Petikan mimpi 1
Ancaman perang saudara:
Mimpi Muhammad Qasim pada 22 September 2015,
Allah ﷻ bertanya padaku, “Qasim, apakah Muslim percaya padamu?”
Aku mengatakan kepada-Nya, “Tidak, hanya beberapa orang yang percaya, namun tidak banyak yang memercayai.”
Allah ﷻ berkata, “Qasim, bila mereka tidak memercayaimu maka Aku akan mengguncang mereka dengan dahsyat.”
“Dan Aku akan membuat mereka bertarung satu sama lain.”
“Dan selama mereka tidak percaya kamu mereka akan terus bertarung seperti ini.”
Aku melihat bahwa umat Islam mulai saling membunuh. Pertempuran menjadi sangat tegang dan pertumpahan darah sangat parah. Kaum Muslim lainnya menjadi takut seolah-olah mereka tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Atau apa yang akan terjadi pada mereka.
Sepertinya mereka hanya ingin yang lainnya berhenti berkelahi.
Petikan mimpi 2 Israel membangun gedung di Palestina
Mimpi Muhammad Qasim pada 07 Februari 2017,
Saat aku melihat ini semua aku berkata, “Bangunan apa ini yang membuat umat Muslim melakukan protes besar-besaran?”
Namun tiba-tiba muncul ledakan sangat besar dari dalam pondasi gedung yang memberikan dampak sangat besar hingga seluruh gedung berubah hanya dalam waktu semalam, kemudian disebabkan ledakan tersebut muncul badai asap yang mengerikan, yang menyebar ke seluruh penjuru.
Umat Muslim dan keluarganya terkena efek dari badai tersebut, laki-laki Muslim, perempuan Muslim, dan anak-anak umat Muslim meninggal seketika dalam jumlah ribuan. Badai asap itu sangat besar dan pekatnya sampai-sampai cahaya matahari tidak mampu menembus ke bumi, terasa seperti malam yang gelap gulita, dan dikarenakan badai gelap tersebut maka tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan diri dan mencari pertolongan.
Aku mundur setelah melihat ini, namun badai asap tersebut terus-menerus menyebar ke segala arah, ia menyebarkan kerusakan bagi banyak negara-negara di Timur Tengah seperti Suriah, Mesir, Libya, Sudan, Yaman, dan lain-lain.
Ia menyebarkan kerusakan yang sangat besar sampai aku tidak bisa mengungkapkan atau menjelaskannya dengan kata-kata.
Link video:
Fakta:
Kita telah mengetahui bahwa banyak dari mimpi Muhammad Qasim yang saling berhubungan satu sama lain begitupun mimpi mengenai ‘Ancaman Perang Saudara’ ini masih bersambung dengan mimpi ‘Israel membangun gedung di Palestina.’
Bahwa setelah Israel memulai rencana ‘ambisi’ untuk menguasai Al Quds dan membangun kuil ketiga Sulaiman ( rebuild the Third Temple) yang mereka yakini bahwa pondasi kuil tersebut berada di bawah masjid al-Aqsa, dan telah runtuh maka tahun-tahun setelahnya digambarkan sebagai tahun yang sulit khususnya kawasan Timur Tengah akan semakin memanas dengan masuknya negeri-negeri baru dengan kiprah mereka menambah warna perang saudara tak berkesudahan.
Link:
https://minanews.net/masjid-al-aqsa-dan-nabi-sulaiman/
~Berita tanggal 09 September 2018:
Seekor lembu merah seluruhnya, lahir di kuil Israel pada 04 September 2018. Itu memenuhi nubuatan Alkitab untuk memulihkan kemurnian dunia, dan pembangunan kembali Bait Suci.
Dalam pengumuman di YouTube yang dilansir New York Post, pengorbanan seekor lembu merah, sangat penting untuk pembangunan sebuah kuil ketiga di Yerusalem, yang akan membawa datangnya mesias dan penghakiman terakhir.
Link berita:
~ Pada tahun 2018 Turki mulai memasuki Suriah yang menandai hal baru dan setelahnya pertempuran terus berlangsung di sana dan semakin melibatkan negeri-negeri lain dengan kepentingan masing-masing.
Link:
~Berita tanggal 28 Februari 2020,
Sebanyak 33 tentara Turki tewas akibat serangan udara yang diluncurkan pasukan pemerintah Suriah di Provinsi Idlib Jum’at, 28 Februari 2020. Serangan juga menyebabkan puluhan tentara lainnya luka-luka. Mereka telah dievakuasi ke Turki untuk menjalani perawatan.
Ketegangan di Suriah terus meningkat setelah rezim Suriah yang didukung Rusia meningkatkan serangan ke barat laut Idlib, wilayah yang dikuasai pemberontak.
Dalam perang saudara di Suriah, Turki dan Rusia berada di pihak yang berseberangan.
Rusia dan Iran membela rezim pemerintah Presiden Bashar Al Assad, sedangkan Turki bersama Amerika Serikat serta sekutu dari Eropa dan Arab membantu beberapa faksi pemberontak berbeda.
Link berita:
~ Berita tanggal 01 November 2018,
Selama tiga tahun terakhir, Yaman, negara termiskin di dunia Arab dicengkeram oleh perang saudara antara milisi Houthi dan pendukung pemerintah yang diakui Internasional.
Perang sipil Yaman dimulai pada 2014 ketika pemberontak Houthi, gerakan Syiah yang memiliki hubungan dengan Iran dan beroposisi dengan Sunni, mengambil alih Ibu kota Yaman dan kota besar lain, menuntut harga barang pokok turun dan pemerintah baru.
Setelah negosiasi gagal, para pemberontak merebut istana Presiden pada Januari 2015, yang membuat Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan pemerintahannya terpaksa mengundurkan diri.
Awal Maret 2015, koalisi negara-negara Teluk Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi meluncurkan kampanye isolasi ekonomi dan serangan udara terhadap gerilyawan Houthi, dengan dukungan logistik dan Intelijen Amerika Serikat, dilansir dari Council dan Foreign Relations.
Setelah kampanye militer dan koalisi Arab, Hadi membatalkan pengunduran dirinya dan kembali ke Aden pada September 2015, dan pertempuran berlanjut sejak itu.
Link berita:
https://dunia.tempo.co/read/1142124/kenapa-yaman-dilanda-perang