Ketika browsing di internet, sedikit kaget rasanya, ternyata telah bertebaran informasi mengenai Bani Tamim. Dari beberapa berita, bahkan ada yang mengklaim bahwa pemimpinnya adalah putra Bani Tamim , namun yang mengherankan, dalam berita tersebut, justru sangat umum dan tidak menyinggung sedikitpun tentang Muhammad Qasim, berarti mereka sendiri tidak mengenal Muhammad Qasim apalagi percaya pada mimpi Muhammad Qasim, artinya klaim itu gugur dengan sendirinya.
Mengapa demikian? Karena mana mungkin mereka adalah putra bani tamim , karena mereka tidak mempercayai mimpi Muhammad Qosim, sementara Bani Tamim itu harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk Muhammad Qosim sebelum dibaiat sebagai Imam Mahdi. Untuk lebih jelasnya pembaca GAZA dapat membuka link
Yang berisi penjelasan tentang putra Bani Tamim seri 1 sampai 3.
Otomatis klaim itu akan gugur !!! lain hal dengan majelis Gaza yang memang dari awal sudah mempercayai bahwa Muhammad Qosim adalah Imam Mahdi dan sejak tahun 2020 lalu sudah mulai membuat komitmen untuk mendukung dan mempersiapkan Muhammad Qosim sebagai Imam Mahdi antara lain dengan membentuk majelis Gaza yang berusaha untuk menyebarluaskan dakwah anti syirik dan seluruh Mimpi Muhammad Qasim ke seluruh lapisan masyarakat, bangsa, dan negara melalui surat resmi, email, tulisan, video, TV channel dan buku serta membuat tempat uzlah di Bukit Lebah Ciater Bandung Jawa Barat
Dan semua itu adalah bukti bahwa majelis ghaza di bawah pimpinan kang Diki Chandra sudah membuat persiapan menyambut kedatangan Al Mahdi Muhammad Qosim.
Bukankah Dalam hadist dijelaskan bahwa akan datang panji hitam dari timur akan mendirikan khilafah untuk al-Mahdi,
يخرج ناس من المشرق فيوطئون للمهدي يعني سلطانه.
“Akan keluarlah manusia dari Timur, mereka itu merintis kekuasaan untuk Al Mahdi.” (HR. Ibnu Majah).
Didalam riwayat yang lain dijelaskan masa antara di deklarasikan khilafah dan diserahkan kepada al-Mahdi itu selama 72 bulan atau 6 tahun lamanya.
Berarti Bani Tamim selama 6 tahun berjuang sendiri mempersiapkan agar memperoleh kekuasaan itu dan selanjutnya menyerahkan kekuasaan itu kepada Al Mahdi, sehingga putra Bani tamim adalah sosok yang sangat penting yang seolah-olah hampir sejajar dengan Al Mahdi karena sama sama semua manusia diperintahkan untuk berbaiat dan merangkak di atas salju untuk berbaiat pada pemuda Bani Tamim sebelum berbaiat pada Al Mahdi.
Rasulullah ﷺ ” jika kamu semua melihat panji-panji hitam datang dari orang khurasan maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju, sesungguhnya di tengah-tengah Panji Panji itu ada khalifah Allah yang akan mendapatkan petunjuk.”
Dapat diartikan, kewajiban umat Islam berbaiat dan membantu dalam perjuangan akhir zaman ini hampir-hampir sederajat dengan Al Mahdi, karena yang mempersiapkan segalanya Untuk Ahmadi berkuasa membantu dalam banyak aspek adalah putra/ pemuda Bani Tamim.
Dalam hadist Putra Bani Tamim selama 6 tahun menyiapkan pemerintahan dan kekuasaan al.mahdi sebelum Al Mahdi berkuasa, jika mereka masih mngklaim sebagai Bani Tamim maka persiapan apa yang sudah mereka lakukan??? , kita belum melihatnya.
Putra Bani Tamim dan dibantu oleh kelompoknya yang hidup jauh dari keramaian manusia ( beruzlah) adalah perintis jalan Imam Mahdi untuk berkuasa di bumi dan mengembalikan Islam sejati yang penuh kejujuran, harapan, kasih sayang, keadilan, kesejahteraan, Gilang gemilang di akhir zaman.
Sekarang kita lihat pendapat para sahabat para tabiit, tabiin,dan ulama tentang putra Bani Tamim, dari sifat pribadinya.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda pembawa bendera Al Mahdi adalah seorang laki-laki daripada suku Tamin yang datang dari timur Amar bin Yasir radhiallahu Anhu berkata pembawa panji-panji Al Mahdi adalah Syu’aib bin Saleh yaitu bukan nama sebenarnya tetapi merujuk kepada
Syu’ bun berarti Bani bangsa atau puak dari suatu bangsa sedangkan kalimah syu’aibun berarti suatu Bani kecil dari sebuah kabilah, Bani yang artinya suku, kabilah atau bangsa yang kecil. Ia merupakan seorang yang baik dan berakhlak terpuji.
Bin berasal dari kata Ibnun yang berarti seorang lelaki, Saleh berarti baik dan banyak amalan agamanya yang melekat dengan dirinya sejak dari kecil.
Jadi dapat disimpulkan syu’aib bin Saleh berarti seorang rijalullah yang memiliki sifat dan berwatak lelaki, berani, gigih, sabar berjuang, teguh pendirian, akidahnya Islam sejati, keturunan dari ahli agama dan cinta agama, bertaraf wali ulama sejati ulama mujahid dan mujtahid.
Pemikirannya mampu mengubah masyarakat dan memiliki ide yang baik dalam menghayati ajaran Islam sejati ketika kondisi masyarakat sedang hanyut bergelimang dengan arus jahiliyah,
Julukan nama Syu’aib bin saleh pada putra Bani Tamim adalah untuk mengelabui musuh-musuh Islam yang memang mencoba menghalangi kebangkitan Islam, supaya umat Islam berusaha mencari identitas sebenarnya tentang siapa Syu’aib bin Saleh itu dan setelah bertemu mereka akan membaiatnya sebagai ketua mereka orang yang berusaha akan diberikan pahala untuk menguji keimanan umat Islam terhadap hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berkaitan dengan putra Bani Tamim itu ada yang percaya dan ada yang tidak mudah percaya, apalagi kondisi saat itu memang orang banyak sudah tidak percaya lagi dengan hadis-hadis mengenai putra Bani Tamim.
Supaya yang mempunyai diri juga tidak mengetahui pada awalnya siapa sebenarnya putra Bali Tamim itu sendiri beliau tidak menyadari bahwa beliaulah orang yang dimaksud oleh hadis-hadis berkenaan dengan suaib bin Saleh beliau hanya menyadari tentang pribadi dirinya setelah jauh dan lama berjuang.
Berdasarkan uraian tersebut jelaslah bahwa sebenarnya Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak menyebutkan nama sebenarnya putra Bani Tamim itu dengan harapan umat Islam tidak akan mempersoalkan lagi mengenai nama sebenarnya Syu’aib bin Saleh itu.
Putra Bani Tamim adalah berketurunan dari Bani tamim artinya bukan keturunan langsung dari Bani Tamim tapi sudah bercampur dengan kaum yang lain. Ia memiliki kekhasan suka memakai serban biru dalam waktu-waktu tertentu, celak mata dan tongkat yang semuanya adalah Sunnah Nabi SAW yang sudah banyak ditinggalkan.
Pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terhadap putra Bani Tamim tertuang dalam 20 an hadist mutawatir maknawi yang berarti hadis dari berbagai sumber dengan berbagai tingkatan, ada yang shahih lizatih, ada yang shahih lighairi , ada yang Hasan dan ada yang dhaif.
Dan semua itu menjelaskan betapa pentingnya, dan keutamaan Bani Tamim bagi umat Islam di akhir zaman.
Penulis: Tanti