Langkah GAZA yang terstruktur dan terarah, aktif serta totalitas memantik Butterfly Effect dan memicu mimpi-mimpi mubasyirat cepat terwujud.
Butterfly effect atau efek kepakan sayap kupu-kupu ialah moment dimana sebuah tindakan bisa mempengaruhi suatu kejadian di muka bumi ini. Sudah tepatkah langkah Gaza dalam mewujudkan kemenangan Islam?
Kolerasinya dengan mimpi-mimpi Sayid Muhammda Qasim adalah jika situasi Sayyid Muhammad Qasim dan penyebaran mimpinya tetap seperti ini, tidak tepat sasaran, metode yang kurang tepat dan sedikit sekali orang-orang yang percaya pada mimpi-mimpinya, maka effectnya akan menyebabkan waktu dimana seharusnya mimpi mubasyiratnya sudah terwujud, justru mengalami kemunduran (penundaan) atau bahkan menjadi gagal terwujud.
Wallahu’alam
Semua tergantung bagaimana sebuah tindakan dilakukan.
Jika kita melakukan sesuatu maka effectnya akan mempengaruhi pada moment lainnya. Dan prediksi terwujudnya mimpi-mimpi bisa dilihat dari bagaimana sebuah tindakan terjadi di waktu sekarang.
Jika berkaca pada situasi sekarang, bagaimana GAZA mulai bergerak sangat aktif dan berambisi penuh. Mempersiapkan diri dengan sangat serius untuk menyambut kebangkitan Islam yang akan dimulai dari Nusantara. Mulai gencar menginformasikan tentang huru-hara dan World Wide 3, kehancuran Timur Tengah hingga Sang calon Khalifah terakhir Ummat.
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana GAZA mulai mengundang rekan-rekan media ke tanah uzlah untuk melakukan dialog terbuka membahas PD3 (Malhama Kubro) yang tidak lama lagi akan terjadi, menjadi titik balik kebangkitan Islam di Nusantara. Kemudian persiapan pengiriman kembali surat-surat ke Instansi pemerintah, kunjungan ke Raja-raja Nusantara, hingga persiapan launchingnya tim khusus MELAWAN DAJJAL & GAZA YOUTH.
Ini akan menjadi pemantik Butterfly Effect, sehingga mimpi-mimpi mubasyirat bisa terwujud pada urutan waktu seharusnya. Sebagai contohnya mimpi Helper bahwa WW3 akan dimulai pada 3 bulan terakhir tahun ini.
Wallahu’alam
Jadi semua itu tergantung bagaimana tindakan kita sekarang. Jika kita menginginkan WW3 terjadi hanya dalam 3 tahun dan bukannya 4 tahun maka kita harus berusaha lebih keras lagi untuk menyebarkan dakwah ini dan bersama bergerak lebih aktif lagi agar Butterfly Effect dapat terpicu.
Tapi jika kegiatan dakwah ini tidak berjalan dengan semestinya dan justru banyak orang yang mulia berhenti, maka bisa jadi priode waktu WW3 mengalami kemunduran menjadi lebih lama dari perkiraan.
Ini menjelaskan mengapa ada perbedaan pendapat apakah huru-hara terjadi dalam 3 atau 4 tahun menjelang Pembaiatan Al Mahdi.
Contoh lainnya adalah massa Damai 7,8 atau 9 tahun kepimpinan Imam Al Mahdi.
” Imam Mahdi akan keluar di akhir ummatku, (Pada masanya) Allahﷻ akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagikan secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak begitu juga Ummat akan bertambah besar. Imam Al Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun. ”
(HR.Hakim)
Juga dari Abu Sa’id Al khudri, Rasulullahﷺ bersabda;
“Akan ada pada ummatku Al Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah) selama 7 tahun, jika tidak maka 9 tahun. Pada masa itu ummatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan menyimpannya. Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang yang mengatakan “Wahai imam Mahdi, berilah aku sesuatu”.
Lalu beliau mengatakan “ambillah”. ”
Maka sebagai umat Islam kita harus berkontribusi dalam pergerakan ini. Tentang tindakan kita yang bisa memicu bagaimana terjadinya peristiwa yang akan datang. Qadarullah melalui usaha dan doa. Jauhi syirik dan segala bentuknya agar Rahmat (pertolongan) Allahﷻ segera di turunkan. Kita raih kejayaan Islam kembali, dalam kepemimpinan Khalifah Imam Mahdi.
Wallahu’alam
Penulis: ukhty Ai
