Petikan mimpi:
Dalam sebuah mimpi tanggal 19 Maret 2017, “aku melihat Presiden Amerika Serikat pergi ke Israel untuk bertemu dengan perdana menteri Israel. Untuk pertemuan ini, presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Israel berkumpul dalam sebuah gedung dan telah ada banyak orang. kemudian kulihat mereka berdua nampak pergi ke pojok ruangan masuk ke dalam sebuah tempat seperti kabin, lalu aku ikut masuk ke dalamnya setelah mereka. Perdana menteri israel berkata, “Aku sudah hampir menyelesaikan kuil rahasia dajjal, dan dalam waktu singkat palestina akan hanya tinggal ‘nama’nya saja, dan dalam waktu dekat kita akan menguasai seluruh timur tengah.”
Mendengar hal ini, aku jadi sangat terkejut ternyata mereka sudah selesai membangun kuil dajjal dan aku bahkan tidak mengetahuinya. Aku keluar dari sana dengan keadaan yang sangat khawatir, dan akupun segera pergi menuju Palestina.
Disana aku melihat tentara israel sedang akan menghancurkan rumah-rumah di Palestina, dan anak-anak kecil Palestina berlarian bersama ibu-ibu mereka, aku menjadi semakin sedih melihat anak-anak sekecil itu mendapatkan ujian yang sangat berat, bagaimana mereka dapat bertahan dan siapa yang dapat menolong mereka?
Kemudian aku melihat mereka semua pergi menuju gedung yang tadi aku dari sana (tempat pertemuan presiden amerika dan perdana menteri israel). Aku berkata, “Mengapa kalian masuk ke gedung ini? ini adalah tempat dimana mereka sedang membuat rencana-rencana untuk membunuhi kalian!” Seorang perempuan berkata, “Lalu kemana kami membawa anak-anak kecil kami? Kami tidak punya tempat lagi, mungkin mereka akan membunuhi kami, tapi biarkan anak-anak kami tetap hidup.”
Link mimpi:
https://jazir-alqasim.blogspot.com/2020/01/rencana-amerika-dan-israel-untuk.html?m=1
Fakta:
~ Berita tanggal 01 Februari 2020,
Trump-Israel membuat peta baru untuk Palestina
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memunculkan kontroversi. Pasalnya, ia membuat Proposal Perdamaian Palestina dan Israel, namun tanpa melibatkan perwakilan Palestina di dalamnya. Draf Trump berat sebelah dan semakin bias ke Israel.
Dalam peta yang digambarkan Trump di akun Twitter-nya terlihat wilayah Palestina makin menyusut. Yerussalem yang juga di Tepi Barat akan jadi ibu kota Israel. Semua permukiman Israel di wilayah ini tetap dipertahankan. Dan kontrol perbatasan akan dikendalikan Israel.
Perseteruan Palestina-Israel sudah terjadi selama puluhan tahun dan belum ada penyelesaian yang memuaskan.
Pada 2011, Presiden Palestina Mahmoud Abbas sudah memasukkan permintaan untuk menjadi anggota PBB. Namun jalan ke arah sana sangat terjal. Untuk menjadi negara yang diakui PBB, Palestina harus mendapat suara dari dua pertiga anggota lainnya. Plus tidak ada veto.Veto ini yang susah. Amerika, sebagai salah satu negara pendiri PBB, punya hak veto dan kemungkinan besar akan menggunakannya melawan kehendak Palestina menjadi anggota PBB.
Link berita:
~ Berita pada Jum’at, 15 Mei 2020
Israel telah bersumpah untuk mencaplok permukiman Yahudi dan Lembah Yordan, yang berarti berakhirnya proses perdamaian yang telah lama terhenti dengan membuat hampir mustahil untuk mendirikan negara Palestina.
Rencana ini pun mendapat lampu hijau dari rencana Timur Tengah Presiden Donald Trump, yang sangat mendukung Israel dan ditolak oleh Palestina. Meski begitu sebagian besar komunitas internasional menentang hal itu.
Jika Israel benar-benar mencaplok Tepi Barat pada bulan Juli, itu akan menyebabkan konflik besar dengan Kerajaan Hashemite di Yordania.
Link berita: