Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 11 Mei 2024, ketua Majelis Gaza, Kang Diki ke Pakistan dalam rangka menyambung silaturahmi membantu Muhammad Qosim yang sedang dalam kesulitan, kepergian ini karena ada petunjuk dari beberapa mimpi rekan-rekan agar beliau bertolak ke Pakistan. Sebelum bertolak ke Pakistan, dalam hati Kang Diki sudah terbetik, “jika pertemuan ini ditolak oleh Muhammad Qosim sendiri”, maka benar bahwa perjalanan ini adalah dalam rangka Menjalani takdir menjadi saksi kebenaran hadits dan Mubashirot.
Artinya, jika penafsiran hadits yang akan kita bahas ini benar justru semakin membuktikan kebenaran hadits tersebut bahwa penolakan tersebut merupakan bagian dari takdir yang harus dilalui dan menjemput takdir di tanah air. Wallahu alam
Sebelum kita mendalami hadits yang dimaksud, maka baiknya kita bedah satu persatu apa saja kronologinya agar kita bisa memahami hadits tersebut secara detil,tuntas dan tidak salah pengertian.
Untuk lebih meyakinkan pembaca portal Gaza dapat menyaksikan siaran videonya pada link berikut: https://youtu.be/LVCgJjsD5UU?si=WbpwdU1MAAEKSDXg
Dari semua kenikmatan yang Allah ﷻ berikan di dunia ini yang terasa lebih nikmat dan unik adalah kita diperjalankan takdir untuk membuktikan banyak kebenaran hadits-hadits akhir zaman dan kebenaran Mubashirot yang tidak banyak diketahui dan dirasakan publik.
Kita sama-sama mengetahui informasi dari Rasulullahﷺ yang dituangkan dalam bentuk hadits, hanya bersifat umum tidak detail, sehingga sering terjadi multitafsir apalagi menyangkut hadits-hadits tentang berbagai peristiwa di ujung akhir zaman.
Tentu kita memiliki keyakinan bahwa Muhammad Qasim adalah Al Mahdi dan calon Imam Mahdi. Sebab jika tidak yakin, maka akan sulit memahami atau percaya dengan berbagai penjelasan selanjutnya.
Apakah itu? Saat pertama kali Kang Diki Candra selaku ketua Gaza tabayun ke Pakistan untuk membuktikan kebenaran sosok Muhammad Qasim secara zahir, seperti yang ada di dalam mimpinya sendiri antara lain masih menjadi manusia yang banyak kekurangan, awam dalam kaidah hukum Islam/ Ummi modern, masih dalam kegelapan, masih salah jalan, masih belum bisa memilah dengan bijaksana, masih mengedepankan emosional, masih belum bisa mentakwilkan mimpinya sendiri, dan berbagai keadaan yang sangat sesuai dengan isi mimpinya sendiri.
Dan semakin memahami banyak hadis misalnya tentang ISLAH. Artinya kita semakin memahami betul, apa itu arti di islah atas sosok Al Mahdi yang kita tahu persis keadaannya. Ulama-ulama terdahulu mengidentifikasi dan mendefinisikan di istilah itu tidak terlalu akurat karena tidak melihat dan merasakan sosok Al Mahdi secara langsung yang sebenarnya.
Sejak awal berdirinya Gaza, sudah banyak mimpi yang dialami rekan-rekan helper termasuk mimpi Muhammad Qasim menyangkut isyarat takdir Kang Diki secara pribadi dan menyangkut Gaza.
Maka kang Diki mencoba meyakini keyakinan dari banyak mimpi teman-teman helper , terutama teman helper dari Brunei memimpikan kang Diki adalah putra Bani Tamim dan menuliskan catatan mimpinya kemudian diulas dan ditakwilkan oleh tim ahli takwil mimpi.
Dan hasil analisa tim Gaza menyatakan kesimpulannya,bahwa Kang Diki Candra secara pribadi adalah Putra Bani Tamim/ sosok Satrio piningit ( dikaitkan dengan prediksi para raja Nusantara ),sedangkan majelis Gaza adalah kelompok Bani Tamim yang ada dalam beberapa hadits, Allahﷻ yang maha tahu lebih tahu dan maha mengetahui kebenaran ini, wallahualam.
Lanjutan artikel ini akan di sambung pada artikel dengan judul “Mereka Meminta Kebaikan Namun Tidak Diberi”.