Pada saat sekarang ini sangat sulit kita mencari kebenaran. Kebenaran selalu disembunyikan dalam kemunafikan. Orang-orang yang katanya ahli agama tidak luput dari kemunafikan, bahkan dusta yang merajalela saat ini pun tidak luput dilakukan oleh para habib yang mengaku keturunan Rasulullahﷺ.
Jadi apakah benar para habib adalah keturunan Rasulullahﷺ? pertanyaan itu terus terbersit di dalam hati dan pikiran.Jadi sebenarnya siapakah habib itu?
Berdasarkan penjelasan dari organisasi pencatatan keturunan Nabi Muhammadﷺ, Rabithah Alawiyah, habib berasal dari kata habaib, yang artinya adalah keturunan Rasulullahﷺ yang dicintai. Tapi apakah semua yang bergelar habib saat ini benar-benar keturunan Rasulullahﷺ? Hanya Allahﷻ yang mengetahui benar atau tidaknya ,apakah ada diantara mereka yang sebatas mengaku-ngaku saja? Oleh sebab itu, banyak habib yang perilakunya melenceng dari perintah Allah1ﷻ dan Rasulullahﷺ. Bila mereka benar-benar keturunan Rasulullahﷺ pasti mereka akan berusaha mengamalkan semua yang diperintahkan dan diteladani oleh Rasulullahﷺ,tapi faktanya malah sebaliknya.
Banyak dari para habib yang mengajak kepada kesesatan walaupun tidak semuanya seperti itu.Banyak yang mengkultuskan habib saat ini bahkan menganggap kehadirannya barokah sehingga para pengikutnya memajang foto habib untuk mendapatkan keberkahan dan penolak bala. Na’uzubillahiminzalik. Sedangkan sudah jelas-jelas itu dilarang oleh Allahﷻ dan Rasulullahﷺ.
Memajang foto saja sebagai penghias rumah dan ruangan itu dilarang oleh Rasulullahﷺ, apalagi menganggap foto seseorang dapat membawa keberkahan dan penolak bala. Ini jelas-jelas perilaku syirik.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullahﷺ bersabda;
“Orang yang menciptakan gambar-gambar ini, pada hari kiamat nanti pasti disiksa dan dimintai pertanggungjawaban, ‘Hidupkanlah apa yang kalian ciptakan”.(HR. Bukhari, Muslim, dan Nasa’i).
Bahkan banyak yang sangat mengkultuskan para habib bahkan menganggap para habib harus di hormati walaupun perilakunya buruk dan salah. Banyak juga yang mengganggap bahwa habib pasti akan masuk surga padahal hanya para nabi yang disucikan oleh Allahﷻ dari kesalahan dan dijaga untuk tidak melakukan kesalahan ataupun dosa sehingga para Nabi dijamin masuk surga.
Sungguh kesesatan yang sangat nyata yang dilakukan oleh kebanyakan para habib dan pengikutnya saat ini . Sehingga orang yang tidak paham dan awam tentang ilmu agama mudah sekali terjerat dengan gelar habib.
Padahal perilaku syirik inilah yang akan membawa kita pada bencana dan azab. hal ini dikarenakan perilaku syirik adalah perilaku yang dosanya tidak terampuni Sehingga dapat dikatakan perilaku para habib sesat ini akan menimbulkan kerusakan di bumi.
Allahﷻ berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allahﷻ membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Perilaku syirik ini lah yang menjadi penyebab utama kerusakan di muka bumi karena dosanya yang tidak terampuni.
Allahﷻ berfirman;
مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni dosa yang selain (syirik) itu bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar” (QS an-nisa:48)
Jadi berhati-hati lah dengan perilaku yang melakukan perbuatan atas anjuran manusia tanpa dasar dalil-dalil yang jelas apalagi sampai mengkultuskan seseorang dan menganggap seseorang itu membawa berkah sehingga menyamakan sifatnya Dangan sifat Allahﷻ. Berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Nabi Muhammadﷺ pernah bersabda;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَة نَبِيهِ » [أخرجه مسلم والحاكم]
“Sungguh telah aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang tidak akan menjadikan kalian tersesat selagi kalian berpegang teguh denganya yaitu al-Qur’an dan Sunah nabiNya“. (HR Muslim no: 1218)
Wallahu a’lam bishowab