Berikut 99 Fakta Muhammad Qosim Al Mahdi Part 4 lanjutan dari artikel dengan judul sama yang telah di publish sebelumnya. Tema kali ini adalah pembahasan tentang apakah perkataan Muhammad Qosim menyelisihi Rosulullahﷺ dan mengapa Al Mahdi dari Pakistan?
Langsung dari tanah Uzlah bukit lebah, kang Diki selaku ketua majelis GAZA kembali membeberkan 99 fakta bahwa Muhammad Qosim adalah Al Mahdi. Pasti tidak sedikit dari kita yang bertanya bagaimana bisa Qosim yang berasal dari Pakistan diusung sebagai Al Mahdi? Juga keselarasan mimpi nya dengan perkataan Rosullullahﷺ, dengan keterbatasan ilmu yang dimilikinya, tetapi bisa mendaptkan mubasyirat yang menjadi risalah bagi kita semua.
Apa yang disampaikan Muhammad Qosim pada mimpinya, persis seperti didalam hujjah baik di Al Qur’an maupun Hadits. Padahal, Muhammad Qosim adalah seorang yang sederajat dengan Umi (Bukan orang yang memperdalam ilmu agama). Ia belum paham syariat, tidak pernah datang ke pengajian, tidak punya ustadz khusus atau guru spiritual. Sholat nya pun bisa di ibaratkan seperti puasa Senin dan Kamis alias sering bolong-bolong. Tidak juga ikut harokah , firqoh dan kelompok agama sebagainya.
Qosim mengatakan bahwa “…Dan terkadang suara yang luar biasa akan datang dari cahaya yang luar biasa. Setiap kali aku melihat cahaya Allah, mata aku menjadi terpaku. Tidak mungkin untuk menggambarkannya. Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa cahaya ini adalah Allah, melainkan cahaya Allah adalah versi megah cahaya yang diciptakan Allah”. “Allah jauh lebih melampaui segalanya untuk digambarkan sebagai cahaya. Dan Dia adalah pencipta cahaya..” lanjut penjelasan Qosim pada mimpinya.
Jika petunjuknya tidak benar, maka tidak akan sama dengan apa yang Nabi sampaikan. Faktanya, Rasulullahﷺ mengatakan hal yang sama. “Saya sangat yakin Muhammad Qosim belum membaca hadits ini saat awal penyebaran mimpinya, dia tidak tahu” jelas kang Diki pemimpin majelis GAZA. Bahkan banyak hadits yang berkaitan dengan mimpinya, Qosim pun tidak tahu.
Rosulullahﷺ ditanya oleh sahabat, “Apakah engkau melihat Rabbmu?” Jawab beliau “Aku melihat cahaya, dalam lafal lain, ada cahaya, bagaimana aku melihatnya” (HR. muslim dari Hadits Abi Dzar Shohih).
Jadi tidak mungkin Allah datang dalam keadaan terjaga seperti yang di katakan oleh Ci Susila dalam kesaksiannya beberapa waktu yang lalu. Karena untuk sekelas Nabi Musa pun tak sanggup.
Muslim fillah, bila anda percaya dengan kesaksian Qosim diatas, maka seharusnya anda harus percaya dengan mimpi-mimpi yang lain. Bahwa Qosim akan memimpin dunia,Qosim akan berhadapan dengan Dajjal, akan memimpin sholat nabi Isa عَلَیهِ السَّلام Qosim akan menyatukan umat islam. Tidak ada lain di dalam hadits kecuali ialah Al Mahdi atau Imam Mahdi nanti.
Lalu fakta berikutnya, dengan gambaran melihat wajah Nabi. kami rasa Qosim sampai hari ini belum membaca dalil tersebut. “Aku (Qosim) tidak bisa mengatakan bagaimana wajah Nabi Muhammadﷺ karena saat aku mendekatinya, kepalaku selalu menunduk karena rasa hormat. Begitu juga tatapanku tertunduk seperti yang kita lakukan ketika sholat.” (mimpi Muhammad Qosim). Dan ternyata hal tersebut selaras dengan sikap para sahabat terhadap Rosulullah yang dijelaskan melalui Hadits ,
Dari Urwah ibn Mas’ud menyebutkan : “dan apabila para sahabat berbicara dengan nabi Muhammad, mereka akan menurunkan suara mereka dan tidak akan terus menatap wajahnya karena perasaan penuh hormat” (Shahih Bukhori Ruj Arab 54/19). Jadi sikap para sahabat selalu begitu terhadap Rosulullahﷺ.
Dari Amru ibn Al As menyebutkan:
“Dan tidak ada seorangpun yang lebih saya sayangi daripada Rosulullahﷺ. Dan tidak ada yang lebih mulia dimata saya selain dia. Saya tidak pernah bisa memiliki keberanian untuk melihat sekilas wajahnya karena kemegahannya. Jadi ketika saya diminta untuk menggambarkan fitur-fiturnya. Saya tidak bisa melakukan itu karena saya belum melihat sepenuhnya” (Shahih Muslim Ruj’ 1/228). Masya Allaah, itu berarti apa yang disampaikan Qosim itu benar. Itulah mengapa kang Diki bersama majelis GAZA bersiteguh bahwa Qosim benar. Walaupun saat ini perilakunya minus, menyebalkan, banyak menyakiti hati orang. Bahkan ketika tim dakwah majelis GAZA menuntut keadilan pada Qosim, dia tidak memperdulikannya. Hal tersebut yang membuat orang berpaling dan tidak percaya padanya sehingga majelis GAZA banyak ditolak di beberapa pengajian karena mereka browsing tentang profile GAZA banyak berisikan Muhammad Qosim. Banyak DKM atau Takmir masjid yang sudah tau tentang Muhammad Qosim dan mereka melihatnya dengan mereka negatif. Dan memang yang terjadi saat ini, Qosim bukanlah orang yang mudah di dakwahi oleh kita karena berbagai perilaku hidupnya yang masih duniawi dan jauh dari bijaksana. Tetapi dengan begitu, tetaplah ia calon Imam Mahdi, ia yang menyampaikan risalah kepada kita melalui mimpi mubasyiratnya. Oleh karena itu baiknya kita sami’na wa atho’na (patuh) terhadap Allah terhadap mimpinya bukan terhadap Qosim nya. Kapan kita akan patuh kepada Qosim? Insya Allaah nanti saat Qosim sudah berubah, sudah ada cahaya seperti di mimpinya. Akhlaq dan akidah nya sudah baik dan sudah siap memimpin ummat. Dan itulah Al Mahdi yang sesungguhnya.
Lalu fakta menarik berikutnya, bandingankan siapapun tokoh dengan apa yang nabi nubuwwah kan. tokoh dunia masa kini? Kita tidak pernah menemukan satu sosok yang sesuai dengan nubuwwah dan tidak tanggung-tanggung ada 99 yang persis sama sengan sosok Qosim dari semua sisi. Semoga hal ini menyadarkan semua dan mendapatkan hidayah.
Pehatikan bahwa utusan Allahﷻ selalu dilahirkan di tempat yang penuh ke syirikan dan perilaku jahiliyah lainnya. Itulah salah satu hikmah yang diambil kang Diki saat di Paskistan selama 6 bulan. Mohon maaf walaupun Pakistan dasar negaranya adalah Islam, tidak seperti Indonesia yang memang mayoritas Islam akan tetapi dasar negaranya adalah Pancasila. Tapi ternyata kesyirikan lebih banyak dari pada di Indonesia. Sangat mudah didapati disetiap sudut kota maupun desa perilaku-perilaku syirik yang ada disana seperti mencium kaki pemuka agama atau ustadz dan memberikan uang saat pulang kajian, hingga ada yang bergetar seperti orang tersengat listrik dan kesurupan saat bersalaman dengan para ustadz, yang dimana hal tersebut menandakan karomah yang tinggi pada tokoh tersebut naudzubillah tsumma naudzubillah. Belum selesai sampai disitu, di Pakistan itu orang-orang syiah sangat terang-terangan mengakui dirinya dan dengan sadar membuat acara juga memasang bendera syiah di rumah mereka. Sehingga mereka berani membombardir masjid sunni atau ahlussunnah disana. Jadi artinya Paskistan yang negara Islam dibandingkan dengan Indonesia sangat jauh lebih dahsyat kesyirikannya. Mengapa bisa terjadi? Karena Pakistan dikelilingi dan berinteraksi oleh negara-negara syirik seperti India,Nepal,Cina dan sebagainya. Ini membuktikan kenapa Al Mahdi datangnya dari Pakistan?
Karena misi nya sama seperti misi-misi nabi terdahulu memberantas ke syirikan dan pasti ditempatkan ditempat sejajar dengan Nabi. Itu sebuah sinyal dan tanda yang menyambung dengan point-point di atas.
Sesungguhnya, Al Mahdi (utusan Allahﷻ), pasti ajaran utamanya sama dengan para utusan Allahﷻ (Nabi) lainnya. Perlu di ingat mengapa Al Mahdi dikatakan utusan Allahﷻ? Karena Allahﷻ yang menentukan, bukan hasil pilihan masyarakat. Tetapi beliau bukan nabi bukan juga rosul, jelas bergelarkan Al Mahdi yang menutup terakhir daripada utusan Allahﷻ. Imam utusan Allah untuk ummat islam yang akan berhadapan langsung dengan Dajjal dan sebagainya. Setiap utusan Allah dihadirkan ternyata misinya semua satu. Yaitu tauhid dan bagaimana menghilangkan kesyirikan dimuka bumi ini. Semua nabi pun demikian.
Dan apa usungan yang paling hebat dari Qosim? Yaitu membasmi ke syirikan dan menegakkan tauhid. Seperti pada mimpinya berikut, “ALLAH dan Nabi Muhammadﷺ mengajarkan kepada saya perbuatan-perbuatan ini dan saya mencoba yang terbaik untuk belajar dan memperaktikannya terutama yang pertama karena itu sangat penting. Itu adalah kunci kesuksesan. Terlepas dari kenyataan bahwa saya tinggal dinegara muslim, masih sulit menghindari semua jenis syirik dan mengikuti sunnah. Tetapi saya mencoba yang terbaik.” (Mimpi Muhammad Qosim)
Berarti apa yang disampaikan Qosim ini bukan dari dirinya tetapi dari Allahﷻ. luar bisa masya Allaah padahal Qosim ini seorang yang umi (bukan dari kalangan orang berilmu). Bagaimana mimpi tersebut bisa terjadi jika kalau bukan dari Allah.
Penulis: Salma Nabila