بسم اللہ الرحمن الرحیم
السلام علیکم ورحمتہ اللہ وبرکاتہ
Pada tanggal 10 November 2021, Muhammad Qasim melihat sebuah mimpi,
Muhammad Qasim telah menyaksikan suatu mimpi singkat, bahwa ada seorang pria yang terlihat berusia paruh baya yang berpenampilan sangat shalih, dan dia sedang melakukan dharma bhakti sosial (kegiatan amal/ pekerjaan kesejahteraan; santunan bagi fakir miskin, bersedekah, penggalangan dana) juga membantu orang. Sosok pria paruh baya tadi menampilkan dirinya (berpura-pura) sebagai seseorang yang sangat baik, shalih dan juga agamis (dalam pandangan masyarakat).
Kemudian Qasim mendapati bahwa dirinya sedang berada di suatu tempat dimana ada seseorang yang tengah mencarinya. Orang yang sedang mencari Qasim tersebut mengenakan sebuah hoodie (sejenis pakaian berwarna hitam dengan tudung kepala). Sosok pria misterius tadi sedang mencari Qasim untuk membunuhnya atau menyakitinya. Setelah itu, Qasim mendapati dirinya bahwa ia sedang berada di suatu tempat yang tidak mudah terlihat, tempat itu seperti suatu cerobong asap atau sebuah perapian di dalam ruangan (sebagaimana bentuk-bentuk desain interior pada bangunan di dunia barat yang digunakan sebagai penghangat ruangan), maka di tempat itulah, Qasim melihat dirinya bersembunyi, manakala sosok pria bertudung tadi sedang mencari-cari Qasim.
Akan tetapi, pria bertudung tersebut tidak dapat menemukan Qasim, karena posisi Qasim berada di bawah perapian tadi, sedangkan Qasim bisa melihat sosok misterius tersebut.
Selang beberapa saat kemudian, pria misterius tadi menemukan seorang wanita yang mengenakan pakaian islami. Wanita tersebut tampak agamis (shalihah). Maka pria bertudung tersebut membantainya di tempat tersebut. Tatkala pria bertudung ini menyembelih wanita shalihah tadi, wajahnya sedikit terlihat sehingga Qasim dapat melihat wajahnya. Maka Qasim berkata pada dirinya sendiri bahwa “Aduh! Ini adalah dajjal.” Padahal sebelumnya, Qasim tidak mengetahui bahwa orang yang tengah mencarinya dan mengejarnya merupakan dajjal, sehingga setelah beberapa saat kemudian, Qasim menyadari bahwa “Aduh! Inilah dajjal yang telah mengejarku.”
Tadinya aku menduga bahwa itulah pokok kisah (inti) dari mimpi ini. Tapi pada dasarnya, mimpi tersebut adalah tentang dua wajah dajjal. Di depan umum, dajjal menjalani hidup seperti orang yang sangat shalih di usia paruh baya dan dia melakukan dharma bhakti sosial, serta berpura-pura (menampilkan diri) sebagai seseorang yang sangat baik dan shalih dan agamis (religius), serta berpura-pura menjadi seorang muslim yang peduli. Tetapi dalam satu sisi, pada hakikatnya dia merupakan semacam pembunuh yang mendzalimi orang-orang shalih, dan orang-orang islam, dan orang-orang yang berada di jalan Allah, dan (dia) membunuh mereka tanpa alasan. Dan dia (menjalani) hidup, selayaknya dua wajah dan dua penampilan (presentasi/ rupa/ kebiasaan yang berbeda).
والسلام علیکم ورحمۃ اللہ وبرکاتہ
