Menelisik istilah Al Mahdi (yang di beri petunjuk) lebih tinggi derajatnya di bandingkan yang bertaqwa,apakah ini benar?Mari kita bedah derajat seorang hamba di hadapan Allahﷻ.
Selama ini manusia awam selalu beranggapan orang yang derajatnya tinggi adalah orang yang memiliki kekayaan yang banyak, mempunyai jabatan dan kekuasaan.
Hingga anak-anak muda di jaman sekarang membuat slogan “lu punya uang,lu punya kuasa”.
Padahal pandangan seperti ini tidak berlaku untuk derajat di hadapan Allahﷻ.Itu hanya berlaku untuk kehidupan di dunia saja.
Kita bedah satu persatu tentang hal ini.
Kita mulai dari derajat yang paling rendah menurut agama Islam terlebih dahulu.Manusia terendah di hadapan Allahﷻ adalah manusia yang berperilaku seperti binatang. Mereka dianggap hina karena manusia di karuniai akal yang sehat,yang bisa digunakan berfikir untuk mengetahui mana yang baik dan tidak.
Tetapi ketika manusia sudah mempunyai sifat dan perilaku seperti binatang ( memperturutkan hawa nafsunya), artinya manusia tersebut lebih hina dari binatang. Karena binatang hanya di beri hawa nafsu tanpa akal, wajar jika mereka (binatang) mempunyai sifat yang tidak baik dan tidak beradab.
Yang kedua manusia dengan derajat pertengahan.Artinya Orang yang berilmu,suka berbuat kebaikan namun masih suka melakukan kejahatan/maksiat.
Orang yang seperti ini derajatnya lebih tinggi di bandingkan orang dengan kriteria yang pertama.
Yang ketiga adalah orang yang memiliki derajat lebih baik diantara keduanya,yaitu orang berilmu,yang lebih banyak melakukan kebaikan di bandingkan keburukan/maksiatnya. Orang seperti ini di golongkan dengan golongan orang bertaqwa.Biasanya golongan orang-orang seperti itu masuk pada golongan orang Alim/ulama.(Bisa dari orang biasa dan Ulama)
Ada lagi golongan yang lebih tinggi di atas golongan yang telah di sebutkan diatas. Yaitu mereka golongan orang-orang yang berilmu, bertaqwa dan dekat dengan Allahﷻ.Hanya ada sebagian kecil dari penduduk bumi yang memiliki derajat seperti itu saat ini. Golongan orang yang berilmu,bertaqwa dan dekat dengan Allahﷻ. Orang-orang yang di golongkan seperti ini bisa dari orang biasa dan para Ulama.Derajat orang seperti itu lebih tinggi di banding malaikat.
Kenapa demikian?
Karena manusia selain di beri akal tapi juga dilengkapi hawa nafsu. Tetapi para wali tersebut bisa mengalahkan hawa nafsunya dan lebih memprioritaskan akal dan hatinya.Itu artinya, manusia tersebut lebih mulia dibandingkan malaikat.
Namun ada lagi derajat yang lebih tinggi di bandingkan wali Allahﷻ.
Dia adalah orang yang di beri petunjuk.
Jelas para Nabi adalah termasuk di dalam golongan orang yang di beri petunjuk.
Demikian juga Muhammad Qasim (Al Mahdi) yang kelak akan di baiat menjadi Imam Mahdi.
Muhammad Qasim adalah sosok yang di yakini seorang yang di beri petunjuk itu. Dialah Al Mahdi yang di tunggu-tunggu Umat Islam.
Meskipun dari segi wawasan keilmuan Muhammad Qasim masih minim, namun apa yang di sampaikannya adalah poin-poin dasar Tauhid. Dari sisi Tauhid, Muhammad Qasim lebih murni di bandingkan Ulama-ulama yang ada sekarang.
Jelas sekali jika yang di beri petunjuk adalah orang-orang terpilih yang di cintai Allahﷻ.(Para Nabi dan utusan).
Sedangkan orang berilmu dan bertaqwa belum tentu di beri petunjuk.
Bahkan Iblis yang dikenal sebagai salah satu makhluk Allahﷻ yang berilmu dan bertqwa masih tergelincir dengan kesombongannya,hingga Allahﷻ mengutuknya dan membiarkannya dalam kesesatan yang nyata.
Dalam salah satu riwayat Allahﷻ menyampaikan kelada malaikat;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ، فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ، قَالَ: فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، قَالَ: ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. وَإِذَا اللَّهُ أَبْغَضَ عَبْدًا، دَعَا جِبْرِيلَ فَيَقُولُ: إِنِّي أُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضْهُ، فَيُبْغِضُهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضُوهُ، قَالَ: فَيُبْغِضُونَهُ، ثُمَّ تُوضَعُ لَهُ الْبَغْضَاءُ فِي الْأَرْضِ”.
(رواه مسلم (وكذلك البخاري ومالك والترمذي
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda; “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, ‘Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’”, Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya Rasulullah ﷺ bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”, Rasulullah ﷺ melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian diapun dibenci di bumi”.
Hadits riwayat Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi.
Muhammad Qasim adalah hamba yang dipilih dan di cintai Allahﷻ.Dengarkanbdan pelajari mimpi-mimpi yang di sampaikan. Itu semua adalah peringatan dari Allahﷻ untuk umat akhir zaman.Jauhi syirik dan segala bentuknya. Jangan nikmati emoji, karena itu simbol-simbol Dajjal.
Jadikan itu sebagai petunjuk untuk agar umat Islam di selamatkan.yang di sampaikan Wallahu ‘alam bishowab