Translate :

Home / Uncategorized

Jumat, 22 Maret 2024 - 23:10 WIB

Al Qur’an vs Mimpi Muhammad Qasim

Al-qur’an merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammadﷺ melalui wahyu, untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Sebagai risalah, rahmat dan petunjuk sekaligus mu’jizat serta supaya seluruh manusia, menjadi beriman kepada Allahﷻ dan hari pembalasan.

Ketika Nabi Muhammadﷺ berdakwah kepada masyarakat jahiliyyah dengan menyampaikan Al-qur’an sebagai bukti kerasulan beliau, banyak kalangan bangsa arab pada saat itu yang menolak kebenaran Al-qur’an sebagai Kalamullah dengan berbagai alasan dan tuduhan. Tidak sedikit yang menuduh bahwa Al-qur’an adalah ciptaan(karangan) Muhammadﷺ sendiri. Disebabkan, karena Al-qur’an itu sendiri menggunakan bahasa arab.

Allah swt menjawab sekaligus menantang langsung tuduhan-tuduhan tersebut dalam firmanNya:

قُلْ فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّثْلِهٖ وَا دْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Katakanlah: (Kalau benar apa yang kamu katakan), maka
cobalah datangkan sebuah surat yang menyerupainya”
[QS.Yunus: 38].

Di dalam ayat lain:

قُلْ فَأْتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهٖ

Katakanlah: ‘Maka datangkanlah sepuluh surat yang (dapat)
menyamainya” [QS.Hud : 13].

Ketika ayat tersebut di turunkan, bangsa arab pada saat itu berusaha mencoba untuk membuat ayat-ayat tandingan, namun tetap saja tidak ada satupun yang berhasil. Mereka tidak mampu menghasilkan karya yang serupa, kendati ada tantangan dari
Al-Quran dan mereka telah berusaha menjawab tantangan itu.
Hal tersebut sekaligus membantah tuduhan bahwa Al-qur’an merupakan karangan Muhammadﷺ.
Karena Muhammadﷺ adalah orang Arab juga.
Bagaimanapun jeniusnya, tetap saja ia sebagai seorang manusia
yang menjadi salah satu anggota dari masyarakat atau
bangsanya. Selama seluruh bangsa Arab tidak mampu menghasilkan karya yang serupa, maka masuk akal apabila
Muhammadﷺ yang juga termasuk salah seorang dari bangsa arab tidak mampu menghasilkan karya yang serupa. Oleh karena itu sangat jelas bahwa Al-Quran itu bukan karangannya.

Baca Juga:  Perang Dunia Ketiga Terjadi Sebelum Muhammad Qasim Menjadi Presiden, Lalu Pakistan Menyebarkan Keadilan dan Kedamaian di Seluruh Dunia

Disamping itu, Nabi Muhammadﷺ senantiasa menyampaikan banyak hadits
Apabila di perhatikan, tetap saja berbeda antara gaya bahasa yang di gunakan dalam hadits dengan gaya bahasa yang di gunakan Al-qur’an. Hal ini menegaskan bahwa bagaimanapun kerasnya usaha
seseorang untuk menciptakan berbagai macam gaya bahasa
dalam penyampaiannya,tetap saja akan terdapat kemiripan
antara gaya yang satu dengan yang lain, karena merupakan
bagian dari ciri khasnya dalam berbicara. [Nidzamul islam, 19]

Tuduhan-tuduhan mereka telah terbantahkan baik secara akal ataupun secara naql. Bahkan di dalam ayat lain Allahﷻ menegaskan kembali:

قُلْ لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْاِ نْسُ وَا لْجِنُّ عَلٰۤى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰ نِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَا نَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا

“Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”[QS.Al-Isra’ : 88]

Telah menjadi sunnatullah, ketika para utusan ataupun manusia pilihan Allah, akan senantiasa di hadapkan dengan tuduhan-tuduhan yang serupa di setiap masa dan jamannya. Hal tersebutpun kembali terjadi dan di alami oleh Muhammad Qasim seorang pemuda jujur yang telah menyampaikan mimpi-mimpi ilahiNya. Berbagai macam tuduhanpun mengalir, tak sedikit pula yang menuduh bahwa mimpi tersebut adalah karangan beliau sendiri. Padahal Allahﷻ langsung yang membantahnya di dalam salah satu mimpi beliau, Dan Allahﷻ berkata:
“Qasim! Al-Quran adalah kata-kataku, jika setan, jin dan semua manusia bersatu, mereka tidak dapat membuat satu ayat pun, begitu pula dengan mimpi yang telah aku tunjukkan kepadamu juga diciptakan oleh-Ku (Allah), bahkan jika setan, jin dan manusia bersatu, mereka tidak dapat membuat mimpi seperti itu”.

Baca Juga:  Menguak Rahasia Ghazwatul Al Hind

Realita menunjukkan, jika saja saat ini seluruh manusia dan jin berlomba-lomba dalam menciptakan sebuah mimpi, tentu tidak ada yang akan berhasil, sebab mimpi merupakan ranah yang menguasai, dan bukan ranah yang di kuasai atau dikendalikan oleh manusia.

Terbukti tuduhan-tuduhan merekapun terbantahkan, baik secara akal ataupun secara naql. Secara akal, jika saja seluruh manusia dan jin tidak dapat menciptakan sebuah mimpi, maka tentu saja, Muhammad qasim pun tidak akan mampu untuk menciptakan sebuah mimpi, sebab Muhammad qasim sendiri merupakan bagian dari manusia. Bagaimanapun keras dan jeniusnya seseorang, selama masih termasuk kedalam golongan manusia, tetap saja tidak akan mampu untuk membuat sebuah mimpi.

Adapun secara naql, sudah sangat jelas Nabi Muhammadﷺ mengabarkan dalam banyak hadits dan riwayat tentang kedudukan mimpi seorang muslim di akhir jaman, termasuk kedalam salah satu bagian dari kenabian(wahyu). Sedangkan kenabian, tentu tidak akan pernah berbohong.

Oleh karena demikian, sudah sepatutnya sebagai seorang muslim, untuk senantiasa dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah-kisah terdahulu, supaya tidak terjebak dan terjatuh kedalam kerugian yang dalam sebagaimana kerugian yang pernah dialami oleh orang-orang terdahulu yang telah mendustakan para utusan dan manusia pilihan Allahﷻ.
Wallahu A’lam.

Penulis : Hanafi

Baca Juga

Uncategorized

Kecerdasan Arab Badui dan Mimpi Muhammad Qasim

Uncategorized

Indonesia Terancam Gempa Buatan HARPP Lagi, Ini Tulisan Beberapa Netizen Tanah Air

Uncategorized

Akhirnya Keuangan Indonesia Bakal Ambruk 2024, Menanti Kejutan Dari Pakistan?
hijan Allah

Uncategorized

Hijab Allah SWT

Uncategorized

Elnino Pemicu Curah Hujan Tinggi di Beberapa Wilayah di Indonesia

Uncategorized

Gaza Telah Mengklaim Bani Tamim??

Uncategorized

Islam Terpecah! Salah Satu Sebabnya Yaitu Orang-Orang Terpelajar

Uncategorized

Kemenangan Kian Dekat? Mimpi MQ Bakal Diperkenalkan Di Markas Dewan Dakwah Yang Dikenal Strategis Dan Barometer Pergerakan Dakwah