Banyak yang tidak menyadari, di akhir zaman ini Spiritualitas Sengaja di Matikan Agar Banyak Manusia yang Mudah Terkena Sihir Dajjal. Sistem dunia yang ada saat ini sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian manusia dari spiritualitas dan membuat mereka fokus pada hal-hal duniawi.
Sistem dunia yang ada saat ini seringkali menekankan pada materialisme, konsumerisme, dan hedonisme, yang dapat membuat manusia lupa atau tidak memprioritaskan spiritualitas sesuai dengan ajaran Islam yang murni.
Sistem ini dapat membuat manusia terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang tidak memungkinkan mereka untuk memikirkan atau mengembangkan spiritualitasnya. Selain itu, sistem ini juga dapat membuat manusia terpengaruh oleh nilai-nilai yang tidak sesuai dengan spiritualitas yang seharusnya di miliki oleh setiap manusia yang beriman, seperti individualisme, egoisme, dan kompetisi yang tidak seimbang.
Spiritualitas dalam Islam memiliki makna yang sangat luas dan mendalam. Berikut adalah beberapa aspek spiritualitas dalam Islam yang benar:
1. Hubungan dengan Allahﷻ: Spiritualitas dalam Islam dimulai dengan mengakui keberadaan Allahﷻ sebagai satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Hubungan dengan Allahﷻ dibangun melalui shalat, doa, dan ibadah lainnya.
2. Taqwa: Taqwa adalah kesadaran untuk selalu berada di jalan yang benar dan menjauhi dosa. Taqwa juga berarti memiliki rasa takut akan Allahﷻ dan berusaha untuk mematuhi perintah-Nya.
3. Mencari Ilmu: Mencari ilmu adalah bagian penting dari spiritualitas dalam Islam. Ilmu dapat membantu kita memahami agama dan meningkatkan kesadaran kita tentang keberadaan Allahﷻ.
4. Mengembangkan Akhlak: Akhlak yang baik adalah bagian penting dari spiritualitas dalam Islam. Mengembangkan akhlak yang baik berarti berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih peduli terhadap orang lain.
5. Menghargai Kehidupan: Spiritualitas dalam Islam juga berarti menghargai kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Kita harus berusaha untuk menjadi orang yang lebih bersyukur dan lebih menghargai kehidupan.
6. Mengembangkan Kesabaran: Kesabaran adalah bagian penting dari spiritualitas dalam Islam. Mengembangkan kesabaran berarti berusaha untuk menjadi orang yang lebih sabar dan lebih kuat dalam menghadapi cobaan dan tantangan.
7. Menghargai Kematian: Spiritualitas dalam Islam juga berarti menghargai kematian dan kehidupan setelah kematian. Kita harus berusaha untuk menjadi orang yang lebih siap untuk menghadapi kematian dan kehidupan setelah kematian.
Namun cara-cara tersebut bukan hanya sekedar materi dan pelaksanaan secara fisik saja. Tapi harus di rasakan dengan kesadaran jiwa yang terhubung dengan Allahﷻ sepenuhnya, sebagaimana saat kesadaran diri manusia terhubung dengan penciptanya (contohnya saat khusyu’ dalam ibadah). Di jaman modern ini, sangat sulit mendapati orang-orang yang mampu menguasai Spiritualitas tinggi yang dimaksud.
DAJJAL SENGAJA MENCIPTAKAN SISTEM YANG MEMBUAT MANUSIA LUPA PADA FITRAHNYA
Sistem yang ada di dunia ini adalah sistem Dajjal yang sengaja dipersiapkan untuk memperoleh banyak pengikut. Dalam merekrut anggota. Dajjal akan menggunakan cara sihir untuk mengalahkan siapapun yang menghalangi misinya. Sedangkan sihir hanya bisa dikalahkan dengan spiritualitas.
Sistem dan ajaran yang di terapkan saat ini membuat para pengajar agama membatasi umat Islam dalam mencapai puncak keimanan, maka banyak manusia yang tersesat oleh tipu daya Dajjal di akhir zaman.
Dajjal adalah simbol dari kesesatan dan tipu daya yang akan muncul di akhir zaman. Dajjal akan menggunakan berbagai cara untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar dengan cara sihir dan manipulasi yang di mainkannya.
Jika umat Islam tidak memiliki spiritualitas yang tinggi dan tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, maka mereka akan lebih mudah tersesat oleh tipu daya Dajjal.
Padahal sesungguhnya, sangat penting bagi umat Islam untuk meningkatkan spiritualitas dan pemahaman mereka tentang ajaran Islam sesuai dengan cara yang Nabi Muhammadﷺ ajarkan. Sehingga ketika Dajjal beraksi, manusia dapat terhindar dari tipu daya Dajjal dan tetap berada di jalan yang benar.
AJARAN ISLAM SENGAJA DI BATASI SEHINGGA TIDAK MENCAPAI PUNCAK SPIRITUALITAS YANG SEHARUSNYA
Pembatasan yang dilakukan oleh pengajar ilmu agama Islam saat ini dapat menghambat umat Islam untuk mencapai puncak iman yang seharusnya. Sebagian besar manusia tidak dapat mengalami spiritualitas yang lebih mendalam dan otentik karena dibatasi oleh pendekatan yang terlalu konservatif atau membatasi.
Iman adalah proses yang dinamis dan terus berkembang. Umat Islam seharusnya terus mencari dan mengembangkan iman mereka, bukan hanya berhenti pada ritual dan dogma agama. Pembatasan yang dilakukan oleh pengajar saat ini membuat umat Islam kehilangan kesempatan untuk mengalami spiritualitas yang lebih mendalam dan otentik.
Ustadz atau ulama modern jaman sekarang memiliki pendekatan yang terlalu konservatif atau membatasi dalam hal spiritualitas. Mereka mungkin lebih fokus pada aspek-aspek ritual dan dogma agama, daripada memahami dan mengembangkan spiritualitas yang lebih mendalam.
Mungkin ustadz atau ulama saat ini memiliki kekhawatiran tentang kesalahan jalan atau tertipu oleh hal-hal yang tidak nyata, seperti kesesatan atau pengaruh jahat. Namun, pendekatan yang terlalu konservatif atau membatasi dapat membuat umat kehilangan kesempatan untuk mengembangkan spiritualitas yang lebih mendalam dan otentik untuk bisa terhubung lebih dekat pada Allahﷻ
Sehingga ketika Muhammad Qasim di utus sebagai Al Mahdi, manusia modern sulit untuk menemukan kebenaran tersebut. Jangankan untuk mencari kebenaran, membedakan informasi benar dan salah saja mereka kesulitan. Semua itu di karenakan Spiritualitas yang dimiliki mereka belum mencapai puncaknya. Sehingga tidak bisa mengarahkan mereka untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya.
mayoritas manusia jaman ini lebih menuhankan akal, tapi lupa mencari sumber kebenaran yang sesungguhnya. Merasa sudah pintar dalam menilai sesuatu dengan akalnya, tanpa mengkonfirmasi pada pemilik kebenaran yang mutlak, yaitu Allahﷻ.
Masih banyak umat Islam bahkan ustadz dan para pemuka agama yang menganggap mimpi Muhammad Qasim adalah halusinasi dan bukan petunjuk Allahﷻ. Itu merupakan bukti bahwa mayoritas manusia jaman sekarang tidak memiliki Spiritualitas yang tinggi, yang bisa menghubungkan jiwanya langsung kepada Allahﷻ. Sampai kapan anda bertahan dengan pendirian yang akan menyesatkan diri anda sendiri?