Sebagaimana di ketahui, pendukung Al Mahdi adalah orang-orang pilihan Allahﷻ. Dalam proses seleksi yang ketat oleh Allahﷻ sendiri, siapa yang pantas untuk masuk jadi pasukan ke babak selanjutnya.
Dalam perjuangan mendukung Al Mahdi di butuhkan semangat yang tangguh bermental baja. Bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga kuat secara batin dan mental.
Meskipun proses penyaringan pasukan Imam Mahdi masih di tahap penyebaran mimpi, serangan psikis dan spiritual di rasakan cukup menguras energi. Karena itu, Vibrasi Spiritual Seorang Pemimpin Sangat Mempengaruhi Semangat Anggotanya. Hal ini sangat berpengaruh kuat terhadap kestabilan semangat anggotanya.
Dalam konteks spiritual atau emosi, vibrasi seringkali digunakan untuk menggambarkan perasaan atau energi yang kuat, seperti:
– Vibrasi positif: perasaan bahagia, damai, atau harmonis.
– Vibrasi negatif: perasaan sedih, marah, atau tidak harmonis.
– Vibrasi tinggi: perasaan spiritual atau religius yang kuat.
– Vibrasi rendah: perasaan tidak spiritual atau tidak religius.
Sudah bisa di pastikan jika vibrasi seorang pemimpin melemah, otomatis akan menularkan energi yang sama kepada orang-orang yang di pimpinnya.
Oleh karena itulah Majelis Gaza masih bertahan hingga detik ini. Sebagaimana di ketahui kang Diki, panggilan akrab ketua Gaza yang memiliki nama lengkap Raden Diki Candra Purnama benar-benar memiliki mental baja. Di tengah hantaman fitnah, adu domba, serangan dari dalam maupun luar mampu di hadapi dengan tegar dan lapang dada. Jiwa seperti inilah yang sangat di butuhkan dalam pembentukan pasukan yang solid, yang siap menghadapi peperangan tahap selanjutnya.
Sebagaimana di ketahui Muhammad Qasim meskipun secara spiritual dirinya sudah di berikan karunia kedekatan dengan Allahﷻ sejak kecil, saat ini secara mental dia belum siap sepenuhnya untuk menghadapi lawan. Itu artinya memang dirinya sudah di tetapkan dalam taqdir menjadi hamba yang terpilih sebagai utusan Allahﷻ di akhir zaman, seorang Namun Imam Mahdi akan di baiat dan di Islah terlebih dahulu.
Namun ketika kondisi Muhammad Qasim masih seperti ini, di butuhkan sosok pendukung dengan vibrasi yang kuat untuk memimpin pasukan yang akan membaiat Imam Mahdi kelak. Dan kang Diki Candra, seorang yang memiliki keturunan Raja Mataram adalah orang yang tepat di beri amanah oleh Allahﷻ sebagai ketua Majelis Gaza, Majelis yang didirikan untuk mendukung Al Mahdi untuk mencapai taqdirnya. Ketika tiba waktunya nanti, kelompok tersebut akan memaksa Muhammad Qasim untuk di baiat. Oleh karena anggotanya harus di siapkan terlebih dulu orang-orang yang kuat dan solid tidak mudah di adu domba dan dipecah belah
Saat ini statusnya masih sebagai Al Mahdi, seorang yang di beri petunjuk. Namun ketika gelarnya berganti menjadi Imam Mahdi nanti, dirinya akan di Islah oleh Allahﷻ dalam waktu semalam. Saat itu secara spiritual dan mental bisa di Pastikan sudah siap sepenuhnya untuk menjadi pemimpin dunia.
Di tengah perjuangan yang tidak mudah ini, di harapkan para pendukung Al Mahdi selalu menjaga diri dari serangan-serangan yang berusaha masuk untuk mengadu domba agar kelompok ini terpecah belah. Berusahalah agar tetap menyadari dan selalu waspada, bahwa musuh akan terus mengintai dan mencari celah untuk menyerang. Tetap menjaga kedekatan dengan Allahﷻ dan jangan lalai. Karena serangan sihir akan masuk dan berusaha memporak porandakan kekuatan kelompok pendukung Al Mahdi.
Ingat, kedepan musuh yang akan di hadapi pasti jauh lebih kuat dari sekarang. Yang lemah dan mudah mengeluh pasti akan tersingkir. Tetap semangat untuk meraih kemenangan di sisi Allahﷻ.