Sebagaimana di ketahui, Nanang Kosim adalah salah satu anggota Gaza. Tanpa di sangka, dia adalah salah satu orang yang terkena sihir Dajjal yang saat ini sedang membentuk kelompok baru dan berusaha mencari pengikut baru dengan cara menebar sihir kepada anggota Gaza yang lain. Tanpa Disadari olehnya, Nanang Kosim dan Kelompoknya Sedang Menebar Sihir. Berikut adalah bukti yang sesuai hadits dan rujukan dari kitab ulama.
﷽
(Ibnu Sirin dalam kitab “Tafsir Al-Ahlam” menegaskan bahwa, menafsirkan mimpi tanpa ilmu [al-qur’an & hadits] adalah haram)
(Jilid ke 1)
TUJUAN.
1. Pembelajaran agar kita lebih memahami banyak hal, dengan munculnya berbagai peristiwa yang baru bagi kita.
2. In syaa Allah, Allah sedang mendidik kita dari kekeliruan masa lalu menuju kebenaran dan kematangan dalam memahami ilmu mimpi (mubasyirat) lebih mendalam, yang hampir tidak dibahas atau digali oleh tokoh agama kontemporer.
DEVINISI SIHIR, DIKAITKAN MIMPI & TAFSIRNYA.
Sihir bukan hanya perbuatan ajaib yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan gaib, seperti mantra, jampi, atau guna-guna, dengan tujuan tertentu yang tidak Allah ridoi.
Sesuai arti kata “sihir” yang berasal dari bahasa Arab, yang berarti tipu daya dan pesona, maka sihir bisa juga berupa pengaruh pikiran dan perkataan yang bisa mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu yang tidak sesuai dengn prinsip kebenaran.
Berikut penjelasan lima hal tentang sihir secara umum berdasarkan dalil dan pandangan ulama:
1. Definisi Sihir.
Sihir dalam Islam didefinisikan sebagai segala bentuk perbuatan yang :
§ Melibatkan tipu daya untuk mempengaruhi pikiran atau perasaan orang lain.
§ Memanfaatkan kekuatan batil (pikiran / hasutan setan) atau manipulasi ucapan dan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu, yang cenderung dari hasil informasi, langkah dan tujuan menyesatkan.
§ Disadarai atau tidak, memiliki tujuan untuk menyesatkan, merusak, atau mengambil keuntungan dari orang lain.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Dan Sulaiman tidaklah kafir, tetapi setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah: 102)
Menurut kitab-kitab tafsir, ayat ini menegaskan bahwa sihir adalah tindakan yang melibatkan tipu daya dan menyesatkan manusia dari kebenaran, baik secara halus maupun terang-terangan.
2. Sihir Manipulatif.
Ini terkait dengan persoalan mimpi, dimana jika seseorang menafsirkan mimpi dan atau menyebarkannya dengan niat atau langkah:
§ Disadarai atau tidak, memanipulasi orang lain untuk mengikuti kehendaknya atau sesuai pikiran dan angan-angannya. Pintu masuknya bisa melalui proses penakwilan yang dipengaruhi bisikan setan untuk tujuan menyesatkan.
§ Menimbulkan (sekecil apapun) ketakutan yang tidak berdasar.
§ Menciptakan (sekecil apapun) kebingungan atau memprovokasi konflik.
Maka tindakan ini bisa dianggap sebagai bentuk sihir manipulatif.
Para ulama, termasuk Imam Al-Ghazali dalam “Ihya Ulumuddin”, menyebutkan bahwa:
Sihir tidak selalu melibatkan mantra atau ritual khusus; tipu daya (framing / maksud negatif) dengan kata-kata untuk memengaruhi orang lain secara negatif juga termasuk kategori sihir.
Jadi menafsirkan mimpi secara salah dengan niat buruk atau memojokan atau membuktikan dengan ada maksud tertentu (hawa nafsu) adalah kedustaan yang menyerupai sifat setan, yang bertujuan untuk menyesatkan manusia.
3. Dalil Hadits: Keburukan Menipu/ memojokan/ mengopinikan dengan Mimpi
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menceritakan mimpi yang tidak dia lihat, maka ia termasuk salah satu dari pendusta besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika kekurangan pengetahuan atau kebohongan ini digunakan untuk memanipulasi atau menakut-nakuti orang lain, maka termasuk perbuatan dosa besar dan mendekati sifat sihir.
Selain itu, dalam HR. Bukhari, Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya sebagian dari bayan (ucapan yang indah dan memikat) itu ada yang menjadi sihir.”
Ini menunjukkan bahwa ucapan yang dimanfaatkan untuk mempengaruhi, atau menyesatkan, apalagi dengan maksud negatif, termasuk sihir.
4. Pandangan Ulama tentang Manipulasi dengan Tafsir Mimpi.
Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam “Fathul Bari”, manipulasi tafsir mimpi, tidak dibenarkan dan dianggap sebagai dosa besar”.
Memanipulasi tafsir mimpi, tidak hanya melakukan kebohongan, tapi juga menafsirkan mimpi tanpa ilmu yang memadai, tidak menguasai al-qur’an dan hadits, namun sudah berani menafsirkan mimpi.
Jika dilakukan untuk menyesatkan atau mempengaruhi orang lain, hal ini dapat dikategorikan sebagai sihir karena menggunakan ucapan atau tafsir untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak sesuai semestinya.
Ibnu Sirin dalam kitab “Tafsir Al-Ahlam” juga menegaskan bahwa, menafsirkan mimpi tanpa ilmu adalah haram. Jika niatnya untuk merugikan atau memojokan atau menyingkirkan orang lain, maka itu adalah bentuk kedustaan besar yang mendekati praktik sihir.
5. Tafsir mimpi bisa menjadi sumber fitnah dan bentuk sihir
Membaca penjelasan diatas, jika tafsir mimpi keliru atau kurang tepat, sesuai yang Allah maksudkan, maka tafsir tersebut menjadi bagian dari sumber fitnah. Sumber fitnah adalah alat setan untuk mempengaruhi orang lain dalam kesesatan dan ini bagian dari salah satu bentuk sihir.
6. Kesimpulan.
Jika tafsir mimpi digunakan dengan niat memengaruhi atau merugikan orang lain secara negatif, maka tindakan tersebut sudah termasuk sihir dalam bentuk manipulasi, karena:
§ Melibatkan kebohongan dan niat jahat. Bisa termasuk kebohongan atau niat jahat, jika sudah diingatkan, namun tetap saja keras kepala.
§ Memanfaatkan kelemahan orang lain untuk tujuan negatif/buruk.
Jadi menyesatkan manusia dari kebenaran, yang merupakan sifat setan.
Dalam Islam, praktik semacam ini sangat dilarang. Oleh karena itu, seseorang harus berhati-hati dalam menafsirkan mimpi, memastikan niatnya bersih, dan menyerahkan hal-hal yang tidak ia ketahui kepada Allah SWT.
Jika seseorang menafsirkan mimpi dan atau menyebarkan mimpi dan atau dengan hasil takwilnya, dengan niat mempengaruhi orang lain kearah yang dikehendakinya, bisa menyesatkan, mengambil keuntungan secara tidak benar, atau menciptakan (sedikit atau banyak) ketakutan, maka tindakan tersebut dapat mendekati atau bahkan termasuk sihir dalam pandangan syariat Islam.
PENAFSIR MEMIKUL TANGGUNG-JAWAB BESAR.
Dalam Islam, menafsirkan mimpi adalah tanggung jawab yang besar dan tidak boleh dilakukan sembarangan, terutama jika tafsir tersebut menyimpang dari prinsip-prinsip syariat.
Berikut adalah penjelasan berdasarkan hadits Nabi SAW dan pandangan para ulama dalam kitab-kitab tafsir mimpi:
1. Hadits tentang Pentingnya Kebenaran dalam Tafsir Mimpi
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya mimpi itu tergantung pada tafsirannya.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dalam hadits ini, Nabi SAW menjelaskan bahwa mimpi dapat memiliki konsekuensi sesuai dengan bagaimana mimpi tersebut ditafsirkan. Oleh karena itu, menafsirkan mimpi secara salah dapat membawa dampak buruk bagi orang yang mempercayainya.
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barang siapa yang mengaku bermimpi sesuatu yang tidak ia lihat, maka pada hari kiamat ia akan dipaksa untuk mengikat dua biji gandum (yang mustahil dapat dilakukan).” (HR. Bukhari)
Tafsir Ulama; Hadits ini menunjukkan larangan keras untuk berbohong tentang mimpi atau menyampaikan tafsir yang tidak benar.
2. Apakah Salah Menafsirkan Mimpi Bisa Disebut Sihir Nyata?
Menafsirkan mimpi secara salah tidak secara langsung disebut sebagai sihir, tetapi jika tafsir tersebut dilakukan dengan niat memanfaatkan, atau mengambil keuntungan dari orang lain, maka hal ini dapat dianggap sebagai tindakan berdosa besar dan mendekati praktik sihir.
Menurut Ibnu Sirin dalam kitabnya “Tafsir Al-Ahlam”, menafsirkan mimpi harus dilakukan oleh orang yang ahli, paham syariat, dan memiliki niat baik. Tafsir yang berasal dari hawa nafsu (tidak memenuhi syarat penakwil) atau niat negatif dilarang, karena:
§ Menyesatkan orang lain.
§ Dapat membuat orang bertindak salah atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya.” (QS. Al-Isra: 36)
Ulama menegaskan bahwa mengikuti hawa nafsu dalam menafsirkan mimpi, apalagi tanpa dasar ilmu, bisa membawa orang pada kesesatan.
3. Pandangan Ulama tentang Salah Tafsir dan Hubungannya dengan Sihir.
Dalam kitab “Fathul Bari” (penjelasan Shahih Bukhari), Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan :
§ Tafsir salah yang disengaja atau sudah mengatahui harus bersumber dari qur’an dan hadits sehingga menjadi salah yang disengaja, maka adalah dosa besar, karena menyerupai sifat setan yang menyesatkan manusia.
§ Jika tafsir salah tersebut dilakukan dengan cara manipulatif atau mengandung unsur ramalan (prediksi masa depan) padahal di dalamnya tidak ada ramalan, maka itu dapat mendekati sifat sihir, karena menipu dan menyesatkan.
Dalam kitab “Ihya Ulumuddin” oleh Imam Al-Ghazali, disebutkan bahwa:
Sihir adalah segala bentuk tindakan yang mengarahkan manusia kepada kebatilan dengan cara manipulasi atau memanfaatkan kekuatan yang menyimpang.
Maka salah menafsirkan mimpi dengan niat mempengaruhi orang lain atau bahkan sampai menipu dan menyebarkannya, dapat dianggap sebagai bentuk kedustaan yang mirip dengan perbuatan sihir, karena hasilnya menyesatkan dan menciptakan kebingungan.
Dalam kasus ini, disebut kesalahan mendekati sifat sihir karena berasal dari hawa nafsu dan bertujuan merusak kebenaran. Atau sudah diingatkan, namun tetap saja melakukannnya. Maka jika tidak yakin dengan tafsir mimpi, lebih baik menyerahkan kepada Allah dengan berkata: “Allah lebih mengetahui maknanya.”
CONTOH HASIL SALAH TAKWIL & TELAH TERBUKTI MENJADI SUMBER FITNAH.
Catatan Awal ;
Akibat salah tafsir, mimpi-mimpi dibawah ini menjadi titik awal dari perpecahan. Bahkan beberapa orang keluar dari GAZA dan bergabung dengan Nanang Kosim (NK), karena terpengaruh pengaruh hasil takwil mimpi tersebut. Apalagi Nanang Kosim mulai aktif menyampaikan beberapa mimpinya yang menurutnya dia lah Putra Bani Tamim itu.
Contoh Mimpi Pertama (1) Yang Jadi Bahan / sumber fitnah ;
(Mimpi Mba Febri)
Mimpinya tiba-tiba saya berada ditanah uzlah, suasananya seperti kajian subuh. Setelah selesai kajian tiba-tiba Ustad Abu Fida ini memberikan darah ke Kang Diki.
Darahnya tidak dibungkus apapun ya, darah cair segar dikasih langsung ke tangan Kang Diki.
Tangan Kang Diki menerima darah tersebut. seketika itu saya bertanya apa dan mengapa ust Abu Fida yang memberikan darah? ya Allah dan mimpi kejadian tersebut berulang dua kali.
Kemudian mimpinya berpindah tempat, tapi yang ini agak samar. tempat itu luas. diposisi depan ada mba Mutia dan mba Zu berdua.
Diposisi belakang rada jauh dari posisi mba mutia dan mba Zu tersebut, ada saya (pemimpi), kang Diki, ustadz Abu Fida, sama seseorang yang saya tau wajahnya, tapi samar.
Posisi saya (pemimpi), kang Diki, ustadz Abu Fida dan satu orang lagi, tidak bersama atau ikut antri dengan mba Mutia & mba Zu. Dan saya (pemimpi), kang Diki, ustadz Abu Fida dan satu orang lagi, hanya melihat dari jauh.
Didepan mba Mutia dan mba Zu, ada bangunan yg berdesain Semar, tokoh pewayangan.
Mba Mutia sama mba Zu diminta seseorang lainnya yang tidak saya ketahui, untuk masuk ke bangunan yg berdesain Semar, namun mba Mutia sama mba Zu menolak karena udah tau kalo didalam Gedung itu ada sihirnya.
Lalu mba Mutia sama mba Zu kabur dan saya juga kabur sama seorang akhwat, cuma saya tidak tau siapa itu, cuma seorang akhwat yang bersama saya bilang gini; “itu (sihir dibangunan itu) yang membuat mas Erwin keluar dari tanah uzlah”, setelah itu terbangun karena dibangunin sama ponakan.
HASIL TAKWIL ;
Pertama ; Hasil Takwil mas Tontowi. Yang akhirnya menjadi salah sumber fitnah;
Persepsi saya (Tontowi) :
1. Darah segar itu adalah sihir (dari Ust Abu Fida ke kang diki).
2. Dilakukan sampai lebih dari 1x, menandakan ini dilakukan
hampir terus menerus.
3. Kang Diki menerima nya. Bisa saja Kang Diki ini tidak sadar, bahwa apa yang diterima Kang Diki adalah sesuatu yang buruk/ darah segar.
4. Mba Mutia, Mba Zu, Kang Diki, ust Abu Fida, seakan2 berbaris untuk memasuki ruangan yang berbentuk seperti semar. Seakan2 ini mereka siap2 utk memasuki ruangan/ perihal/ situasi/ budaya/ keilmuan yang mengandung sihir
5. Semar itu dari persepsi saya identik dengan Islam yang “tidak murni”, seperti kejawen. Menganggap tokoh sebagai panutan, contoh, dll. Hal ini tidak ada dalam Islam yang sejati
6. Mba Mutia dan Mba Zu menolak masuk. Dan si pemimpi juga kabur, bersama seorang akhwat. InsyaaAllaah 4 orang ini memiliki faham tauhid yang baik, bisa membedakan syirik atau bukan
7. Kemungkinan Mas Erwin keluar dari GAZA karena Mas Erwin bisa melihat hal/ perbuatan/ sikap/ atau apapun itu di GAZA, yang ternyata masih ada yang kurang benar, seperti mengandung syirik/ kebatilan. (mas Erwin keluar karena melihat ada tidak benar/kesyirikan/ kebatilan di tanah uzlah)
Wallaahu a’lam. Kebenaran saya kembalikan kepada Allaah SWT
Kalau membaca hasil takwil mas tontowi, maka kesimpulan mimpi tersebut ;
1. Usd Abu Fida memberikan hal buruk (sihir)
2. Mas Erwin, mba Mutia dan mab Zu adalah orang yang tidak terkena sihir atau tau adanya sihir. Dan memiliki tauhid yang baik.
Kedua ; Hasil Takwil berdasarkan rujukan kitab Ibnu Sirin.
§ Hasilnya bertolak belakang dengan hasil takwil mas Tontowi
§ Tafsir ibnu sirin sangat sesuai dengan fakta yang terjadi di tanah Uzlah
Simbol-simbol ;
1. Tanah Uzlah dan Kajian Subuh
Uzlah (tempat menyendiri) melambangkan pembersihan diri, introspeksi, atau proses mendekatkan diri kepada Allah. Kajian subuh mencerminkan hikmah, ilmu, dan petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada mereka yang mencari kebenaran.
pemimpi berada di tempat ini menunjukkan perjalanan spiritual atau pencarian makna hidup.
2. Darah yang Diberikan ke Kang Diki
Darah melambangkan kehidupan, tanggung jawab, atau pengorbanan. Ketika darah segar diberikan oleh Ustad Abu Fida, itu menunjukkan amanah besar yang diberikan kepada Kang Diki, mungkin terkait dengan tanggung jawab spiritual, sosial, atau kepemimpinan.
Fakta bahwa darah tidak dibungkus apapun menunjukkan kemurnian amanah tersebut, tetapi juga menandakan bahwa itu adalah tanggung jawab yang berat dan langsung.
3. Mimpi Terulang Dua Kali
Dalam tafsir mimpi, jika mimpi terjadi dua kali, itu adalah konfirmasi bahwa peristiwa tersebut penting dan akan terwujud. Mimpi ini memberi tanda bahwa amanah besar sedang atau akan diberikan kepada Kang Diki.
4. Bangunan Berdesain Semar
Semar dalam pewayangan adalah tokoh yang sering dikaitkan dengan kebijaksanaan dan pengayoman, tetapi dalam konteks ini, bangunan tersebut adalah simbol tipu daya. Fakta bahwa di dalamnya ada sihir menunjukkan bahwa simbol ini telah diselewengkan menjadi alat keburukan atau godaan.
Bangunan ini bisa melambangkan jebakan duniawi, kekuasaan yang menyimpang, atau pengaruh buruk yang mengancam mereka yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
5. Mba Mutia dan Mba Zu Menolak Masuk
Penolakan mereka menunjukkan kebijaksanaan dan kesadaran akan bahaya godaan tersebut (hamper tergoda karena sudah didepan pintu bangunan tersebut). Ini adalah simbol penting bahwa mereka mampu mengenali tipu daya dan memilih untuk menjauh.
6. Komentar Akhwat tentang Mas Erwin
Pernyataan bahwa “sihir itu membuat Mas Erwin keluar dari tanah uzlah” menunjukkan bahwa jebakan atau godaan ini memiliki kekuatan untuk menarik seseorang keluar dari jalan kebenaran. Ini adalah peringatan tentang pentingnya menjaga integritas spiritual.
Tafsir Umum dan Pesan Mimpi ;
§ Amanah untuk Kang Diki
Darah yang diberikan oleh Ustad Abu Fida kepada Kang Diki menandakan bahwa Kang Diki akan atau sedang menerima tanggung jawab besar yang berhubungan dengan kepemimpinan, agama, atau pengorbanan. Ini adalah amanah langsung dari Allah melalui orang-orang yang dipercayai.
§ Bahaya Godaan dan Sihir
Bangunan berdesain Semar dengan sihir di dalamnya melambangkan godaan duniawi, penyimpangan, atau kekuasaan yang berbahaya. Mimpi ini adalah peringatan untuk berhati-hati terhadap godaan yang dapat menjauhkan seseorang dari jalan kebenaran.
§ Pesan untuk pemimpi
pemimpi berperan sebagai saksi dalam mimpi ini, diberi pengetahuan tentang situasi yang terjadi di sekitar Kang Diki dan orang-orang lainnya. Ini bisa berarti pemimpi diminta untuk membantu atau mengingatkan mereka untuk tetap berada di jalan yang benar.
§ Peringatan Spiritual
Mimpi ini mengingatkan pentingnya menjaga integritas spiritual, mengenali jebakan atau tipu daya dunia, dan tetap teguh pada kebenaran meskipun godaan terlihat menarik.
Resume tafsir ibnu sirin :
– Amanah besar akan diberikan kepada Kang Diki Candra.
– Ustadz Abu Fida memiliki hati mulia dan sikap mawas diri serta selalu siap berkorban dalam membantu menegakkan kebenaran.
– Selain itu, Ustadz Abu Fida digambarkan sebagai seseorang yang TIDAK AMBISIUS terhadap hal-hal yang bersifat duniawi.
– Mimpi ini merupakan peringatan akan bahaya dari godaan atau tipu daya duniawi, namun sekaligus panggilan agar pemimpi tetap teguh pada jalan kebenaran.
– Orang-orang dalam mimpi seperti Mba Mutia, Mba Zu, Pemimpi (Mba Febri), Kang Diki, Ustadz Abu Fida dan bahkan orang yang samar wajahnya dalam mimpi digambarkan sebagai orang-orang yang selamat dari godaan duniawi dikarenakan sikap kehati-hatian dan keimanan mereka terhadap Allah SWT.
– Orang-orang dalam mimpi ini diuntungkan oleh kehati-hatian dan keimanan mereka kepada Allah, Allah bahkan menolong mereka melalui seorang perantara (cara-cara tertentu yang Allah Kehendaki)
– Pemimpi disarankan untuk terus saling mendukung dalam kebenaran, saling mengingatkan sesama, serta saling menjaga satu sama lain terhadap pengaruh-pengaruh buruk yang dapat menjauhkan dari keimanan.
– Mas Erwin yang keluar dari tanah uzlah akibat sihir menunjukkan bahwa tipu daya dunia dapat membuat seseorang kehilangan ketenangan spiritualnya (artinya, seseorang bisa jadi marah ketika ekspektasi duniawi seseorang tersebut tidak terpenuhi sebagaimana yang ia harapkan).
Contoh Mimpi Kedua (2) Yang Jadi bahan / sumber fitnah ;
Disadari atau tidak, jika mimpi Nanang Kosim (NK) dibawah ini yang baru disebarkan hampir bersamaan dengan beredarnya contoh mimpi pertama diatas (padahal mimpi ini sudah 1 tahun lalu), dibaca mentah-mentah atau salah takwil, maka menjadi terbukti saat ini telah menjadi sumber fitnah.
9/01/24, mimpi Nanang Kosim.
(Jika hanya membaca mimpi ini, tanpa takwil yang benar, maka ini jadi mimpi negatif / fitnah bagi kang Diki Candra)
Mimpi ke 1, Jam 12 malam ;
Saya bermimpi melihat ada 3 ular masuk ke rumah, satu besar, 2 kecil.
Ular yang besar saya pukul pake selang air sampe mati, berikutnya 2 ular kecil saya pegang ekornya lalu saya banting banting sampe mati. Sesudah mati, bangkainya saya buang ke kolam lele depan rumah. Mimpi berakhir
Saya yakin ular besar dalam mimpi itu adalah kang diki candra. Ular kecil, tidak diketahui dalam mimpi itu
Mimpi ke 2. Jam menjelang subuh ;
Setelah mimpi pertama terbangun lalu tidur Kembali dan bermimpi lagi.
Dalam mimpi ini saya melihat ada jenazah kang diki candra dan anak kecil, tergeletak tidak ada yang urus. Lalu saya inisiatif membuat lubang kubur. Dan mengkuburkan 2 jenazah tersebut.
Setelah selesai memasangkan batu nisan, tiba tiba di dalam kubur terdengar suara (tolong tolong), kang diki candra berteriak minta dibongkar kuburannya karena masih ingin hidup.
Lalu dalam hati saya berkata , hah kdc hidup lagi.
Belum sempat saya membongkar kuburannya, kuburan tersebut terbelah, tanahnya berhamburan dan kang diki candra sudah bisa keluar sendiri.
Lalu beberapa waktu kemudian kang diki candra sudah mendekati saya, namun di dalam hatinya masih tidak terima, seperti tidak ikhlas dengan kenyataan yang terjadi. Dalam hati saya berkata itulah bisikan dajjal.
Setelah itu lalu saya ajak dia untuk antri makan di sebuah pesantren, namun dia seperti nyantai nyantai saja.
Lalu saya bilang ayo nanti kehabisan lauk. Akhirnya saya duluan ambil makan. Antriannya sangat banyak.
Benar saja ternyata kdc cuma kebagian lauknya sedikit.
Mimpi berakhir.
Catatan ;
Kita tidak paham, mengapa Nanang kosim share mimpi ini ke orang-orang pada saat bersamaan dengan beredarnya mimpi Mba Vebri diatas? Yang jelas jika tidak tau takwilnya yang benar, maka mimpi tersebut negatif bagi kang Diki Candra
HASIL TAKWIL SESUAI KITAB IBNU SIRIN ;
Mimpi seperti ini dapat ditakwilkan dengan pendekatan dari kitab Tafsir al-Ahlam karya Ibnu Sirin, serta berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadits. Takwil mimpi harus dilakukan dengan hati-hati dan memerhatikan konteks kehidupan si pemimpi.
Berikut adalah penafsiran untuk dua mimpi tersebut:
Mimpi Pertama:
Tiga Ular Masuk Rumah.
Ular sering kali melambangkan (yang dianggap) musuh, fitnah, atau godaan setan. Besarnya ular menunjukkan besarnya ancaman atau masalah (bagi pemimpi), sedangkan ular kecil menandakan ancaman yang lebih ringan.
Membunuh ular menandakan keberhasilan melawan (yang dianggap) musuh, fitnah, atau kesulitan. Ini bisa menjadi simbol bahwa Anda akan mengatasi tantangan yang datang.
Membuang bangkai ke kolam lele melambangkan tindakan menghilangkan jejak atau menyelesaikan masalah tanpa ingin diingat kembali.
Dalil Al-Qur’an dan Hadits:
Dalam Al-Qur’an, ular pernah disebut dalam kisah Nabi Musa a.s. (QS. Thaha: 20-21), ketika tongkatnya berubah menjadi ular sebagai mukjizat untuk melawan sihir Fir’aun. Ini menunjukkan bahwa ular dapat menjadi simbol kekuatan yang menakutkan, tetapi bisa dikalahkan dengan izin Allah.
Makna Spiritual:
Mimpi ini mengisyaratkan bahwa Anda mungkin sedang menghadapi konflik atau situasi yang melibatkan orang dekat (ular besar = Kang Diki). Namun, Anda akan mampu mengatasinya dengan usaha dan bantuan Allah.
Mimpi Kedua:
Jenazah dan Kebangkitan
Jenazah menunjukkan akhir dari suatu hubungan, fase hidup, atau sikap seseorang terhadap Anda.
Menguburkan jenazah melambangkan usaha Anda untuk menyelesaikan konflik atau mengakhiri sesuatu yang mengganggu.
Kuburan terbuka dan Kang Diki keluar hidup-hidup mengindikasikan masalah yang Anda pikir telah selesai, ternyata belum benar-benar selesai, atau seseorang yang belum ikhlas terhadap keputusan atau perubahan.
Antri makan di pesantren melambangkan usaha mencari keberkahan dan rezeki, serta nasihat bahwa kesungguhan dalam berusaha lebih baik daripada bersantai.
Makna Spiritual:
Mimpi ini mengisyaratkan bahwa Anda mungkin merasa ada masalah yang belum selesai dengan seseorang, dan hal itu membuat Anda merasa perlu berinisiatif menyelesaikan. Namun, ketidakikhlasan dari pihak lain menjadi ujian bagi kesabaran dan kebijaksanaan Anda.
Kesimpulan Umum:
Kedua mimpi ini memiliki tema utama:
§ Penyelesaian konflik atau masalah, baik dengan musuh maupun orang dekat.
§ Keikhlasan dan perjuangan menghadapi tantangan.
§ Mencari keberkahan dalam kehidupan spiritual, sebagaimana digambarkan dengan adegan pesantren.
Dari sisi spiritual, mimpi ini mengingatkan Anda untuk terus berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang baik, memohon perlindungan Allah, dan tidak terjebak dalam bisikan setan atau ego.
Jika ada konflik dengan orang tertentu, disarankan untuk melakukan pendekatan yang penuh kasih dan kebijaksanaan.
Wallahu a’lam bish-shawab.
(Bersambung ke jilid 2)
MAJELIS GAZA
(Diki Candra)
22 Januari 2025