rasulullaahﷺ diturunkan 1400 tahun di Arab karena kejahilan dan kesyirikan di dunia dan khususnya paling banyak kesyirikan saat itu ada di Arab. Tauhid Adalah Prioritas Utama dalam Beragama.

Begitu juga Imam Mahdi dan Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام diturunkan ke dunia saat ini karena kejahilan, kesyirikan yang sudah merajalela khususnya banyak terjadi di Pakistan.

Syirik adalah dosa yang tidak terampuni, dan karena kasih sayang Allaahﷻ, agar mereka bertaubat maka diutuslah utusanNya di tempat tersebut. Jadi para utusan, sengaja Allahﷻ turunkan di negeri yang paling banyak kesyirikannya.

Kenapa Allahﷻ menurunkan Imam Mahdi di akhir zaman? Karena merebaknya syirik Akbar di dunia. Al Mahdi bertugas untuk meluruskan Tauhid. Setelah terbentuk tauhid di tanah yang disucikan nanti ( Pakistan) maka ia akan di islah dalam waktu satu malam dan menjadi Imam Mahdi. Halitu sangat sesuai dengan awal mimpi Muhammad Qasim sebagai Al Mahdi yaitu, “Memberantas kesyirikan”.

Dakwah mubasyirat Muhammad Qasim adalah memberantas syirik Akbar sampai syirik yang paling kecil yang masih dilakukan oleh masyarakat di dunia saat ini. Bahkan syirik yang belum ada di zaman Rasulullaahﷺ pun, ada di zaman ini.

Cara dakwah yang berbeda dengan para Nabi dan Rasul, yaitu menggunakan teknologi internet sehingga menjangkau lebih luas dan lebih cepat dalam penyebaran mimpi ilahinya. Hal ini juga sebanding dengan cara dakwah Dajjal yang membuat orang Islam sedunia murtad (nauzubillah) dan menjadi pengikutnya dalam waktu hanya 40 hari. Baik Al Mahdi maupun Dajjal sama – sama mempergunakan teknologi informasi berupa internet dan listrik. Bedanya adalah manusia yang menjadi pengikut Dajjal sudah puluhan tahun yang lalu dipersiapkan dan mempersiapkan diri, sementara pengikut Al Mahdi adalah baru baru ini artinya semenjak Al Mahdi di utus.

Umat saat ini baik dalam segi amal Sholeh, namun sangat memprihatikan dalam segi ketauhidan. Kehancuran tauhid adalah malapetaka terbesar bagi umat manusia, karena mempertaruhkan keimanan seseorang, yang berarti mempertaruhkan tempatnya yang abadi di surga atau neraka. Dan itu pilihan yang harus ditetapkan.

Kehancuran Tauhid adalah karena kesyirikan yang notabene dibuat dan dilakukan oleh para kyai, ustadz dan habaib yang kemudian diikuti oleh para pengikutnya. Hal ini sesuai dengan Kata
اَرْبَا بًا terdapat dalam QS At Taubah ayat 31.
Allahﷻ berfirman:

اِتَّخَذُوْۤا اَحْبَا رَهُمْ وَرُهْبَا نَهُمْ اَرْبَا بًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَا لْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ ۚ وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَـعْبُدُوْۤا اِلٰهًا وَّا حِدًا ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”

Baca Juga:  Hilangkan Penyakit Al Wahn Demi Kebangkitan Islam

Kesimpulannya, tidak ada perselisihan antara kita dan kamu tidak kita sembah selain Allahﷻ dan tidak kita persekutukan dia dengan apapun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagiannya sebagai arbab, dalam penetapan hukum halal dan haram..

Contoh, Allahﷻ bilang haram, tapi kata ustadz halal, maka mereka mengikuti apa yang dikatakan ustadz bahwa itu halal. Dan itu berlaku pada perbuatan bid’ah seperti merayakan maulid yang umum dilakukan, hormat dengan membungkukkan badan karena ustadz bilang itu halal walaupun tidak ada dalam aturan Allaah ﷻ maupun dalam perbuatan Rasulullaahﷺ. Celakanya, semua orang mengikuti ustadz mereka dan mengabaikan Allahﷻ dan Rasul-Nya. Umat saat ini lebih mengutamakan kata -kata dan perintah ustadz dari pada perintah dan aturan Allahﷻ dan Rasulullaahﷺ.

Itulah bahayanya arbab, Tuhan -tuhan palsu dalam penetapan hukum halal dan haram, kesyirikan yang tidak diketahui dan dirasakan sehingga amal ibadah menjadi sia-sia.

Arbaabum (Tuhan-Tuhan yang bermacam-macam ) dalam QS. Yusuf 12: Ayat 39 pun banyak macamnya seperti pimpinan, politisi, kyai ustadz, habaib, pedagang yang menuhankan dirinya tanpa sadar pada anak buahnya/jamaahnya.

Allahﷻ berfirman;

يٰصَا حِبَيِ السِّجْنِ ءَاَرْبَا بٌ مُّتَفَرِّقُوْنَ خَيْرٌ اَمِ اللّٰهُ الْوَا حِدُ الْقَهَّا رُ 

“Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, Tuhan-Tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa?”

TAUHIDULLAH

1.Tauhidullah adalah hak-hak Allahﷻ terhadap hamba-nya. Dan kewajiban kita sebagai hambanya untuk mentauhidkan Allahﷻ
2. Ibadah mencakup maknanya dan sifat-sifatnya dari ibadah dan syarat-syarat penerimaannya. Ibadah terbagi dua yaitu
a) sifat ibadah yang benar dan
b) syarat-syarat penerimaannya.
3. Bid’ah aqidah, ashobiyah
Semoga Allah merahmatimu

Yang paling utama/ fardhu untuk dipelajari sebelum belajar rukun Islam adalah “TAUHID ” seperti dijelaskan dalam QS. Muhammad 47: Ayat 19

فَا عْلَمْ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَا سْتَغْفِرْ لِذَنْبِۢكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنٰتِ  ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰٮكُمْ

“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.”

فَا عْلَمْ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ : berarti

Pelajarilah لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ yaitu ingkari thagut dan beribadah hanya kepada Allahﷻ. Karena tidak diciptakan manusia dan jin selain untuk beribadah kepada-KU, maka diutusnya Isa Al Masih عَلَیهِ‌ السَّلام dan Al Mahdi di akhir zaman adalah karena TAUHID, dalam rangka memurnikan لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ

Baca Juga:  99 Fakta Muhammad Qosim Al Mahdi Part 4

Misi para nabi dan Rasul, Al Mahdi dan nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام adalah tauhid.

Tugas Rasul pada setiap umat adalah untuk menyerukan sembalah Allah dan jauhilah thaghut seperti dalam Qs.An Nahl ayat 36 “Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan sembahlah Allahﷻ (saja) dan jauhilah thagut itu”.

Jadi tidak cukup dengan hanya mengerjakan ibadah: rajin sholat, mengerjakan puasa dan pergi haji tapi sebagai muslim dalam kehidupan harus merealisasikan menolak illah dan menisbatkan Allahﷻ dengan menjalankan secara beriringan. Artinya beribadah hanya kepada Allahﷻ dan antipati/ menolak thagut dan arbaab yang mengaku menjadi tuhan seperti dalam An Nahl,ayat 2; “….peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (sesembahan) yang hak melainkan AKU, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.”

Begitu juga dalam QS. Al Anbiya ayat 25, “Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ” Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan AKU maka sembahlah olehmu sekalian akan AKU”

Sesuatu yang paling utama diucapkan olehku dan para Nabi adalah لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ. Dan kalimat tauhid itu harus selalu diulang ulang agar melekat di hati.

Dalam surat Shad ayat 4 dan 5 Allahﷻ berfirman “Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (Rasul )dari kalangan mereka, dan orang-orang kafir berkata:
“ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu, Tuhan yang satu saja sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.

Jadi pertentangan dalam menyeru dan menegakkan kalimat لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ. Itu pasti ada seperti, Rasulullaahﷺ dimusuhi oleh kaumnya Nabi Musa dimusuhi oleh Firaun, Nabi Ibrahim dimusuhi oleh Namrudz dan kaumnya.

Dan para penyeru tauhid telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus yaitu kalimat لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ terdapat dalam QS. Al Baqarah ayat 256 Allahﷻ berfirman ;

لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِا لطَّا غُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِا لْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَا مَ لَهَا ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Thagut dan beriman kepada Allahﷻ, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah1ﷻ Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Baca Juga

Uncategorized

Kelompok Terasing Di Akhir Zaman

Uncategorized

Penyimpangan Aqidah Pengikut Ruqayah Sang Creator Rasul Palsu Osama Altaf (1)

Uncategorized

Maraknya Prostitusi (Perzinaan) Sebagai Tanda Akhir Zaman

Fact

12 Tabir Mimpi Mengenai Masa Depan Muhammad Qasim dan Pakistan

Uncategorized

Putra Bani Tamim Dari Timur Adalah Satria Piningit Dari Indonesia

Uncategorized

Jika Tidak Punya Malu Berbuatlah Sesuka hati

Uncategorized

Kenapa Percaya Muhammad Qasim Adalah Calon Imam Mahdi

Uncategorized

Perlunya Di Bentuk Undang – Undang Anti Syirik