Terorisme Dijadikan Alat: India Belajar Mengendalikan Narasi seperti Israel

GAZA (Gerakan Akhir Zaman)Konflik antara India dan Pakistan kembali menjadi pusat perhatian dunia setelah serangan teroris di Pahalgam yang menewaskan 26 orang. Sebagai respons, India meluncurkan Operasi Sindoor, menargetkan sembilan lokasi yang diklaim sebagai kamp teroris di Pakistan dan Pakistan-occupied Kashmir. Sementara India menyebut operasi ini sebagai tindakan terukur dan tidak eskalatif, Pakistan berupaya membentuk opini global bahwa serangan tersebut mengenai wilayah sipil.

Namun, konflik ini tidak hanya berlangsung di medan perang, tetapi juga di ranah komunikasi dan diplomasi. India tampaknya semakin memahami pentingnya pengendalian narasi dalam konflik ini—sebuah strategi yang telah lama digunakan oleh Israel dalam menangani hubungan internasional terkait Palestina.

Mengendalikan Narasi: Pelajaran dari Israel

Israel telah sukses menerapkan strategi komunikasi yang memungkinkan mereka mengontrol persepsi global terkait konflik dengan Palestina. Taktik ini mencakup beberapa aspek utama:

  1. Menggunakan Terorisme sebagai Justifikasi
    Israel sering kali membenarkan tindakan militernya dengan mengaitkan lawan mereka dengan kelompok teroris, sehingga tindakan mereka dianggap sebagai langkah defensif. India sekarang mengambil pendekatan serupa dengan mengaitkan Pakistan dengan serangan teroris, memastikan bahwa operasi militernya dipahami sebagai upaya menumpas terorisme, bukan sebagai agresi terhadap negara lain.
  2. Diplomasi Cepat dan Efektif
    Setelah Operasi Sindoor, India segera menghubungi negara-negara kunci seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, UEA, dan Rusia, memastikan Pakistan tidak mendominasi opini global. Pendekatan ini mirip dengan strategi Israel, yang selalu berusaha mengamankan dukungan internasional sebelum lawan mereka berhasil membentuk opini publik.
  3. Mengontrol Akses Media
    India semakin ketat dalam mengontrol informasi yang beredar, memastikan bahwa perspektif pemerintah lebih dominan dalam pemberitaan media. Israel telah lama menggunakan pendekatan serupa dengan mengendalikan narasi terkait serangan di Gaza dan Tepi Barat, memastikan media global lebih berfokus pada aspek keamanan nasional Israel.
  4. Memanfaatkan Sekutu di Forum Internasional
    Pakistan mencoba membawa isu ini ke Dewan Keamanan PBB, tetapi menghadapi pertanyaan sulit dari anggota dewan, termasuk China. Seperti Israel, India tampaknya memahami bahwa memiliki sekutu kuat di lembaga internasional dapat mencegah narasi lawan menjadi dominan.

Pendekatan India dalam mengendalikan narasi tidak hanya berdampak pada konflik dengan Pakistan, tetapi juga membawa implikasi lebih luas:

1. Nasib Masyarakat Sipil

Di balik narasi yang dikendalikan, masyarakat sipil di Pakistan-occupied Kashmir menghadapi ketidakpastian akibat operasi militer ini. Sebagaimana warga Palestina sering kali menjadi korban dalam konflik antara Israel dan Hamas, komunitas di wilayah perbatasan Pakistan kini menghadapi dampak langsung dari kebijakan militer India.

Di India sendiri, narasi yang berhasil dikendalikan oleh pemerintah berpotensi meningkatkan nasionalisme tetapi juga memperkuat sentimen anti-Pakistan yang bisa berdampak lebih luas terhadap stabilitas kawasan.

2. Reaksi Negara-Negara Besar

Seperti halnya Israel yang terus mendapatkan dukungan dari AS dalam konflik dengan Palestina, India juga berusaha mengamankan dukungan dari negara-negara besar. Washington, London, dan Riyadh tampaknya mendukung pendekatan India, dengan alasan bahwa Pakistan perlu bertanggung jawab atas aktivitas teroris yang terjadi di wilayahnya.

3. Dampak Jangka Panjang terhadap Diplomasi Regional

Jika India semakin berhasil dalam strategi pengendalian narasi, Pakistan akan semakin kehilangan ruang dalam diplomasi internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah mengalami kesulitan meyakinkan dunia terkait posisi mereka dalam konflik ini, terutama karena rekam jejak mereka dalam menangani kelompok militan.

Israel telah memperkuat posisinya di dunia melalui strategi komunikasi yang terstruktur, dan kini India tampaknya belajar dari pendekatan tersebut untuk memperkuat posisinya dalam konflik dengan Pakistan.

 

India telah menunjukkan bahwa dalam konflik modern, kekuatan militer saja tidak cukup—pengendalian narasi adalah elemen penting dalam menentukan bagaimana konflik tersebut dipahami oleh dunia. Dengan pendekatan yang mirip dengan Israel, India semakin mengukuhkan posisinya dalam opini internasional, namun pertanyaannya tetap:
Apakah strategi ini akan menciptakan solusi jangka panjang, atau justru memperpanjang ketegangan di kawasan?

Apakah benar ini hanya menciptakan sebuah kedamaian di kawasan atau mereka berniat untuk menghapuskan umat Islam dari Dunia?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Scroll to Top