Artikel ini adalah lanjutan artikel dengan judul,Menjalani Takdir Menjadi Saksi Kebenaran Hadis dan Mubashirot.
Yang mengulas tentang bagaimana penolakan Muhammad Qasim untuk bertemu Kang Diki yang sudah sampai ke Pakistan untuk bersilaturahmi.Berdasarkan mimpi para Helper dan tim takwil mimpi Gaza menyimpulkan Kang Diki secara pribadi sebagai Putra Bani Tamim/ Satrio piningit,dan Majelis Gaza juga memastikan dengan yakin bahwa beliau (kang Diki) sebagai kelompok Bani Tamim.
Pada bagian ke-2 ini akan mengulas tentang hadits “mereka meminta kebaikan namun tidak diberi”.
Hadits yang akan kita bedah,
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, mengatakan:
“Tatkala kami berada di sisi Rasulullahﷺ, tiba- tiba datang sekelompok pemuda dari Bani Hasyim. Ketika Nabiﷺ melihat mereka, kedua mata beliau berlinang air mata dan berubahlah roman mukanya. Maka aku katakan: ‘Kami masih tetap melihat pada wajahmu sesuatu yang tidak kami sukai.”
Lalu beliau menjawab: ‘Kami ahlul bait. Allahﷻ telah pilihkan akhirat untuk kami daripada dunia. Dan sesungguhnya sepeninggalku, keluargaku akan menemui bencana-bencana dan pengusiran. Hingga datang sebuah kelompok (kaum) dari arah timur, bersama mereka ada bendera berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan namun mereka tidak diberi, lalu mereka berjuang (berjuang sendiri tidak bersama al-Mahdi, dan mendapat pertolongan (dari Allah ) sehingga mereka diberi apa yang mereka minta (Kepemimpinan/kekuasaan), tetapi mereka tidak menerimanya. Hingga mereka menyerahkan kepemimpinan kepada seseorang dari keluargaku (al-Mahdi). Lalu ia (al-Mahdi) memenuhi bumi ini dengan keadilan sebagaimana orang-orang memenuhinya dengan kezhaliman. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya maka datangilah mereka (pengibar bendera warna hitam dan Al-Mahdi _pen), walaupun dengan merangkak di atas salju’.” (HR. Ibnu Majah no. 4082, sanadnya hasan lighairihi menurut Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Adh-Dha’ifah, 1/197, pada pembahasan hadits no. 85).
Penafsiran hadits ini diberbagai tulisan yang ada, sangat beragam, tidak ada yang sama, terutama terkait teks “Mereka meminta kebaikan namun tidak diberi”. Namun jauh sebelum isu terkait GAZA dan Kang Diki, beliau sudah lama berkeyakinan, arti atau tafsir dari maksud teks yang dicetak merah dalam hadits diatas adalah; Yang dimaksud “Mereka” itu adalah kelompok Bani Tamim.
“Mereka meminta kebaikan namun mereka tidak diberi”, itu maksudnya meminta kebaikan kepada Al-Mahdi.
karena jika kita baca dari awal sampai akhir, isi hadits itu lebih fokus kepada 2 sosok, yaitu Al Mahdi dan kelompok Bani Tamim. Dapat diartikan isi hadits ini sejalan dengan hadis-hadits lain tentang Putra Bani Tamim dan Kelompok Bani Tamim.
Yang terakhir, pernah terjadi peristiwa, dimana kita meminta kebaikan saat menjadi terfitnah yang diluar dugaan, dimana justru kita (majelis Gaza)sedang tabayyun (menjalankan syariat) tentang isu Yuni Diah mau dinikahi Muhammad Qasim bisa lihat di link ini. https://youtu.be/PfrO-B_ODRA?si=ltvq3GOGeCy0-fc7.
Pada dasarnya kedatangan Kang Diki dan Kang Ujang jauh dari Indonesia, sampai menutup usahanya demi melindungi nama baik Muhammad Qasim dan meminta kebaikannya untuk diberi kesempatan menjelaskan dengan membawa bukti-bukti akurat untuk bertemu,malah ditolak dan menutup pintu rapat-rapat.
Merasakan ketegangan berhari-hari, dan posisi yang sulit, membuat Kang Diki mulai agak sedikit goyah melihat prilaku Muhammad Qasim yang benar- benar aneh, kurang baik, agak kejam dan dzolim. Bahkan Maulana Abas yang sengaja didatangkan dari indonesia untuk menjelaskan dan mendamaikan, juga tidak mempan. Muhammad Qasim tidak bergeming, tetap menutup pintu, karena langsung percaya sepihak, sehingga tidak mau mendengarkan penjelasan dari pihak kita.
Kedatangan Kang Diki kali ini ke Pakistan tidak disambut Muhammad Qasim, tidak bergeming, tetap tidak mau menemui Kang Diki, Ini menggambarkan situasi yang cukup luar biasa atau yang tidak biasa. Maka wajar saja peristiwa ini digambarkan dalam hadits. Untuk menjadi salah satu ciri-ciri dari yang dimaksud Rasulullah ﷺ . Walahu’alam.
PERHATIKAN KALIMAT BERIKUTNYA ;
“lalu mereka berjuang (sendiri tidak bersama Al Mahdi) dan mendapat pertolongan sehingga mereka diberi apa yang mereka minta (kekuasaan), tetapi mereka tidak menerimanya. Hingga mereka menyerahkan kepemimpinan kepada seseorang dari keluargaku (Al Mahdi)”
Ini sangat sejalan dengan hadits-hadits lain tentang sosok Putra Bani Tamim dan kelompoknya (bani tamim). Dan sejalan dengan mimpi MQ tentang seseorang yang berbeda jalan, namun justru membawa banyak orang (kelompok/ kaum/ bangsa), kemudian akan ketemu juga dengan MQ, dan justru orang ini dan kelompoknya berjalannya lebih cepat. In shaa Allah. Walahu’alam
Dari kejadian tersebut dapat ditarik kesimpulan, sejarah panjang fakta perjuangan GAZA dan memegang erat hadits yang ada, mencermati semua mimpi-mimpi semua pihak, maka in shaa Allah kita semua tetap akan bersyukur atas peristiwa ini, walaupun kedatangan Kang Diki ke Pakistan kali ini dan di tolaknya uluran tangan kita, semakin menegaskan bahwa
“MAJELIS GAZA/BANI TAMIM TELAH MEMINTA KEBAIKAN DAN DALAM RANGKA MENOLONG AL-MAHDI, NAMUN TIDAK DIBERIKANNYA”.
Dan ini menjadi titik tolok ukur untuk mulai serius menjemput takdir di Indonesia (Nusantara). In shaa Allah.
Dan inilah pentingnya Alhamdulillah niat awal kita berjuang karena Allahﷻ, bukan karena Muhammad Qasim, Jika pun keyakinan teman-teman salah, tidak apa-apa, karena sejak awal kang Diki tidak pernah terpikir, apalagi berharap. Cita-cita kang Diki sederhana, ingin meninggal syahid di ghazwa hind. In shaa Allah aamiin, maka GAZA tetap eksis memperjuangkan berita langit kalam ilahi (mubasyirat), Bismillah apa yang dibahas diatas, benar adanya sesuai kehendak Allah ﷻ dan dijauhkan dari hawa nafsu pribadi (setan).
