Pada safari dakwah di Jatim kali ini kang Diki Candra bersama tim dan beberapa helper di sekitarnya mengunjungi Majid Islamic Center yang bertempat di Banyakan Kediri. Tempat ini adalah tempat spesial bagi kang Diki Candra karena disinilah pertama kalinya beliau mendapatkan petunjuk menemukan kebenaran Mimpi Muhammad Qasim. Seperti apakah kisah kang Diki yang akhirnya memilih mendalami mimpi Muhammad Qasim?
Sebagiamana di ketahui dari artikel yang berjudul profil Diki Candra yang telah publish beberapa waktu sebelumnya,bahwa sebelum mendalami tentang mimpi Muhammad Qasim beliau seorang yang aktif di bidang politik sebagai tim sukses atau advocad yang memenangkan seorang calon tokoh politik tertentu. Bagi Diki Candra yang lebih akrab di sapa dengan kang Diki tempat adalah tempat istimewa yang tidak akan pernah di lupakan seumur hidup.
Saat itu beliau sedang bertugas sebagai advokat pembela kemenangan seorang tokoh dari calon partai politik tertentu. Di rumah Ustadz Agus salah seorang rekan kang Diki. Beliau sempat mendiami sebuah bangunan di sebelah masjid milik Ustadz Agus. Di masjid itulah beliau sering bertafakur untuk mendekatkan diri kepada Allahﷻ. Selama kurang lebih 3 bulan lamanya kang Diki menempati bangunan yang sekarang di gunakan sebagai rumah singgah para tamu Ustadz Agus yang berprofesi sebagai seorang Ustadz sekaligus pengelola sarana Haji dan Umroh dengan jamaah yang cukup banyak ini. Sejak saat itu ( setelah mendapat petunjuk tentang Muhammad Qasim) kang Diki memutuskan untuk berhenti mengejar dunia dan bertekad memperdalam berita akhir zaman yang terkait mimpi Muhammad Qasim, yang tentu saja harus selalu berpedoman pada Al Qur’an dan hadist.
Memang tidak mudah menyampaikan syiar pengenalan mimpi Muhammad Qasim di beberapa tempat, termasuk salah satunya di Kediri beberapa waktu yang lalu. Dari Ribuan undangan yang di share di medsos yang melihat,dan dari ratusan orang yang di undang melalui WhatsApp tidak sampai 100 orang yang menghadiri acara kajian tersebut.
Hal ini mengingatkan pada perjuangan di jaman Rasulullahﷺ terdahulu, yang awalnya memiliki pengikut hanya beberapa orang hingga akhirnya tersebar di seluruh penjuru dunia. Tidak ada usaha yang sia-sia, apalagi perjuangan majelis Gaza ini adalah memperjuangkan tegaknya Islam kembali di muka bumi untuk mendukung Muhammad Qasim sebagai Al Mahdi.
Meski begitu Majelis Gaza tidak pernah putus asa dalam menyampaikan misi tersebut. Di Masjid Islamic Center milik Ustadz Agus tersebut kang Diki tetap semangat menyampaikan dakwah tentang akhir zaman di depan jamaah dan beberapa helper yang datang dengan tema yang sama ketika di sampaikan di Pondok Pesantren Al Wafa Jember sebelumnya,fan telah di publish sebelumnya dengan judul Umat Umat Islam Tinggal 13 Tahun Lagi.
Dari beberapa penyampaian tema akhir zaman yang si sampaikan kang Diki Candra di beberapa tempat, ternyata banyak orang yang belum mengetahui tentang Muhammad Qasim beserta mimpi-mimpinya. Mengingat perang dunia 3 sudah hampir di mulai, bahkan sudah ada yang di mulai di beberapa wilayah timur tengah. Tim Majelis Gaza harus punya planing syiar berita akhir zaman yang bisa menjangkau umat lebih banyak lagi dalam waktu yang relatif singkat ini.
Dalam planing selanjutnya majelis Gaza akan mengirimkan surat terbuka untuk kesekian kalinya ke beberapa instansi pemerintah. Sebagai bentuk peringatan tentang akhir zaman sekaligus motivasi agar pemerintah mempersiapkan diri tentang ketahanan pangan, dengan tema Pintu Gerbang Fase Huru-Hara Akhir Zaman sudah Terbuka.
Di harapkan pemerintah mau menanggapi dengan serius tentang surat terbuka yang sudah di kirimkan sebelumnya beberapa kali dengan tema yang berbeda. Sehingga berita tentang persiapan menghadapi huru- hara akhir zaman bisa di atasi,dan Indonesia tetap bisa mencukupi kebutuhan pangan ketika menghadapi perang dunia 3 nanti.