Tak hanya pondok pesantren, kajian mimpi Muhammad Qasim juga masuk ke panti rehabilitasi. Adalah Ustadz Chairullah, seorang aktivis dakwah dari Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Ustadz Chairullah sering mengisi pengajian di gedung rehabilitasi narkoba yang ada di Kalimantan Timur.
Dalam kajian dakwah di Yayasan Rehabilitasi Sekata tersebut, terdapat kurang lebih 9 orang warga binaan. Warga binaan tersebut silih berganti, yang merupakan kiriman dari kantor kepolisian.
Kegiatan kajian buku mimpi Muhammad Qasim berlangsung sepekan sekali di malam Jum’at. Pembahasan ini sebagai pembahasan tambahan selain pembahasan ilmu tauhid dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya. Setelah sholat Magrib, Ustadz Chairullah mengadakan pembahasan isi mimpi Muhammad Qasim. Ustadz juga menjelaskan fenomena yang terjadi sekarang ini berkorelasi dengan mimpi tersebut. Selain itu, ustadz Chairullah juga membahas sedikit tentang ilmu eskatologi akhir zaman dan hubungan internasional karena mereka juga sering melihatnya di TV dll tentang kondisi global saat ini. Kajian ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan doa bersama.
Mengapa Kajian Mimpi Muhammad Qasim Penting
Ustadz Chairullah menganggap penting untuk menyampaikan mimpi-mimpi Muhammad Qasim karena banyak pesan-pesan Allah ﷻ dan Nabi Muhammad ﷺ di dalam mimpi-mimpinya.
Ustadz lulusan pondok pesantren DDI Mangkoso Sulawesi Selatan tersebut mengatakan, ” Kajian ini sangat perlu untuk menyadarkan kita semua bahwa sebenarnya kita sudah berada di akhir penghujung zaman. Maka kita perlu bekal iman dan amal. Bukan lagi saatnya kita terpengaruh oleh narkoba. Bagaimana nasib kita, anak-anak kita, istri-istri kita? Kedepan, mereka menanggung penderitaan gara-gara perbuatan kita yang terlena oleh narkoba. Inilah saatnya kita belajar memulai lagi hidup baru.”
Ustadz yang sudah percaya mimpi Muhammad Qasim ini melanjutkan, “Kemudian adanya kajian mimpi Muhammad Qasim, akan menambah wawasan kita. Terkadang kita hanya berpikir sempit dalam pemahaman terhadap Islam. Kita ubah paradigma berpikir kita sekarang juga, bahwasanya Islam mencakup segala aspek kehidupan. Baik imaniah, ubudiah, muamalah, muasyarah dan akhlak. Bahkan kedaulatan Islam harus terbangun sebagai rahmatan lil alamien, memimpin dunia ini, untuk kedamaian dunia. Insya Allah akan dipimpin oleh Muhammad Qasim.”
Ustadz Chairul menambahkan, “Dan kehadiran Sayyid Muhammad Qasim adalah anugerah bentuk kasih sayang Allah ﷻ kepada umat Muhammad ﷺ. Karena kita bisa langsung secara ruhaniah terkoneksi kepada Allah ﷻ dan Nabi Muhammad ﷺ melalui Sayyid Muhammad Qasim sebagai mana zaman dahulu.”
“Apabila umat terdahulu ada masalah dunia atau akhirat maka mereka akan mendatangi nabinya untuk minta kepada Allah ﷻ agar Allah ﷻ memberikan solusi yang terbaik. Begitu juga nanti kepada Muhammad Qasim, setelah Allah ﷻ mengislahnya. Cuma bedanya Muhammad Qasim adalah umat Nabi Muhammad ﷺ yang melanjutkan risalah Rasulullah ﷺ. Sedangkan para nabi dan rasul menerima wahyu dari Allah ﷻ. Dan Muhammad Qasim tidak menerima wahyu baru, tapi beliau diberi ilham melalui mimpi nubuwah atau mubasyirah.” Demikian tutupnya.