Introspeksi Bagi Penduduk Tanah Uzlah dan Majelis GAZA ” Waspadai Ujian atau musibah” adalah cara introspeksi diri agar peka terhadap peringatan Allahﷻ. Ujian dan musibah adalah sesuatu yang berbeda, baik dari arti, sifat bentuk dan tujuannya. Kenapa kita harus tahu perbedaan antara ujian dan musibah ? Semua perbedaan itu diketahui agar sesuai penerapannya pada diri kita, sehingga tahu dan dapat menilai kualitas diri, kejujuran dan tindakan. Jangan sampai Allah menegur dengan musibah malah kita bilang itu ujian, sehingga kita tidak dapat introspeksi diri dan mengambil solusi terbaik.
Suatu keniscayaan bahwa dalam konteks perjuanganakan selalu menempel ujian, sementara dalam sebuah maksiat akan selalu menempel azab, musibah dan hal yang tidak kita inginkan.
Definisi ujian itu merupakan bagian musibah. sifatnya untuk meningkatkan ketaqwaan, menguji keimanan. Semakin diuji semakin kuat jiwa dan keimanan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas keimanan seseorang.
Sedangkan bentuk ujian adalah kesenangan dan kesulitan. sifat ujian adalah syarat keimanan, jangan bilang beriman sebelum Aku uji. Al Ankabut ayat 2
Allahﷻ berfirman:
اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 2)
Definisi musibah adalah teguran agar menyesali, bertaubat dari dosa dan mengevaluasi diri, bentuk musibah, pastinya sesuatu yang tidak disukai, tidak mau terjadi pada diri ataupun orang lain. Tujuannya teguran dari Allahﷻ. Bentuknya berupa penyakit, kecelakaan, kehilangan dan lain-lain. sifat: Sebagai syarat keimanan (sebelum diuji musibah, kejadian yang datang atas ketentuan Allah yang tidak bisa ditolak).
REALITA SAAT INI
Jangan kagum dengan ustadz kondang, dakwah keliling Nusantara, padahal dibayar setelah ceramah. Mereka adalah penceramah bukan pendakwah. Dan kata kata dakwah seperti itu Dimata Allah adalah bohong. Mereka bekerja sebagai penceramah bukan pendakwah. Karena pendakwah tak akan menerima bayaran tapi malah sebaliknya memberikan sebagian rezekinya untuk para jamaahnya. Ia hanya mau bayaran dari Allahﷻ dan ingin menyelamatkan agamanya. Dakwah itu murni untuk menyerukan Laa illaha illallaah, maka orang yang berdakwah dekat dengan ujian.
Sementara penceramah adalah orang yang bekerja sebagai juru bicara mengenalkan Islam, dan mendapatkan bayaran dari ceramahnya, mereka hidup dari ceramah agama yang diserukannya. Dan biasanya mereka memasang tarif dan syarat. Maka penceramah lebih dekat dengan musibah.
Sehubungan dengan ujian dan musibah ini, ada sebuah mimpi tentang ujian di tanah uzlah. Berikut adalah tulisan Mimpi salah satu helper berinisial N di tahun 2023. ( Ia belum pernah ke tanah uzlah)
Berikut mimpinya;
Pada malam hari, saya sedang berada di tanah uzlah Gaza, Ciater. kami mendengar bahwa ada yang hendak menangkap kami semua yang ada di sana.
Mereka sedang menuju tanah uzlah, dan sudah berada sangat dekat. Mengetahui kabar tersebut, semua yang berada di tanah uzlah berlarian ke tempat persembunyian yang kira-kira tidak diketahui oleh orang-orang yang akan menangkap tersebut.
Sementara saya sendiri hanya berlari, tidak tahu harus bersembunyi di mana,hanya melihat mereka sibuk lari menyelamatkan diri masing-masing tiba-tiba ada tangan seorang lelaki menarik tangan saya dan refleks saya mengikuti laki-laki tersebut membawa saya bersembunyi di sebuah gudang yang ada di sana. Kami bersembunyi di tempat yang sempit sehingga saya dan laki-laki itu berdiri berhadap-hadapan.
Saya tidak terlalu menyadari kondisi tersebut karena saya sibuk mengintip keluar melihat orang-orang yang mau menangkap kami, yang ada di tanah uzlah mencari ke sana sini.
Sementara laki-laki yang membantu saya bersembunyi tersebut memperhatikan detail wajah saya sambil tersenyum. Sambil tersenyum laki-laki tersebut yang tadinya normal wajahnya tiba-tiba berubah menjadi hitam legam seperti arang dan buruk rupa.
Sementara saya tidak menyadari semua kondisi tersebut, karena saya hanya sibuk memperhatikan semua yang dilakukan oleh orang-orang yang hendak menangkap kami, tapi tidak dapat menemukan kami semua yang berada di tempat persembunyian.
Dan mimpi berakhir
Takwil mimpi oleh ustadz Abu Darda, akan banyak cobaan yang menimpa di tanah uzlah Gaza (khusus) dan majelis Gaza (secara umum) sampai karena seringnya tanah uzlah ini mendapat cobaan, sehingga musibah yang besar pun, sampai-sampai anggota Gaza ini bingung harus menghadapinya.
Namun karena cobaan yang terus-menerus terjadi menimpa tanah uzlah dan majelis Gaza, mereka menjadi terbiasa, sehingga dapat menyelesaikan dan mengatasi ujian tersebut.
Namun di dalam mimpi tersebut tergambar orang-orang yang ada di tanah uzlah dan majelis Gaza harus berhati-hati, sebab ada saja orang yang bermuka dua
Ada saja orang yang iri atas kesuksesan tanah Uzlah ini, tetapi tanah uzlah terus tegak berdiri walaupun ujian menerpa.
Dan ada saja orang yang merasa dirinya pintar, maka kita harus tetap tawakal, rendah hati dan menunjukkan sikap yang lemah lembut terhadap sesama.
Seseorang yang nampak baik akhirnya akan ketahuan juga. Menjadi hitam maksudnya, makna seseorang yang bermuka dua dan pandai berdusta.
Maka penduduk tanah uzlah harus terus memperbaiki diri jangan terpeleset menjadi orang yang digambarkan dalam mimpi tersebut.
Allahﷻ berfirman dalam
QS. Az-Zumar 39: Ayat 60
وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ تَرَى الَّذِيْنَ كَذَبُوْا عَلَى اللّٰهِ وُجُوْهُهُمْ مُّسْوَدَّةٌ ۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْمُتَكَبِّرِيْنَ
“Dan pada hari Kiamat engkau akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, wajahnya menghitam. Bukankah Neraka Jahanam itu tempat tinggal bagi orang yang menyombongkan diri?”
MUHASABAH
Bahwa wajah yang menghitam itu adalah wajah yang penuh dengan dosa dan kemunafikan. Maka di dalam mimpi pun demikian.
Maka bagi yang ingin beriuzlah untuk mempersiapkan diri. Apakah betul siap digembleng di tanah uzlah? Apakah siap pikiran, mulut dan perut tidak menyalurkan hawa nafsu terus? Jika siap maka datanglah ke tanah uzlah.
Jika siap menerpa, di terpa, di gembleng, silakan berangkat ke sini.
Bagi teman-teman yang belum jelas kesiapannya, harus disiapkan, tidak boleh tidak, karena memang di tanah uzlah dan Majelis GAZA ada aturan yang dibuat untuk mencapai takdir.
Takdir itu jelas dan membuat mimpi itu terbuka bagi kita. Mubasyirat itu memang harus diperjuangkan. Contohnya mimpi Muhammad Qasim, karena dia tergoda wanita (dunia) maka ia lalai dan tidak menyelesaikan tugasnya.
Seharusnya ia menjadi Imam Mahdi di tahun – tahun kemarin,namun sampai saat ini belum. jika sosok ini lahir walaupun tersisa satu hari Allahﷻ pasti panjangkan. Hal ini juga sesuai dengan hadits;
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “لو لم يبق من الدنيا إلا يوم” قال زائدة فى حديثه “لطول الله ذلك اليوم” (ثم اتفقوا) “حتى يبعث فيه رجلا مني” أو “من أهل بيتي، يواطىء اسمه اسمي، واسم أبيه اسم أبي” زاد فى حديث فطر “يملأ الأرض قسطا وعدلا كما ملئت ظلما وجورا” وقال فى حديث سفيان “لا تذهب، أو لا تنقضى الدنيا حتى يملك العرب رجل من أهل بيتي، يواطئ اسمه اسمي” قال أبو داود : لفظ عمر وأبى بكر بمعنى سفيان
Dari Rasulullahﷺ, bersabda: “Sekiranya dunia ini tidak tersisa kecuali hanya sehari, Zaidah menyebutkan dalam haditsnya, “Maka Allahﷻ akan memanjangkan hari itu”.
“kemudian mereka bersepakat—dalam menyebutkan lafadz—hingga Allahﷻ mengutus seorang laki-laki dariku, atau dari keluargaku; namanya sesuai dengan namaku, dan nama ayahnya juga sesuai dengan nama ayahku. Dalam hadits Fithr ditambahkan, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana kezaliman dan kelaliman pernah memenuhinya.” Dalam hadits riwayat Sufyan beliau mengatakan: “(Dunia) tidak akan pergi, atau tidak akan hancur hingga seorang laki-laki dari ahli baitku menguasai Arab; namanya sesuai dengan namaku.” Abu Daud berkata; “lafadz hadits Umar dan Abu Bkar semakna dengan lafadz Abu Sufyan.” (HR. Abu Daud: 4282 dalam juz 4, halaman 106-107, cetakan Maktabah Dahlan, Indonesia).
Allahﷻ akan memanjangkan umur dunia karena seorang laki-laki dari keturunan Rasulullaahﷺ.Dan laki-laki itu adalah Muhammad Qasim.
Belum tentu semua yang di tanah uzlah mendapatkan ujian, bisa jadi mendapatkan musibah karena belum bisa menahan diri. Dari sinilah kita yang sudah diberikan Mubasyirat, belajar memperbaiki diri untuk mencapai tujuan dengan cara:
1. Menahan diri dari pikiran bersenang -senang karena selalu berhadapan dengan alam.
2. Siapkah perut dengan makanan apa adanya.
3. Ikhlas dengan apapun.
4. Mulut tidak ghibah, kecuali evaluasi dihadapan kang Diki untuk kebersamaan.
5. Hapuskan semua sifat yang tidak baik. Allahﷻ itu lebih dekat dari urat leher.
6. yang kuat untuk berjuang.
7. Kita datang ke tanah uzlah karena Allahﷻ bukan karena sesuatu.
8. Kita yang sini untuk mengingatkan dunia, kita adalah orang orang yang sudah Allahﷻ pilih untuk menegakkan Islam di masa depan.
In syaa Allaah kita sudah masuk level 2 dalam perjuangan selanjutnya menuju pada level ketiga dan terakhir (level 4). Kita samakan dengan level-level yang juga ditakdirkan didefinisikan untuk Dajjal.
Kita harus mengimbangi musuh utama kita yaitu Dajjal baik sosok dan sistemnya. Sistem Dajjal sudah dipersiapkan begitu rupa, personal yang akan menyatukan orang- orang yang terjerumus Dajjal sudah muncul dan itu adalah musuh besar kita selain hawa nafsu.
Karena Dajjal sudah memiliki SDM lengkap dan dipersiapkan Allahﷻ dengan izin-Nya, pengikutnya juga sudah banyak saat ini. Mereka tidak sadar, ketika Dajjal muncul menjadi sosok Agamawan, cocok dengan apa yang sedang mereka lakukan.
Mereka menganggap pemimpin mereka sesuai dengan apa yang mereka kerjakan saat itu. Kondisi umat saat ini cocok dengan perangkap Dajjal yaitu “menyatukan beberapa kelompok (pelaku syirik dan bid’ah) yang tidak disadari bahwa mereka masuk dalam perangkap Dajjal.
Kita yang siap melawan Dajjal dan para pengikutnya harus memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Ibaratnya Jika Suatu pekerjaan yang biasanya bisa dilakukan oleh 4-5 orang bisa, maka saat ini bisa dilakukan sendiri sehingga lebih efisien.
Berdasarkan Mubasyirat Helper diketahui saat ini pengikut Dajjal lebih banyak daripada pengikut Al Mahdi. Dan Dajjal sudah masuk ke level2. Maka dari itulah kita harus mulai masuk level ke-2 juga. Dengan resiko lebih disiplin dan taat aturan untuk menghadapi hal-hal yang berat selanjutnya.
Bismillaah, semoga Allahﷻ tolong kita untuk senantiasa membersihkan hati dan niat kita, menetapkan dan menjaga semangat dakwah Mubasyirat kita semua melawan musuh besar hawa nafsu dan para pengikut dajjal.