Tema kali ini akan mengurai sebuah makna validasi mimpi. Dari awal Majelis GAZA menampung Mimpi dan belum memiliki pengetahuan baik dari penakwilan mimpi secara manual dengan menggunakan para pentakwil yang belum mendalami Al Qur’an, hingga akhirnya Majelis GAZA bekerja, berusaha untuk memperbaiki, mengoreksi ulang dengan menggunakan bantuan chat gpt dari pentakwil ulama terdahulu yaitu Ibnu sirin dan Ibnu Qayyim. Mereka adalah pakar Al Qur’an dan hadits yang mampu memahami, mendalami bahasa simbol Al Qur’an dan mubasyirat.
Koreksi ulang juga dilakukan dalam pengumpulan Mimpi, yang mimpinya tidak masuk bagian dari mimpi rukyah sodiqoh atau tidak valid maka itu dihapus. Ini sangat penting agar kita mendapatkan ridho dari Allahﷻ. Dan bukti janji Allahﷻ adalah, jika kita berusaha untuk mencari tahu maka Allahﷻ akan memberikan pintu-pintu hidayah.
Mimpi indah tidak selamanya berakhir baik, bahkan tragis. Hiruk pikuk yang membingungkan, maka harus divalidasi dan verifikasi, agar tidak seperti Ghulam Ahmad (nabi palsu) atau Ci susila, yang memiliki mimpi yang indah, dan setelah ditakwilkan juga luar biasa, tapi berakhir tragis.
Sesungguhnya impi itu terkait dengan harapan yang sangat tinggi, lebih subjektif karena tergantung dan bercampur dengan harapan dan keinginan. Sedangkan mimpi itu sangat sulit dibuktikan kebenarannya, karena rentan disusupi iblis yang ambigu terhadap keinginan/harapan si pemimpi itu sendiri.
Sementara mimpi, yang dimimpikan banyak orang lebih objektif dan murni, karena tidak ada kepentingan/harapan dan campur tangan didalamnya.
Mimpi dikaitkan dengan fakta yang terjadi, memiliki nilai yang tinggi.
misal: bermimpi menjadi pemimpin umat, tapi dikesehariannya jauh dari nilai kepemimpinan, maka menjadi lemah nilai kebenaran mimpinya.
POTENSI VALIDASI KOLEKTIF
Mimpi tersebut masih jauh dari kebenaran, tetapi jika dimimpikan orang lain in syaa Allaah mendekati kebenaran dan bisa dibuktikan secara tawattur.
Ciri tawattur :
1. Mimpi yang diriwayatkan banyak orang dengan jumlah pemimpi tidak ada batasnya, karena saling tak mengenal dan tidak ada kompromi.
2. Mimpi sama atau hampir sama.
3. Beruntun.
4. Jika kebenaran pasti (qoth’i).
5. Ru’yah Mutawatiriyah dimimpikan banyak orang dan beruntun.
Mimpi juga harus obyektif dan memiliki nilai isyarat Langit yang sangat tinggi. Tanda langit bisa berupa :
-Peristiwa besar yang pasti terjadi in syaa Allaah.
-Tokoh besar yang akan memimpin.
-Musibah dan azab yang akan turun.
-Tingkatan Maqom tokoh/seseorang yang akan diangkat.
Mimpi juga memiliki sanad, karena mimpi adalah mubasyirat yang merupakan Wahyu kecil (1/46 kenabian). Dan seperti kita ketahui sanad dalam hadits ada tingkatannya, demikian juga dengan mimpi.
Dan Majelis Gaza in syaa Allaah akan menuliskan kitab isyari’ sebagai rujukan verivikasi dan validasi mimpi.
BAGAIMANA VALIDASI MIMPI
1. Bias :
rindu, angan-angan, hubungan intens, keinginan, mimpi karena sering lihat, sering komunikasi
2. Tinggi :
Belum saling kenal, tanpa sebab, tanpa kenal,
3. Menghindari khayalan dan pikiran yang masuk.
4. Menjadi tanda takdir Allahﷻ
Kita tunggu launching kitab isyari’ validasi mimpi dari Majelis GAZA, bismillaah Allahﷻ mudahkan pembuatan kitab ini, agar bermanfaat bagi semua umat. Amiiin.



