Translate :

Home / Uncategorized

Rabu, 4 September 2024 - 22:31 WIB

Kerugian Menunggu Al Mahdi Di Baiat Dan Membiarkan Waktu Yang Terus Berlalu

Berbicara mengenai waktu, tanpa di sadari sesunnguhnya manusia senantiasa sedang memperhatikan waktu. Hal tersebut dapat terlihat dari aktivitasnya yang sedikit-sedikit melihat waktu ataupun bertanya kepada orang lain mengenai waktu. Bahkan tanpa mengetahui waktu menjadikan seseorang laksana sedang kebingungan.Betapa berharganya waktu, hingga Allahﷻ menegaskan dalam surah Al-Ashr, bahwa sesungguhnyanya setiap manusia berada dalam kerugian, apabila waktu di biarkan begitu saja berlalu tanpa di isi dengan berbagai macam aktivitas kebaikan(amal shaleh). Karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah dapat kembali, walaupun hanya sedetik. Dalil manakah yang terkait dengan pernyataan tersebut?

Ibnu Umar berkata:

ﺍﺑْﻦُ ﻋُﻤَﺮُ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻣْﺴَﻴْﺖَ ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺘَﻈِﺮِ ﺍﻟﺼَّﺒَﺎﺡَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖَ ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺘَﻈِﺮِ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺀَ

“Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu(melakukan sesuatu) hingga pagi hari(datang). Apabila kamu berada di pagi hari janganlah menunggu(melakukan sesuatu) hingga sore (datang).

Perkataan Ibnu Umar tersebut sejatinya menegaskan perihal waktu yang tidak boleh disia-siakan begitu saja. ketika seseorang mampu mengerjakan sesuatu kebaikan disore hari, janganlah menunggu di kerjakan pada waktu pagi. Begitupun sebaliknya ketika seseorang mampu mengerjakan kebaikan di pagi hari, janganlah menunggu dikerjakan pada waktu sore.

Baca Juga:  Penyerahan Buku Mimpi Muhammad Qasim kepada Ustadz Puji Pekalongan

Waktu berlalu terasa begitu cepat, hari demi hari berganti menjadi minggu, minggu demi minggu berlalu menjadi bulan, bulan demi bulan terus berjalan menjadi tahun, hingga tiada terasa umat islam sedang berada di penghujung jaman, dimana umat islam saat ini sedang menyaksikan zaman kemunculan Al-mahdi yang dijanjikan Allahﷻ.

Dalam menyambut dan mewujudkan Takdir Allahﷻ hingga Al-mahdi berkuasa dan menjadi pemimpin, tentu saja semua hal tersebut menuntut adanya usaha ataupun perjuangan yang akan dapat menghantarkan kepada terwujudnya ketetapan Allahﷻ tersebut.

Umat tidak boleh berpangku sebelah tangan saja, dalam arti tidak hanya sekedar menunggu pembaiatan terjadi. akan tetapi umat juga harus ikut andil dalam perjuangan mewujudkan janji dan ketetapan Allahﷻ tersebut hingga akhirnya Al-mahdi dibaiat dan memimpin dunia. Sebab, sekedar hanya menunggu saja, akan sama halnya dengan membiarkan waktu berlalu begitu saja, dan merugilah bagi orang-orang yang membiarkan waktu berlalu tanpa adanya usaha ataupun perjuangan kearah tersebut. sementara waktu akan tetap terus berjalan dan Al-mahdi akan tetap di baiat menjadi pemimpin, dengan ataupun tanpa keterlibatan kita di dalam perjuangan tersebut.

Baca Juga:  Kelompok Terasing Di Akhir Zaman, Kenali Ciri Ciri Mereka Berdasarkan Kepada Hadist

Hal tersebut sejalan dengan Mimpi Muhammad Qasim pada 30 Juni 2022. “Hari ini Aku melihat sebuah mimpi, di dalam mimpi ini, seseorang berkata kepadaku: “Jika kalian menunggu tanda-tanda muncul terlebih dahulu dan setelah itu baru kalian bekerja, maka kalian akan merugi. Kalian seharusnya bekerja terlebih dahulu dan kemudian Allahﷻ akan membantu dan tanda-tanda itu akan datang dengan sendirinya. Jika kalian menunggu tanda-tanda itu, maka tanda-tanda itu tidak akan pernah datang(muncul).

Penulis Hanafi

Baca Juga

Uncategorized

Mengenal Al Mahdi Adalah Orang Yang Jujur

Uncategorized

Diki Candra Penipu Dan Hanya Mencari Uang?

Uncategorized

Perampokan Bank di Lampung, Tembak 3 Orang

Uncategorized

Pendapat Sebagian Kalangan Mimpi Bukanlah Sumber Hukum Dalam Islam

Uncategorized

Al Qur’an vs Mimpi Muhammad Qasim

Daily Gaza

Ustadz Kholil Kuningan Jabar telah Menerima Buku Mimpi Muhammad Qasim

Uncategorized

Indonesia ” Al Yaban” Titik Awal Kebangkitan Islam Dunia

Mimpi Lainnya

Untukmu yang Menunggu Fatwa Ulama Terkait Muhammad Qasim Sebagai Al-Mahdi