Translate :

Siapakah Muhammad Qasim?

Sayyid Muhammad Qasim
  • Nama                            : Muhammad Qasim
  • Jenis Kelamin           : Laki-laki
  • Tempat/Tgl Lahi       : Pakistan, 05 Juli 1976
  • Alamat                          : Lahore, Pakistan
  • Agama                          : Islam (Sunni)
  • Nama Ayah                 : Abdul Karim
  • Nasab                           : Keturunan suku Quraisy jalur ayah

Tentang Muhammad Qasim

Dilihat dari bahasa, arti Muhammad berarti terpuji (yang dirahmati). Qasim berarti orang yang memberi (membagi-bagi). Abdul berarti hamba dan Karim berarti yang Mulia. Jadi Muhammad Qasim bin Abdul Karim artinya adalah orang yang terpuji dan suka memberi (membagi-bagi), putra dari hamba Allah Yang Maha Mulia. Nama lain dan sekaligus nama kuniyah (julukan) yang paling sering disebutkan atas Rasulullah SAW adalah Abul Qasim. Abdul Karim secara bahasa arab memiliki makna hampir sama dengan nama Abdullah.

Muhammad Qasim pernah mendapatkan penjelasan dari almarhum ayahnya (semasa beliau masih hidup) dan juga keluarganya bahwa dirinya berasal dari keturunan Bani Quraisy dari jalur almarhum ayahnya,

Muhammad Qasim menjelaskan bahwa :

  1. Allah SWT telah hadir (di balik tabir) dalam mimpinya lebih dari 500 kali.
  2. Rasulullah SAW hadir dalam mimpinya lebih dari 300 kali.

 

Di usianya yang ke 12 atau 13 tahun, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW mulai datang dalam mimpinya. Kemudian setelah itu di tahun 1993 saat beliau berumur 17 tahun, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW datang secara teratur dan terus-menerus. Sejak saat itu, keduanya lebih sering lagi datang ke dalam mimpinya. Allah SWT dan Rasulullah SAW memerintahkannya untuk menyebarkan mimpinya.

Muhammad Qasim tidak memiliki keterikatan dengan organisasi apapun. Bahkan saat sebelum menyebarkan mimpinya, Muhammad Qasim tidak begitu mengetahui tentang hadits-hadits akhir zaman, Al-Mahdi, Malhamah Qubra, Dajjal dan Ya’juj Ma’juj dan lainnya.

Muhammad Qasim baru mengetahui tentang hadits-hadits akhir zaman itu setelah mulai menyebarkan mimpinya, karena orang-orang mulai mengaitkan dirinya dengan sosok Al-Mahdi (orang yang mendapat petunjuk). Namun sampai saat ini dia tidak mau dikait-kaitkan dengan sosok Al-Mahdi. Muhammad Qasim menjelaskan bahwa dia bukan Al-Mahdi dan tidak mau menjadi Al-Mahdi.

Bahkan di awal-awal menyebarkan mimpinya, dia mengakui tidak rutin melaksanakan sholat tahajud, berdoa dan tidak religius. Itu semua menunjukan bahwa dirinya lelaki sunni biasa.