Artikel berikut adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, dengan judul Muhammad Qasim Setan yang Terkutuk? Part 2. Peringatan untuk para helper yang saat ini sedang berada bersama Muhammad Qosim, yang sedang menutupi keadaan kekurangan yang ada pada Muhammad Qasim sesungguhnya mereka sedang tersesat sesuai mimpi Muhammad Qasim sendiri. Para helper di sekitar Muhammad Qasim hendaknya menempatkan Muhammad Qosim pada waktunya, menjadikan pemimpin ketika dirinya sudah di baiat. Pendukung Muhammad Qasim seharusnya bisa berfikir cerdas. Sebelum di baiat bentuk dulu kelompok yang solid untuk memaksa Muhammad Qasim suatu hari nanti agar mau menjadi pemimpin.
Mereka (para helper tawanan dajjal) salah mengkampanyekan Muhammad Qosim dengan hal-hal yang kurafat seperti membahas tentang jarinya yang selalu menunjuk, hingga menyebabkan Muhammad Qosim diserang habis-habisan seperti yang terjadi saat ini. Qosim di hujat sebagai setan terkutuk! Ini semua karena kebodohan yang di buat oleh Helper di sekitar Muhammad Qasim sendiri. Seringkali mereka melakukan tindakan gegabah yang hasilnya justru menghinakan Muhammad Qasim sendiri.
Artikel ini merupakan bagian kedua dari pernyataan Abu Sofyah yang sangat tidak berlandaskan ilmu, yang mengatakan; “Qosim penipu, mengatakan Dajjal tidak mata satu padahal Nabiﷺ bersabda Dajjal mata satu”
Rasulullahﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allahﷻ tidak buta sebelah. Ketahuilah, Al-Masih Ad Dajjal itu mata sebelah kanannya buta. seolah matanya itu buah anggur yang menyembul keluar. “( HR. Al Bukhari nomor 7127, Muslim nomor 169)
Tidak seorang Nabi pun kecuali dia telah memperingatkan umatnya dari Dajjal yang buta sebelah matanya dan pendusta. Ketahuilah, Dajjal itu buta sebelah matanya dan Rabb kalian Azza Wa Jalla tidaklah buta sebelah. Diantara kedua mata Dajjal tertulis Kaf, fa dan ro (HR Al-Bukhari, Muslim)
Ini adalah makna simbolis di dalam Quran yang menyatakan buta sebelah matanya, meskipun Al Quran tidak menyebutkan secara langsung. Ada beberapa ayat yang dapat diartikan sebagai simbol buta sebelah di dalam surat Al-Hajj ayat 46″…. Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah mata hati yang di dalam dada.”
Menurut tafsir para ulama, Kebutaan tidak selalu fisik, tetapi juga kebutaan hati terhadap kebenaran.
Tafsir dari Kebenaran Dajjal melihat dunia dengan satu mata secara fisik ini artinya adalah, buta terhadap konteks kebenaran mata hati yang berarti bahwa “Dajjal melihat dunia secara fisik saja tidak dengan hati”.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 18 Allahﷻ mengatakan mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali ke jalan yang benar.
Ayat ini menerangkan tentang keras kepalanya seseorang yang diberikan pengetahuan dan petunjuk tapi tidak menjalankan persis seperti Dajjal yang tertutup matanya dari kebenaran dan keimanan.
1. Dajjal buta hati dari kebenaran dan keimanan, bukan buta secara fisik itu yang disebut dengan buta sebelah.
Yang dimaksud dengan buta sebelah itu adalah buta hati dari kebenaran dan keimanan bukan buta secara fisik. Dan itu membenarkan Mengapa akhirnya Banyak wanita yang menjadi pengikut Dajjal secara sukarela. Dan ini juga membenarkan mimpi Muhammad Qosim bahwa Dajjal itu adalah manusia yang gagah, ganteng, berambut bergelombang , berwibawa. Wajar jika wanita banyak yang menjadi pengikutnya
Allahﷻ berfirman:
صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7)
Contoh saat ini para tokoh agama yang mengaku habib zaman sekarang. Tidak tahu lagi mana jalan kebenaran, tapi menyesatkan umat. Dan umat berbondong-bondong mengikuti tanpa Tabayun lagi. Diajak menyembah kuburan ikut, dibiarkan bersujud mencium kaki ustadznya, diajak ke tahrim untuk berwisata religi ikut. Seperti itulah beragama tanpa ilmu. Yang para tokoh agama hingga membuat kesesatan umat semakin terpuruk.
Sesuai hadits jika ulama akhir zaman adalah seburuk-buruk makhluk di muka bumi.
Itulah salah satu fitnah Dajjal buta sebelah, menipu manusia dengan berbagai keajaiban dan kekuatan palsu dan sesuai dengan mimpi Muhammad Qosim bahwa dajjal adalah panglima setan yang kaya raya, yang memurtadkan banyak umat Islam di akhir zaman.
Di dalam konteks buta sebelah tadi Dajjal memiliki penglihatan yang kuat terhadap dunia, mempertuhankan diri dan dipertuhankan termasuk harta benda terhadap kebenaran hakiki. Di dalam surat Ar-Rum ayat 7 Allahﷻ berfirman mereka hanya mengetahui yang lahir yang nampak dari kehidupan dunia sedangkan mereka lalai terhadap kehidupan akhirat.
Ketika Dajjal sudah muncul sudah banyak yang menjadi pengikutnya. sistemnya sudah terorganisir dan kuat. Kondisi saat ini umat hanya fokus mengejar dunia, sama seperti Dajjal yang buta terhadap kebenaran akhirat.
Ketika ada seorang tokoh agama yang memamerkan duniawi maka sesungguhnya dialah yang akan menjadi kaki tangan Dajjal. Ia mensosialisasikan dan menjadi idola remaja saat ini enaknya jadi ulama, jadi Habib kaya raya, hidup enak, bergelimang harta benda. Tanpa di sadari mereka terjebak pada popularitas yang di tawarkan Dajjal.
2. Dajjal sebagai simbol ilmu yang tidak sempurna itu yang disebut dengan buta sebelah.
Dajjal memiliki ilmu yang tidak sempurna, Dajjal memiliki banyak pengetahuan tentang ilmu agama, pengetahuan dan dunia, tapi buta terhadap ilmu hakiki tentang Allahﷻ dan kebenaran Islam. Dajjal bisa menyatukan khawarij yang taat agamanya dengan ahli bid’ah. Itulah yang dimaksud Dajjal bisa mencampur minyak dengan air.
Banyak tokoh agama yang memptuhankan dirinya sebagai tandingan Allahﷻ. Sedangkan Qasim mengajarkan kita untuk tidak mempertuhankan dan dipertuhankan. Namun banyak yang tidak mau mendengarnya dengan alasan karena Qosim kadang-kadang tidak shalat.
Padahal sesungguhnya Allahﷻ butuh kejujuran kita dalam beragama. Bukankah dosa yang paling besar disisi Allahﷻ adalah mempersekutukan-Nya? Bukan meninggalkan shalat yang di jadikan dosa terbesar. Dan Allahﷻ bisa memperbaiki orang yang tidak shalat menjadi orang yang taat, sholeh dan bahkan menjadi ulama pewaris Nabi ketika Dia sudah berkehendak. Dan Muhammad Qasim takdirnya adalah sebagai Imam Mahdi, Allahﷻ akan mengislahnya dalam waktu semalam.
Jadi jangan lihat siapa orang yang menyampaikan pesan, tapi lihat isi dan kandungan dari pesan itu, dari siapa ? Untuk siapa dan mengapa?
Allahﷻ berfirman:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَ نْسٰٮهُمْ اَنْفُسَهُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.”
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 19)
3. Dajjal sebagai Simbol kesesatan dan kedangkalan pikiran
Di dalam surat Al-Baqarah ayat 7, Allahﷻ telah mengunci hati, pendengaran dan penglihatan mereka tertutup.
Bagi mereka azab yang besar.
Maksudnya hati yang tertutup dari kebenaran merupakan bagian dari kebutaan terhadap kebenaran itu sendiri.
Kemajuan teknologi tanpa moral adalah bagian dari butanya dajjal laknatullah.
Seharusnya teknologi itu harus didampingi, dibungkus oleh kaidah-kaidah agama. Tetapi gadget saat ini berisi konten yang merusak otak dan moral.
Dalam Qs Al-kahfi ayat 103-104;
“katakanlah apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka mengira bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya. ”
Dengan kehebatan teknologi ini dirasakan manfaatnya oleh manusia, maka di sisi lain teknologi tanpa kaidah agama juga menjadi ancaman dan malapetaka baru. bagaimana kita bisa melihat hilangnya uang dalam sekejap. Dengan kecanggihan teknologi, perang bisa terjadi antar negara tanpa membunuh.
Kebutaan Dajjal ini juga sudah dibahas oleh para ulama besar dalam kitab Fathul bari’ yang dikarang oleh Ibn Hajar, ” bahwa kekuatan dajjal hanya sementara dan terbatas, buta mata berarti juga kebohongan Dajjal atas klaimnya sebagai Tuhan. Karena sebetulnya Tuhan tidak buta sebelah.
Kesimpulan:
Buta sebelah dalam hadits adalah makna simbolis untuk menegaskan bahwa aslinya dajjal adalah tidak buta sama seperti kita orang biasa.
Simbol mata sebelah berarti:
1. lambang kebutaan yaitu kesesatan dan kebutaan terhadap kebenaran Allahﷻ
2. Buta terhadap keimanan: Dajjal hanya melihat dunia adalah simbol materialisme dan kebohongan yang dibungkus keajaiban/halu
3. Lambang kesesatan dan kedangkalan pikiran, karena
Dajjal melihat dengan logika bukan dengan iman.
Oleh karena itu jangan tertipu kemajuan tekhnologi tanpa iman, perkuat ibadah dan jauhi semua jenis syirik didalam diri dan lingkungan, agar Allahﷻ ijabah doa kita.