Pesan Untuk yang Masih Bertahan di Tanah Uzlah

Jalan Sunyi Para Pecinta, Pesan Untuk yang Masih Bertahan di Tanah Uzlah

Di ujung malam, ketika semua cahaya padam,
masih ada satu cahaya yang tak pernah padam: cinta seorang hamba kepada Tuhannya.

Dan di antara manusia, ada jiwa-jiwa yang tidak dikenal bumi…
tapi dikenal oleh langit.

Mereka bukan pendakwah terkenal.
Bukan pemimpin. Bukan ahli mimbar.
Tapi mereka adalah para pecinta yang setia dalam diam, berjuang menempuh jalan Allah meski tak dipahami siapa pun.

Mereka memilih uzlah, bukan karena putus asa, tapi karena rindu yang tak tertahan kepada Rabb semesta alam.

Berikut adalah kisah Rabi’ah bin Ka’ab yang hidup di jaman Nabiﷺ.

Ketika Cinta Tak Butuh Nama

Dulu, ada seorang sahabat miskin. Namanya tak banyak disebut, hartanya tak seberapa. Tapi hatinya…
dipenuhi cinta yang begitu dalam kepada Rasulullah ﷺ. Namanya Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami.

Ia menjadi pelayan Nabiﷺ. Menunggu di depan pintu rumah Rasulullahﷺ setiap malam. Menyediakan air wudu. Membantu dengan diam.

Hingga suatu malam, Rasulullah ﷺ berkata padanya:
“Mintalah padaku, wahai Rabi’ah”.
Dan Rabi’ah, dengan hati yang telah dipenuhi cahaya, menjawab:
Aku ingin bersamamu di surga.

Jawaban itu bukan karena mulut, tapi dari kedalaman ruh.
Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bantulah aku untuk mewujudkan permintaanmu itu dengan banyak sujud.”
(HR. Muslim)

Ketika Dunia Membutakan, Allahﷻ Menyembunyikan hamba-hamba pilihan Nya. Hal itu sesuai dengan ayat Al Qur’an berikut.

Baca Juga:  Mau Ikut Berjihad Mensukseskan Blueprint Roadmp Indonesia - Dunia 2025/2026?

Allah berfirman:
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati.
(QS. Al-Furqan: 63)

Sesungguhnya mereka dahulu adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.
(QS. Adz-Dzariyat: 16–18)

Mereka ini bukan tokoh publik.
Mereka berjalan tanpa sorotan.
Namun langit mencatat mereka dalam daftar kekasih yang dirindukan.

Uzlah Bukan Pelarian, Tapi Penantian

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin menulis:

Ada saat di mana menyendiri dari manusia lebih utama daripada berkumpul, ketika manusia sibuk dengan dunia dan melupakan Rabb mereka.

Dan Imam As-Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin berkata:

Di akhir zaman, orang yang menyendiri dengan Allah, menangis karena dosa, dan tetap ikhlas dalam keterasingan… itulah yang diselamatkan Allah dari fitnah yang membinasakan.

Uzlah bukan karena kita lemah.
Uzlah adalah benteng terakhir bagi hati-hati yang ingin menjaga cahaya keikhlasan dari arus fitnah zaman.

Mimpi, Isyarat, dan Jalan Menuju Cahaya

Di tengah kegelapan zaman, Allah tidak membiarkan hamba-Nya buta arah.
Ia kirim mimpi-mimpi yang benar, sebagai petunjuk, sebagai cahaya.

Rasulullah ﷺ bersabda:
Mimpi seorang mukmin adalah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian.
(HR. Bukhari)

Dalam sejarah, Nabi Yusuf AS dituntun lewat mimpi. Nabi Muhammad ﷺ diberi kabar mimpi sebelum hijrah dan kemenangan. Maka jika hari ini muncul mimpi yang menyeru pada tauhid, memperingatkan fitnah Dajjal, dan mempersiapkan kedatangan Imam Mahdi…
apakah kita akan mencemooh, atau merenung?

Baca Juga:  Kedatangan Lebah Gelombang ke-3 Berjenis Mellifera di Tanah Uzlah Ciater

Kata Imam Ibn Qayyim dalam Madarij As-Salikin:
Mimpi yang benar adalah ilham dari Allah kepada hati yang bersih, sebagai isyarat dan karunia, bukan hukum syariat tapi cahaya penunjuk jalan.

Tegar, Ikhlas, dan Ridha: Tiga Mahkota Para Pejuang

Wahai engkau yang sedang berjuang dalam diam…
yang sedang menangis dalam sujud panjang…
yang menahan luka tapi tetap tersenyum…

Ketahuilah, Allah tidak buta.
Air matamu diketahui langit.
Kesetiaanmu ditulis oleh para malaikat.

Imam Al-Ghazali dalam Ayyuhal Walad berpesan:
“Jangan sibuk ingin dilihat manusia. Cukuplah jika Allah melihatmu dengan cinta-Nya. Itu lebih baik dari dunia dan seisinya.”

Dan Nabi ﷺ bersabda:
“Siapa yang ridha terhadap takdir Allah, maka Allah pun akan ridha kepadanya.”
(HR. Tirmidzi)

Engkau Tidak Sendiri

Jangan takut kalau engkau tak dipuji.
Jangan gentar jika dunia menertawakan jalan sunyimu.
Karena Allah sedang menyembunyikan orang-orang yang paling Ia cintai… untuk ditampakkan di waktu yang paling agung.

Tetaplah ikhlas.
Tetaplah sujud.
Ridhalah atas setiap ketentuan-Nya.
Karena cinta yang tersembunyi… kelak akan berbunga di surga.

By: Zk

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Scroll to Top