Berikut uraian Taubat Bagi Penduduk Ruhani di Tempat Uzlah. Ketika kita sudah menyatakan diri jual beli dengan Allahﷻ, maka segala sesuatunya terhubung dengan Allahﷻ.
Dalam perspektif Alquran
Taubat itu adalah proses kembali kepada Allah dengan penuh kesadaran akan dosa penyesalan dan niat untuk tidak mengulangi lagi. Dalam (QS. At-Tahrim 66: Ayat 8) Allahﷻ berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَا غْفِرْ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.””
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 222)
Allahﷻ berfirman:
وَ يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۙ قُلْ هُوَ اَذًى فَا عْتَزِلُوْا النِّسَآءَ فِى الْمَحِيْضِ ۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِ ذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّا بِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
Khusus bagi penduduk taubat itu harus jadi jalan mau tidak mau itu semuanya harus serempak, karena semua menuju kebersamaan yang kuat.
Bagi penduduk RUHANI, taubat menjadi jalan untuk:
1. Pembersihan diri dari dosa dosa dan kelalaian dunia. Karena lebih cinta dunia daripada akhirat, walaupun ada keringanan yang Allahﷻ berikan
2. Bukan hanya terhadap dosa zdohirnya tapi juga dosa batin (penyakit hati, yang berhubungan dengan karakter, sifat dan prasangka sombong, angkuh dan riya’)
3. Pengembalian kesadaran murni kepada Allahﷻ. Jika seseorang mempunyai relasi dan jaringan, hanya untuk di gunakan, bukan untuk minta bantuan tapi perantara untuk sampai pada pemerintah. Jika ada ujian yang di hadapi, hanya memohon pertolongan pada Allahﷻ.
Catatan:
4. Jika point 1 gagal maka akan Gagal di point 2. Karena kendala batin akan terhalang di poin 1.
5. Apalagi menyangkut point 3. Akan lebih mengalami kesulitan lagi karena ada kesombongan, riya’ dan seterusnya.
Perspektif hadits:
Setiap anak Adam pasti berdosa dan sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah mereka yang bertobat (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Allah lebih gembira Dengan tobat hambanya daripada seseorang yang menemukan kembali tentang penggunaannya (barangnya) yang hilang di padang pasir (HR Muslim).
Kesimpulan
Taubat adalah jalan cinta hamba dengan Allahﷻ. Jika kita mau dicintai Allahﷻ, maka bertaubatlah Zdohir dan batin serta menjauhkan analisa atas prasangka.
Latihan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allahﷻ (riyadhoh). Jika seseorang ingin dekat dengan Allahﷻ.
Inti Taubat bagi penduduk RUHANI adalah penyucian batin yang menghalangi hidup seseorang (kehadiran hati di hadapan Allahﷻ), kabar gembira bagi penduduk RUHANI adalah teguran Allahﷻ sebagai tanda cintaNya.
Perspektif Ilmu Psikologi.
Dari sudut psikologi tempat adalah proses penyembuhan mental.
1.Dalam terapi modern ini mirip dengan proses memaafkan diri sendiri yang timbul dari rasa sadar (Proses dialog dengan diri sendiri), tidak meratapi masa lalu atau larut dalam masalah dan optimis untuk berubah). Tujuannya adalah agar percaya diri.
2. Merenungkan kesalahan yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran diri,
Bagi penduduk RUHANI, uzlah adalah sarana kesadaran diri karena beberapa alasan:
1 Mengurangi stimulus eksternal eksternal/ gangguan dunia. Sehingga menjadi orang bersyukur.
2. Memperbanyak mindfulness /kehadiran penuh. Totalitas hanya kepada Allahﷻ sehingga tidak ada keluhan, pikiran jernih, dan semangat juang yang tinggi semua karena Allahﷻ.
3. Melatih inner focus pada nilai-nilai luhur dalam kesucian hati, nilai yang dibawa Rasulullahﷺ, para sahabat dan dibawa dalam perilaku sehari hari.
Dari sisi psikologi trans personal adalah dimaqam tertinggi dalam proses kembali ke fitrah barat bayi yang baru lahir. Karena kita sudah terproteksi dari gangguan luar secara lahir dan batin, hanya mengabdi kepada Allahﷻ serta sudah taubat lahir dan batin .
1. Fitrah itu adalah membersihkan jiwa dari ego. Seperti anak bayi yang tidak memiliki ego.
2. Nafsu dan keterikatan dunia menjadi lebih ringan (tidak ada yang sulit) untuk kembali kepada Allahﷻ bagi seorang yang sudah berjual beli dengan Allahﷻ dan melakukan apapun karena Allahﷻ.
Bagi penduduk RUHANI, tempat uzlah adalah jalan untuk:
1. Pembersihan diri yang mendalam menuju maqam penting yaitu kesucian hati.
3. Dalam perspektif Al Qur’an dan hadis tobat adalah benar perintah dan Rahmat Allahﷻ.
3. Dalam psikologi tobat adalah proses self heallling dan penguatan kesadaran diri
4. Penduduk RUHANI harus mampu memfokuskan diri pada proses tobat, bukan sekedar meninggalkan dosa, tetapi menghadirkan Allahﷻ dalam setiap detik kehidupan termasuk di ruang batin terdalam.
Uzlah adalah pilihan yang tepat untuk umat akhir zaman yang penuh dengan fitnah dan godaan tentang dunia di kehidupan mayoritas saat ini. Untuk itu persiapkan diri lahir dan batin untuk segera mengambil keputusan beruzlah.



