Translate :

Home / Uncategorized

Jumat, 6 September 2024 - 20:44 WIB

Empat Level Ke-Mahdi-an Muhammad Qasim, Ijtihad oleh Muhammad Arif Brunai

Helper pendukung Muhammad Qasim yang bernama Arif dari Brunei adalah orang di dunia yang pertama kali mengakui / mempercayai mimpi Muhammad Qasim, yang selanjutnya ikut berjuang membuat narasi, membuat video, mengedit sampai memposting di YouTube untuk menyebarkan mimpi Muhammad Qasim hingga hari ini.

Studi mubasyirat, perilaku, pernyataan, gerak- gerik Muhammad Qasim telah dilakukan oleh beliau kurang lebih 10 tahun lamanya yaitu mulai tahun 2014 sampai 2024. Ijtihad ini sangat berguna bagi semua karena memang betul seperti itulah fase yang terjadi sekarang dan sudah dilalui oleh Muhammad Qosim sendiri. Sebagai ansarullah semakin memahami siapakah Al Mahdi (Muhammad Qasim), dan ijtihad yang menjawab semua pertanyaan besar tentang perilakunya.

Dalam Ittihad ini terdapat 3 tema besar yaitu; 4 level Ke-Mahdi-an, Mahdi tingkat rendah memerlukan islah, dan mimpi Muhammad Qosim.

Berikut adalah 4 level Ke-Mahdi-an yang bisa disaksikan pada link ini, https://youtu.be/mK9SHvaUisM?si=Yl-NDGlLKgsuwU5t

Al Mahdi (yang terbimbing) bukan hanya orang yang mendapatkan petunjuk, tetapi juga harus melaksanakan petunjuk yang didapatnya. Apabila seseorang sudah mendapatkan petunjuk, namun tidak mampu melaksanakan petunjuk yang diterimanya, maka ia masih disebut sebagai Muhtadin. Atau lebih yang baru diberi petunjuk/Hidayah.

Ada empat tingkat Ke-Mahdi-an berdasarkan tingkat akhlak, yaitu:
1. Al Mahdi artinya yang terbimbing. ini adalah tingkatan tertinggi. Menggambarkan seseorang yang tidak hanya menerima petunjuk tetapi juga sepenuhnya mewujudkannya. Bertindak sesuai dengan petunjuk dan menyebarkannya. Gelar ini menunjukkan bahwa orang tersebut dibimbing secara ilahi. Hidupnya sesuai dengan petunjuk, dan memainkan peran penting dalam memimpin orang lain menuju kebenaran.

2. Sebagai Muhtadin artinya yang mendapat petunjuk. Tingkatan ini merujuk pada seseorang yang telah menerima petunjuk dan mengakuinya sebagai kebenaran. Meskipun mereka mungkin bertindak berdasarkan petunjuk tersebut, komitmen mereka bisa bervariasi. Mereka memahami jalan yang benar dan mengikutinya, tetapi penerapannya mungkin tidak konsisten atau tidak selengkap Al Mahdi.

3. Muqassir artinya lalai atau orang yang gagal, tingkatan ini menggambarkan seseorang yang telah menerima petunjuk tetapi gagal untuk sepenuhnya bertindak sesuai dengan petunjuknya. Mereka mungkin mengenali apa yang benar tetapi kesulitan dalam menindaklanjutikarena kelalaian, kelemahan, atau kurangnya komitmen. Mereka sadar akan petunjuk tersebut tetapi tidak memenuhi tuntutannya yang membuat mereka rentan terhadap perbaikan atau koreksi.

Baca Juga:  Jika Tidak Punya Malu Berbuatlah Sesuka hati

Jadi kesimpulannya adalah Muhammad Qosim saat ini belum bisa dikatakan sebagai Al Mahdi, karena baru mencapai level Mahdi muqassir yaitu masih lalai atau orang yang gagal.

4. Ka’sul Muhtadin artinya malas tetapi mendapat petunjuk, tingkatan ini adalah kategori yang lebih kompleks di mana seseorang telah mendapat petunjuk dan memahami apa yang harus mereka lakukan tetapi gagal bertindak karena kemalasan. Istilah ini menggambarkan seseorang yang menyadari jalan yang benar tetapi terlalu malas atau acuh tak acuh untuk mengikutinya. Mereka mengetahui kebenaran tetapi tidak menerapkannya dalam praktik yang mengarah pada kebutuhan untuk perbaikan/peningkatan.

MAHDI TINGKAT RENDAH MEMERLUKAN ISLAH

Mereka yang berada di tingkatan yang lebih rendah terutama muqassir dan ka’sul Muhtadin akan memerlukan islah. Baik melalui kesadaran diri, koreksi eksternal , atau intervensi ilahi untuk naik ke tingkat petunjuk yang lebih tinggi.

Posisi Muhammad Qosim saat ini berada pada level 3 dan 4, artinya, Muhammad Qasim belum bisa dikatakan sebagai Al Mahdi, namun bisa dikatakan sebagai Mahdi muqassir atau Mahdi ka’sul Muhtadin. Dengan kondisi dan keadaan itu maka Muhammad Qasim memerlukan islah berupa koreksi kesadaran diri, koreksi eksternal dan intervensi dari Allahﷻ.

MIMPI MUHAMMAD QASIM.

Berikut ini adalah bukti di dalam mimpi Muhammad Qosim sendiri bahwa dirinya masih berada dalam tingkat rendah kemahdiannya yaitu muqassir dan atau kasul Muhtadin.

Al Mahdi level muqossir atau gagal, judul: Mimpi Bus Modern.

Berikut kutipan mimpinya:
“Aku bisa melihat bahwa jalan di depan terlalu panjang dan lalu lintas macet di seluruh jalan. Jalan terus tenggelam, mobil orang terus terbakar, dan kerusuhan juga terus menyebar. Kemudian aku melihat jalan yang telah kami lewati dan berkata “Mengapa Allahﷻ tidak memberi tahu aku bahwa jalan ini sangat panjang dan sulit dan bahwa aku akan terjebak di sini?”Jika Allahﷻ memberitahu aku sebelumnya, tentu aku tidak akan pergi sejauh ini. Kemudian aku melihat ke depan dan aku juga tidak menemukan jalan untuk maju bosan dengan situasi Itu aku duduk di sana di atap dan berduka atas apa yang terjadi padaku.”

Baca Juga:  Nabi Muhammadﷺ Mengatakan "Sebentar Lagi Muhammad Qasim Menjadi Khalifah Umat Islam"

Al Mahdi level ka’sul Muhtadin atau malas judul Mimpi “Terbang menuju negeri penuh kedamaian.” Kutipan mimpi: ketika aku turun lagi, inilah orang-orang yang bertemu denganku untuk pertama kalinya. Aku juga menceritakan semuanya kepada mereka, dan mereka menjadi sangat bahagia dan mereka juga berkata, “Ajaklah kami juga.” Aku berkata tentu saja lalu aku memperbesar ukuran mesin terbang itu. Dan mesin itu menjadi seperti mesin terbang tipe mobil yang sangat besar. Dan kami semua duduk di dalamnya, aku melihat mereka semua kalau-kalau masih ada orang yang belum hadir dari mereka yang bertemu denganku untuk pertama kalinya dan orang-orang yang membantuku juga. lalu setelah aku merasa puas, tidak tahu mengapa aku menjadi merasa malas dan mulai berpikir bahwa perjalanan ini akan panjang dan begitu kita pergi maka kita tidak akan bisa kembali.

Berdasarkan pengakuan Kang Diki Chandra yang pernah tinggal bersama Qasim selama 6 bulan di Lahore, tingkah laku Muhammad Qasim memang persis seperti dalam mimpinya, malas ! begitulah mahdi kita saat ini.

Akan tetapi karena takdir Allahﷻ beliau adalah imam Mahdi. Mak kita tetap sami’na wa ato’na pada Allahﷻ dan Rasulullah ﷺ untuk menerima Muhammad Qasim apa adanya . In shaa allah islah itu akan datang padanya.

Baca Juga

Uncategorized

Antara Dajjal Dan Bid’ah

Uncategorized

Maraknya Prostitusi (Perzinaan) Sebagai Tanda Akhir Zaman

Uncategorized

Kunjungan PJMI ke Kampung Akhir Zaman Ciater Subang

Uncategorized

Putin Ledek Inggris Krisis Pangan, Kata Putin : Makan Lobak Saja Kalian

Uncategorized

Masih Tidak Percaya Dajjal Itu Muslim?

Uncategorized

Kecerdasan Arab Badui dan Mimpi Muhammad Qasim

Uncategorized

Islam Terpecah! Salah Satu Sebabnya Yaitu Orang-Orang Terpelajar

Uncategorized

Gaza Telah Mengklaim Bani Tamim??