﷽
LANGKAH MENGHADAPI BENCANA ALAM (AZAB ALLAH), MENURUT MUBASYIRAT
Panduan dari mimpi-mimpi benar (mubasyirat) yang telah dikumpulkan dari mimpi-mimpi yang ada, termasuk mimpi Muhammad Qasim, mimpi para pemimpi dari Indonesia, Jepang, dan negara lainnya, serta dikaitkan dengan dalil Al-Qur’an dan Hadits sahih.
A. Ringkasan Petunjuk dari Mimpi (Mubasyirat)
1). Peringatan Langit Sebelum Bencana
Banyak mimpi menggambarkan bahwa bencana besar tidak datang tiba-tiba, melainkan didahului oleh mimpi peringatan, termasuk:
– Gempa, tsunami, dan gunung meletus
– Mimpi melihat air naik ke daratan
– Mimpi langit gelap dan suara menggelegar
– Malaikat atau Nabi memperingatkan akan datangnya musibah
Artinya: Mimpi peringatan = kasih sayang Allah agar umat bersiap dan kembali ke jalan-Nya.

2). Hijrah dan Uzlah (Menyingkir ke Tempat Aman)
Banyak mimpi menyebutkan tempat tinggi, bukit, goa, rumah sederhana yang bercahaya, atau wilayah terpencil sebagai tempat perlindungan fisik dan ruhani.
Contoh: mimpi-mimpi menuju Bukit Lebah, Gua Ashabul Kahfi, atau tempat yang “tidak tersentuh air”.
Artinya: Hijrah/uzlah ke tempat yang diberkahi dan aman adalah salah satu bentuk ketaatan dan penyelamatan.
3). Tinggalkan Dosa dan Syirik
Dalam banyak mimpi, penyebab utama datangnya bencana adalah maksiat, kezaliman, dan syirik yang merajalela.
Dalam beberapa mimpi, selain syirik, Allah murka karena banyak orang meninggalkan shalat dan mencintai dunia secara berlebihan.
Solusinya: Taubat nasuha, menegakkan tauhid, meninggalkan kesyirikan, riba, dan kezaliman.
4). Bangun Jamaah dan Komunitas Iman
Dalam mimpi, mereka yang selamat adalah yang tergabung dalam komunitas yang saling tolong-menolong, taat kepada pemimpin ruhani yang diberi petunjuk.
Mimpi juga menggambarkan mereka yang egois dan tidak peduli, akhirnya binasa sendiri.
Artinya: Bangun jamaah mukmin, saling lindungi, taat kepada Allah dan pemimpin yang membawa misi akhir zaman.

5). Jaga Shalat, Dzikir, dan Tafakur
Dalam banyak mimpi, mereka yang berzikir dan shalat diberi nur (cahaya) saat kegelapan menyelimuti bumi.
Bahkan ada mimpi yang menyebut tasbih bercahaya sebagai penyelamat dalam gelombang fitnah.
Artinya: Perkuat ibadah, terutama sholat malam, dzikir, membaca Qur’an, dan tafakur ruhani.
6). Bersiap Secara Fisik dan Ruhani
Beberapa mimpi menunjukkan bahwa logistik, air bersih, komunitas pertanian sederhana, dan kesederhanaan hidup menjadi bekal saat sistem dunia runtuh.
Namun yang lebih utama adalah kesiapan ruhani.
Artinya: Siapkan logistik darurat, sistem mandiri, dan hidup sederhana, tapi jangan tinggalkan ibadah dan tawakal.
B. Dalil dari Al-Qur’an dan Hadits
QS Al-A’raf: 96;
“Sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan bukakan berkah dari langit dan bumi…”
QS Al-Anfal: 33;
“Dan Allah tidak akan mengazab mereka selama di antara mereka masih ada yang beristighfar.”
Hadits:
“Jika kalian melihat bencana, maka berlindunglah dengan dzikir, shalat, dan jangan keluar rumah tanpa keperluan.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah)
C. Kesimpulan Praktis: Apa yang Harus Dilakukan Umat
LangkahPenjelasan:
1. Sadari peringatan melalui mimpiDengarkan dan pelajari mimpi-mimpi benar sebagai alarm langit.
2. Segera taubat dan bersihkan rumah dari syirikHapus jimat, riba, musik maksiat, perzinaan, dll.
3. Bentuk komunitas kecil yang saling bantuKomunitas seperti GAZA, rumah uzlah, dan lingkaran dzikir.
4. Persiapkan tempat aman secara ruhani dan fisikTempat tinggi, sederhana, dan jauh dari kota besar.
5. Perbanyak dzikir dan shalat malamIni tameng utama ruhani saat bencana turun.
6. Edukasi masyarakat dengan hikmahSampaikan mimpi dengan cara bijak agar tidak panik.
7. Taat kepada pemimpin ruhani yang diberi petunjukSeperti dalam mimpi: Qasim, Kang Diki, dll.
D. Penutup
Mimpi-mimpi benar adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya sebelum diturunkannya azab besar. Barang siapa yang beriman dan bertindak berdasarkan petunjuk langit ini, insya Allah akan diselamatkan secara fisik dan ruhani.
(MAJELIS GAZA)



