Jika Tidak Punya Malu Berbuatlah Sesuka hati

Hari ini (20/3) kita telah mendapatkan satu keputusan dari KPU yang sesuai dengan mubasyirat Muhammad Qosim dan beberapa Helper serta mimpi dari mantan presiden SBY tentang ‘kemenangan Prabowo sebagai presiden Indonesia. Partai Nasdem menerima, Anis gugat keputusan KPU ke MK.

RAKYAT INDONESIA SUDAH PASTINYA TAHU SIAPA YANG SESUNGGUHNYA MENANG,

tapi semua itu sudah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam lauh Mahfudz. Seberapapun kita berusaha Allah telah menentukan takdirnya, kita tunggu kenyataan dari mubasyirat dari beberapa Helper tentang chaos yang akan menimpa Indonesia setelah kemenangan penuh kecurangan di atas kecurangan naudzubillah min Zalik.

Rasa malu tak ada lagi dari para penguasa karena mengejar jabatan dunia dan kelanggengan kekuasaan dinasti bagi keluarganya tanpa melihat rakyat dan bagaimana kesudahannya di akhirat nanti. Persis seperti Rasulullah SAW menggambarkan dalam hadis arbain,

عَنْ أَبيْ مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو الأَنْصَارِيِّ البَدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: صلى الله عليه وسلّم (إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُولَى إِذا لَم تَستَحْيِ فاصْنَعْ مَا شِئْتَ) رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ

 

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu ‘anhu dia berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya termasuk perkara yang didapati oleh manusia dari perkataan nubuwwah (kenabian) yang pertama adalah jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu.” (HR. Al Bukhari)

Jika sudah tidak ada rasa malu, maka berbuatlah semaumu dan yang pasti adalah kebodohan yang mulai muncul dalam bentuk jahiliyah seperti zaman dahulu. Sejarah terulang dari cerita-cerita yang ada di dalam Quran maupun kehidupan Rasulullah SAW. Ketika tidak ada rasa malu, maka semua bentuk kejahilan akan muncul mulai dari penguasa dan masyarakat terbawah.

Bukankah kita sudah bisa melihat dan merasakan, betapa semua perkataan buruk dengan laknat dan bahasa binatang keluar dari mulut anak SD sampai bapak-bapak pekerja dengan entengnya, entah itu dalam suasana bercanda, bermain, serius, apalagi saling gontok-gontokan. Kita bisa saksikan perkawinan sejenis para penguasa apalagi Masyarakat, LGbt dan minuman alkohol sangat bebas bahkan di negara arab, penjualan diri tanpa malu dituliskan di mobil sebagai iklan juga bisa kita temui di Jakarta.

Bukankah Fenomena ini adalah bagian dari tanda munculnya Imam Mahdi sebagai pembuka tanda pintu kiamat kubra? Masihkah kita menyangsikan bahwa kiamat masih jauh dan al mahdi belum diutus? Masihkah kita meragukan Muhammad Qosim sebagai Imam Al Mahdi, banyak sekali mimpinya sudah menjadi kenyataan dan tidak mungkin mimpi itu adalah dari setan?

Maka kembalilah menjadi seorang yang pemalu diantara sekian banyak orang yang tidak tahu malu. Karena kebenaran itu sedikit orangnya yang mau menerima sementara kemaksiatan itu banyak sekali yang mau menerima jadi beruntunglah orang-orang yang sedikit itu, beruntunglah orang yang tahu malu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Scroll to Top