Bukit Lebah, GAZA, Sabtu 5/4/2005. Alhamdulillah hirobbilalamin Allahﷻ telah memberikan kabar baik dan berita gembira bagi Majelis Gaza terutama. Bahwa apa yang di lakukan selama ini adalah benar sesuai dengan jalan Allahﷻ, yang lurus diridhoi dan di Rahmati. Aamiin
Untuk mengetahui lebih jelas dan bermakna, pembaca portal Gaza dapat menyimak Reels IG di bawah ini
https://www.instagram.com/gerakanakhirzaman/live/17857661172402077?igsh=MTIwNHZzazBkcjN5YQ==
Artikel ini adalah resume dari penjelasan Bro Ahmad dalam menjelaskan takwil mimpi tersebut berdasarkan metode Ibnu sirin, Ibnu Khaldun disertai dalil Qur’an dan hadits.
Mimpi yang dialami oleh mas Widodo seorang ustadz dari Cerbon Sebelum berdirinya majelis Gaza, dan sebelum kenal dengan Kang Diki Chandra juga Muhammad Qasim, menggambarkan bahwa bukit lebah adalah tempat di mana ilmu agama ditegakkan. Tempat menyendiri atau uzlah untuk membersihkan diri dari fitnah dunia, tempat di mana kajian sering dilakukan, tempat agama Islam ditegakkan dan sebagai pusat penyebaran ilmu Islam.
Sementara kang Diki Chandra sebagai pemilik perbukitan “Bukit Lebah” adalah sosok pemimpin pembawa hikmah dalam dunia nyata. Melalui kajian yang beliau pimpin agama Islam ditegakkan sesuai dengan Islam yang sejati, dan penyebaran ilmu Islam dilakukan setiap harinya.
Sedangkan audience yang hadir dalam kajian ini adalah orang – orang yang memiliki keteladanan dengan spiritual dan keimanan.
Allahﷻ berfirman:(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11):
…, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Bukit lebah disebut dengan tanah uzlah karena sebagai tempat penting penyebaran ilmu Islam keteladanan Nabi, kebangkitan nilai-nilai jihad peperangan melawan kebatilan dan mendekatnya masa akhir zaman. Pada saat setelah bencana terjadi, maka Bukit lebah ini adalah tempat para pemimpin mencari solusi atas keterpurukan yang terjadi di negaranya.
Bukit Lebah diartikan sebagai tempat islah, maksudnya adalah di bukit lebih inilah Muhammad Qasim akan memulai peran penting dalam dakwah dan kepemimpinan spiritual langsung dari Nabi Isa عَلَیهِ السَّلام dan Nabi Musa عَلَیهِ السَّلام. Dan di tempat ini pula Muhammad Qasim didoakan oleh Nabi Muhammadﷺ dan Nabi Musa عَلَیهِ السَّلام.
Di tempat ini juga Muhammad Qasim bersama dengan Nabi Musa عَلَیهِ السَّلام dan Nabi Isa عَلَیهِ السَّلام naik kuda putih bersayap, (Buraq) menuju ke langit.
Kehadiran Nabi Musa adalah sebagai bentuk perlindungan Allahﷻ dan kejutan-kejutan yang Allahﷻ selalu memberikan bantuan. Sesuai dengan firman-Nya:(QS. Al-A’raf 7: Ayat 107-108)
“Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya. “Dan dia mengeluarkan tangannya, tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya.”
Sementara Nabi Isa adalah memiliki peran besar dalam akhir zaman sebagai kedamaian, kasih sayang, dan kebangkitan iman.
Hadits riwayat Muslim nomor 155 menyebutkan bahwa; Nabi Isa bin Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah (upeti). Selain itu, harta akan melimpah sehingga tidak ada lagi yang menerima sedekah.
Allahﷻ memberikan cahaya dalam ishlam sebagai tanda kemurnian dan iman. Allahﷻ berfirman:(QS. Al-Ma’idah 15-16):
… Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allahﷻ dan Kitab yang menjelaskan.
“dengan Kitab itulah Allahﷻ memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allahﷻ mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.”
Oleh karena itu penting bagi kita semuanya untuk mulai membersihkan diri dari segala syirik agar pertolongan Allahﷻ segera datang dan kita bisa mendapatkan ilmu, mendekatkan diri serta mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan besar di kehidupan masa depan bersama Imam Mahdi (Muhammad Qasim).
Allahﷻ berfirman:
وَاِ ذْ قَا لَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰٮةِ وَمُبَشِّرًا بِۢرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗۤ اَحْمَدُ ۗ فَلَمَّا جَآءَهُمْ بِا لْبَيِّنٰتِ قَا لُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
“Dan (ingatlah) ketika ‘Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.””
(QS. As-Saff 61: Ayat 6)
Takwil mubasyirat ini benar-benar menjelaskan bahwa kebenaran mujaddid dan Al Mahdi yang kita nanti itu adalah Muhammad Qasim. Hal ini sesuai hadits riwayat Ahmad nomor 9517 bahwa Nabi Muhammadﷺ bersabda:
“Terjadi masa di mana ilmu Islam akan terangkat, sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Kemudian, Allahﷻ akan mengutus seorang lelaki yang akan mengembalikan ilmu tersebut.”
Hadits ini menjelaskan bahwa akan ada suatu masa di mana ilmu Islam akan terlupakan atau tidak diketahui lagi oleh masyarakat. Namun, Allahﷻ akan mengutus seseorang yang akan mengembalikan ilmu tersebut dan menyebarkannya kembali kepada masyarakat. Dan dialah “Al-Mahdi” (Muhammad Qasim), sebagai seorang pemimpin yang akan datang untuk memulihkan keadilan dan menyebarkan ilmu Islam di seluruh dunia.
Dapat disimpulkan bahwa tanah uzlah Bukit Lebah merupakan tempat penyebaran ilmu Islam sejati dan insya Allah sebagai tempat KEBANGKITAN ISLAM dengan nilai-nilai kebenaran Islam dan juga sebagai pusat tempat para pemimpin dunia untuk bertanya dan mencari solusi di akhir zaman.
Waallahu a’lam bisshawab.



