Bid’ah adalah ajaran Islam yang tidak sesuai dengan tuntutan Al Qur’an dan Sunnah. Dalam artian ajaran Rasulullahﷺ yang sudah di tambah dengan ajaran lain yang di ambil dari pemikiran manusia sendiri atau di selipkan dengan ajaran agama lain. Yang mana bid’ah sangat erat kaitannya dengan Dajjal.
Rasulullahﷺ sudah menyampaikan bahwa Dajjal itu akan memurtad kan banyak orang. Di tangan Dajjal itu banyak umat Islam murtad. Dan ini darurat, karena tanda besar pertama sudah
muncul yaitu Al Mahdi, yang di yakini bernama Muhammad Qasim bin Abdul Karim pemuda asal Lahore Pakistan keturunan Nabi Muhammaﷺ cucu dari jalur Hasan.
Itu artinya Dajjal tidak lama lagi akan
muncul.
Jangan lupa kemunculan Dajjal itu akan out of the box, diluar semua dugaan semua ahlul kitab saat ini. Orang yang mempercayai mubasyirat akhirnya paham dan ternyata benar,sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Al Mahdi (Muhammad Qasim) yang
mengatakan bahwa bahwa Dajjal itu seorang yang religius seperti yang disampaikan Allahﷻ dalam
mimpinya. Atau lebih tepatnya Dajjal itu adalah orang alim dan berilmu.
Memang tidak ada Hadist-hadist yang disampaikan kepada kita bahwa Dajjal adalah seorang Muslim.
Erat kaitannya antara Dajjal dan bid’ah, ini merupakan bagian dari wasiat Nabi Muhammadﷺ bagi umat Islam di akhir zaman.
Nabi Muhammadﷺ sudah menyampaikan dalam hadits,yang diriwayatkan oleh hadist riwayat Ahmad nomor 8267.
“Akan datang di akhir zaman beberapa orang dari umatku yang berbicara sesuatu yang tidak
pernah didengar sebelumnya oleh kalian atau kakek nenek moyang kalian. Maka berhati-hatilah
kalian dan jauhilah mereka” (HR. Ahmad no. 8267)
Artinya sangat jelas kita dilarang mengikuti petunjuk yang berbau bid’ah,
siapapun orangnya, setinggi apapun derajatnya, sehebat apapun orangnya harus tegas.
Bid’ah adalah menambah ajaran agamadalam konteks ibadah,bukan dalam konteks perbendaan, mobil, internet, pesawat terbang. Sementara banyak orang yang memahami konteks bid’ah yang seperti itu.
Peralatan yang di gunakan saat ini sebagai langkah dakwah, sebagai sarana dakwah itu tidak termasuk bid’ah.
Yang disebut dengan bid’ah adalah perkara ibadah dan syariat.
Sebagaimana ada dalam salah satu hadits;
“Akan datang di akhir zaman Dajjal-Dajjal pendusta. Mereka menyampaikan kepada kalian
berbagai bid’ah (kepercayaan dan praktik baru) yang tidak pernah didengar oleh kalian
sebelumnya atau oleh kakek moyang kalian. Maka berhati-hatilah terhadap mereka dan jangan
sampai kalian terfitnah (artinya: jangan merusak agama kalian)” (HR. Ahmad no 8596, hasan oleh
Syu’aib Al Arnauth).
Di riwayat hadits lain menyebutkan;
“Akan datang di akhir zaman Dajjal-Dajjal pendusta. Mereka akan menyampaikan kepada
kalian perkataan-perkataan yang belum pernah kalian dengar sebelumnya atau oleh kakek moyang
kalian. Maka berhati-hatilah terhadap mereka dan jangan sampai kalian sesat dan jangan sampai
kalian terfitnah” (HR. Muslim no. 7)
Syekh Al Munawi berkata dalam buku Mirqatul Mafatih,
“akan ada beberapa orang yang berkata: kami ulama, kami masyaikh.
Kami mendakwahkan Islam, namun mereka pendusta. Diantara dustanya adalah mereka
menyampaikan perkataan yang tidak pernah kalian dengar ataupun kakek moyang kalian. Yaitu perkataan-perkataan dusta.
dan mereka membuat hukum-hukum yang batil dan keyakinan-
keyakinan yang rusak”
Telah dikabarkan oleh Nabi Muhammadﷺ bahwa;
“di akhir zaman akan ada
orang-orang yang berbicara tentang agama tanpa ilmu (tanpa dalil), bersandarkan kepada Hadits dan dusta (Hadits palsu)”.
dan perkataannya yang aneh-aneh,tidak pernah didengar oleh salaf terdahulu. Padahal masalah agama seharusnya merujuk kepada pemahaman Salafus Salihin
terdahulu. Mereka itu adalah Dajjal-Dajjal kecil.
Jadi jelas bagi kita, apapun dalam konteks ibadah dan syariat yang tidak disampaikan oleh Nabiﷺ yang menyangkut ibadah dan syariat tinggalkan segera.
Sebagai Contoh: Nabi Muhammadﷺ tidak pernah mengajarkan tentang peringatan kematian, tinggalkan.
Nabi Muhammadﷺ tidak pernah mengatakan bahwa habib-habib adalah orang paling mulia diantara semua, tinggalkan. Nabi Muhammadﷺ tidak pernah
mengajarkan untuk Maulid(merayakan kelahiran Nabi),bahkan para sahabat pun tidak, tinggalkan!
Dan masih banyak lagi perbuatan-perbuatan dan ucapan-ucapan lain yang justru sekarang menjadi dominasi keyakinan.
Setelah membaca hadits tersebut pikirkan dengan sangat serius
bahwa jika kita mengikuti langkah-langkah tokoh agama yang mengajarkan bid’ah, maka kita berisiko menjadi pengikut Dajjal. Pikirkan dengan baik.