Ketika Dekat dengan Rasulullah ﷺ, Dunia Tidak Lagi Berarti

(Sebuah Renungan Untuk Guroba yang Merindukan Kemenangan). Ketika Dekat dengan Rasulullah ﷺ, Dunia Tidak Lagi Berarti

Ada satu kenyamanan yang tak bisa dijelaskan dunia.
Bukan tempat tidur yang empuk.
Bukan rumah yang megah.
Bukan saldo yang tebal.
Tapi berada dekat dengan Nabi Muhammad ﷺ.

Suatu hari, seorang sahabat datang dengan mata sembab.
“Ya Rasulullah… aku takut tak bisa bersamamu di akhirat.”
Nabi ﷺ terdiam.

Ia tahu cinta itu bukan basa-basi.
Karena sahabat itu merasa, tidak ada tempat yang lebih nyaman di dunia ini, selain di dekat Rasulullah ﷺ.

Nabi pun bersabda:
Kamu akan bersama dengan siapa yang kamu cintai. (HR. Bukhari & Muslim)

Dan hari itu para sahabat meneteskan air mata bahagia.
Karena bagi mereka,
kenyamanan bukan tentang selamat…
Tapi tentang bisa berdampingan dengan Rasulullah ﷺ, di dunia maupun akhirat.

Lalu… Bagaimana dengan kita?
Yang tidak pernah duduk di hadapan Nabi ﷺ, mencium tangannya, memandang wajahnya yang bercahaya?
Tapi kenapa hati kita bisa merindukannya sampai menangis?

Baca Juga:  Nabi Muhammadﷺ Mengatakan "Sebentar Lagi Muhammad Qasim Menjadi Khalifah Umat Islam"

Karena cinta itu masih hidup.
Karena ruh ini pernah bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allahﷻ, jauh sebelum tubuh ini diciptakan.

Akhir Zaman adalah, jauh secara Fisik, Tapi Dekat Ruhani.

Saudaraku, hari ini kita hidup di zaman gersang.Kebenaran menjadi asing.
Yang memperjuangkan mimpi suci — dianggap sesat bahkan dianggap gila.

Seperti Muhammad Qasim, yang tak dikenal banyak orang. Tapi membawa amanah dari langit (mimpi tentang cahaya yang hilang), tentang umat yang akan bangkit,
dan tentang seorang pemuda dari Timur yang akan membuka jalan untuk Imam Mahdi.

Dan di saat dunia menjauh, akan datang ruh-ruh pilihan yang tak dikenal di bumi, tapi namanya harum di langit.
Mereka adalah para guroba.

Wahai Guroba…
Kamu mungkin tidur dalam kesendirian,
Berjuang tanpa dipuji, Menangis dalam sepi, dan tubuhmu letih oleh rintangan.

Baca Juga:  Pilih Menjadi Mukmin atau Kufur?

Tapi ingatlah..
Para sahabat pun dulu pernah lapar, diburu, bahkan disiksa, tapi tetap nyaman. karena mereka punya satu hal:
Dekat dengan Nabi ﷺ.

Dan hari ini, cahaya itu belum padam.
Ia hidup dalam mimpi-mimpi Muhammad Qasim. Nafas-nafas perjuangan yang jujur, Sujud-sujud di malam yang hening,
Dan hati-hati yang merindukan zaman Rasulullah ﷺ.

Maka jika engkau bertanya dimana kenyamanan jiwa, di tengah fitnah akhir zaman ini? Maka jawabannya adalah,Dekat dengan sunnah Nabi ﷺ, dekat dengan orang-orang yang mencintainya.

Melangkah di jalan yang ia (Nabi ﷺ) tunjukkan, meski seluruh dunia mencemoohmu. Karena di ujung jalan sunyi itu, akan ada tangan suci yang menyambutmu.

“Hai kekasihku, kamu telah rindu kepadaku di dunia…
Maka hari ini, aku juga merindukanmu.”
(Bayangan doa Nabi untuk umatnya yang belum pernah melihatnya.

By: Zk

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Scroll to Top