Menjawab Uzma Bagian 4
Berbagai pernyataan doktor Ustadz Zulkifli Ali yang sangat merendahkan dan berbau fitnah yang telah menuduh kelompok pendukung Muhammad Qasim hanya berdasarkan mimpi. Dia menyarankan jika ingin melihat Al Mahdi maka pakailah dalil yang ada. Itulah contoh bagaimana orang tidak pernah tabayyun, ucapan yang keluar jadi fitnah. Padahal justru kita tahu dan mulai mengikuti mubasyirat, karena kita percaya dan sami’na wa
ato’na kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk mendengar, menjelaskan, dan mengikuti mubasyirat di akhir zaman sebagai bagian dari kabar gembira, peringatan, dan juga petunjuk.
Untuk lebih jelas dan lengkapnya Pembaca PORTAL GAZA dapat menyaksikan video pada link : “Menjawab Uzma Al Mahdi sosok Mukhlasin.”
Jadi apa yang disampaikan oleh Uzma ini adalah fitnah kepada kita orang-orang yang percaya Al Mahdi, maka semua pernyataan itu akan kita luruskan insyaAllah.
Berdasarkan dalil yang sekarang ini akan kami sampaikan kepada anda, “justru andalah yang akan membawa dan mengikuti fitnah, sementara kami menghindari fitnah tersebut.”
Uzma mengatakan bahwa “hidupnya Al Mahdi berantakan” artinya sedang futur dan akhlaknya tidak sama dengan akhlak Baginda Nabi Muhammad ﷺ .
Dia menekankan akhlaknya harus sama dengan akhlak nabi, dan seolah-olah hendak mengatakan bahwa akhlak Muhammad Qosim jauh dari akhlak nabi.
Jawaban kami, pertama: Al Mahdi maupun tokoh yang tersebut di dalam hadis akhir zaman adalah sosok out of the box sama seperti kemunculan para utusan Allah ﷻ sebelumnya.
Di mana para utusan Allah selalu out of the box, dan di luar dari pemikiran kita, mengapa? Karena ahlul kitab sekarang ini lupa bahwa “di atas ilmu ada takdir”!, Sepandai-pandainya anda belajar berilmu tinggi, khatam Quran satu malam, karena saking pintarnya maka tidak berarti paling tinggi kedudukannya di mata Allah ﷻ karena “yang paling tinggi adalah takdir Allah ﷻ sendiri”.
Al-Mahdi Golongan orang-orang mukhlasin
Di dalam takdir itu ada yang disebut dengan mukhlasin apa itu mukhlasin? Yaitu orang-orang yang tidak berilmu, bisa jadi tidak berilmu tapi ia mendapat anugerah ikhlas dan diikhlaskan oleh Allahﷻ.
Contohnya Al Mahdi gennya berasal dari gen Nabi Muhammadﷺ keturunan nabi ﷺ Ya sudah menjadi kehendak Allahﷻ untik memilihnya. Bentuk penghargaan bahwa di dalam gen nabi ﷺ itu ada satu kebaikan yang paling tinggi di dalam konteks yang Allah sukai,
“yaitu orang yang selalu benci dengan berbagai perbuatan merusak tauhid dan benci dengan berbagai perbuatan syirik.”
Begitulah Allah ﷻ Maha Mengetahui dan Berkuasa atas Kehendak _Nya. Sosok pembawa petunjuk yg Allah ﷻ kehendaki berasal dari orang-orang mukhlasin kita tidak bisa tawar-menawar, tidak bisa protes! itulah iradah Allah.
ini ada di dalam surat Qur’an surat Yusuf ayat 24.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَـقَدْ هَمَّتْ بِهٖ ۙ وَهَمَّ بِهَا ۚ لَوْلَاۤ اَنْ رَّاٰ بُرْهَا نَ رَبِّهٖ ۗ كَذٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّۤوْءَ وَا لْـفَحْشَآءَ ۗ اِنَّهٗ مِنْ عِبَا دِنَا الْمُخْلَصِيْنَ
wa laqod hammat bihii wa hamma bihaa, lau laaa ar ro-aa bur-haana robbih, kazaalika linashrifa ‘an-hus-suuu-a wal-fahsyaaa, innahuu min ‘ibaadinal-mukhlashiin
“Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.”
Allah ﷻ ingatkan Yusuf dan mencegahnya dari keburukan. Kalau kita berpikir Kenapa Nabi Yusuf As dilindungi ? Sementara kita ini kadang-kadang berbuat dosa-dosa saja mengalir, bahkan semakin terperosok. Inilah contoh Bagaimana Allah ﷻ berkehendak sosok mukhlas yang menyangkut Nabi Yusuf.
Takdir ada diatas ilmu
Dalam konteks akhir zaman tentang Al Mahdi nantinya, para pendukung utama ada Al Mansur/Pemuda Bani Tamim/Al Haris Al Haras/ Suaib Bin Saleh yang harus diyakini kebenarannya dan keberadaannya sebagai orang yang Mukhlas dan sudah Allah ﷻ kehendaki atau takdir nya demikian, walaupun ada satu juta ulama mencegah satu orang ini untuk tidak jadi Al Mansur, tidak akan bisa! karena sekali lagi “di atas ilmu ada takdir”.
Uzma ini lupa dengan di atas ilmu ada takdir, lupa dengan sejarah, bagaimana dia sekarang sudah dalam kelompok ahlul kitab, lupa sejarah bagaimana munculnya utusan Allah ﷻselalu ditolak oleh ahlul kitab, mayoritas, mungkin ada satu dua yang yakin tetapi, mungkin karena terseret oleh mayoritas maka yang 1, atau 2 ini tenggelam.
Belajar lagilah tentang siapa Al Mansur, siapa Pemuda Bani Tamim, Al-Harits Al Haras, karena sebelum kita menunggu Al Mahdi, sebelum menduduki posisi yang menjadi imam bagi umat Islam maka harus kita cari dulu Al Mansur siapa ?Pemuda Bani Tamim siapa? Karena merekalah yang akan mempersiapkan segalanya, seperti dinyatakan dalam hadits, “Al Mahdi itu bagai pengantin”.
“… Lalu orang-orang mendatangi Al Mahdi mereka mengaraknya seperti seorang pengantin di Arab oleh suaminya pada malam pesta pernikahannya” (Musanif Abu Syaibah)
“… Akan datang pada manusia suatu masa di mana tidak tinggal daripada Islam itu kecuali hanya namanya saja tidak tinggal daripada Alquran itu kecuali hanya tulisannya saja. Masjid-masjid mereka indah tetapi ia kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahatnya makhluk yang ada di bawah naungan langit. Dari merekalah keluarnya fitnah dan kepada mereka lah fitnah itu akan kembali”. (Hadits Riwayat Al Baihaqi)
Sesungguhnya Allah ﷻ akan memperkuat agama ini di akhir zaman dengan laki-laki fajir yaitu para pendosa. Rasulullah ﷺ telah bersabda “Sesungguhnya Allah ﷻ akan memperkuat agama ini (agama Islam) dengan laki-laki yang fajir atau fasik.”(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim melalui Abu Hurairah R.a )
Beruntunglah anda di kelompok orang-orang Al Fajir, para pendosa yang sudah bertaubat. Mereka Fajir tapi sudah mampu menghindari perilaku syirik sudah mampu bicara apa adanya, tanpa takut.
Syekh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf Al-Wabil berkata “Munculnya mimpi-mimpi orang beriman sebagai bentuk kabar kenabian akan terjadi ketika menjelang kiamat. Kebanyakan ilmu (agama) diambil dari syariat Islam telah terhapus dengan sebab fitnah dan banyaknya pembunuhan, (atau dengan kata lain ulama sudah tidak ada lagi)”.
“… Nabiﷺ adalah nabi terakhir dan kenabian berakhir pada umat ini maka digantikan dengan orang yang bermimpi dengan mimpi yang benar yang merupakan bagian dari kenabian dengan membawa kabar gembira dan peringatan” ( disalin dari Kitab Asyaratus Sa’ah)
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al Mahdi yang diutus Allah ﷻke tengah umatku ketika banyak terjadi perselisihan antar manusia dan gempa-gempa. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman”:(HR. Ahmad)
Ibnu Hajar berpendapat, “Bahwa banyaknya peristiwa gempa bumi dalam hadis tersebut adalah gempa yang merata dan berkesinambungan tiada henti”.
Gempa yang terjadi di seluruh dunia secara konsisten adalah tanda Al Mahdi sudah diutus, Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ.