Berikut adalah 99 Fakta Muhammad Qosim adalah Al Mahdi Part 12. Nabi Muhammadﷺ menyampaikan, salah satu ciri al mahdi adalah, dia akan mengalami suatu fase dimana dia jauh dari kampung halamannya dan tinggal dalam keterasingan.
Dari riwayat lain, beliauﷺ bersabda;
“Aku sampaikan berita gembira kepada kalian, yaitu kedatangan Al Mahdi putra Fathimah az-Zahra. Ia akan datang dari arah barat dan akan memenuhi dunia dengan keadilan.” Lalu, seseorang bertahya, “Yaa Rosulullah! Kapankan ia akan datang?” Beliau menjawab, “Ketika para hakim menerima harta suap dan umat manusia menjadi pendosa.”
Lalu seseorang bertanya, “Seperti apakah Al Mahdi?” Rosulullahﷺ menjawab “Ia terpisah dari keluarga dan kerabatnya, berikhtiar sendiri jauh dari kampung halamannya, dan tinggal dalam keterasingan.” (Ihqaqul Haqq, jil.19 , hal. 679.)
Hal ini sebenarnya sudah lama dialami Muhammad Qosim. Kala itu, ketika Kang Diki membersamai Muhammad Qasim di Pakistan, beliau (kang Diki) bertanya pada Muhammad Qasim, “Bro siapa teman mu disini?”.
“Tidak ada, hanya kalian temanku”. Jawab Muhammad Qasim.
Saat itu kang Diki belum menyadari keterkaitan hal ini dengan hadits diatas.
Jadi sesungguhnya, walaupun Muhammad Qasim berada di Pakistan, tetapi beliau sudah terasingkan disana oleh saudara-saudaranya. Ketika Kang Diki berada disana selama 2 Pekan, hanya ada 2 tamu yang mengunjungi dia dan ibu nya. Ketika kedatangan tamu, kang Diki disuruh bersembunyi dikamar atasnya.
Bahkan tetangga sekitar rumahnya, tidak tahu betapa viral nya Muhammad Qasim dengan banyaknya berita di Youtube menyangkut dirinya.
Sesuai dengan keterangan hadits, Al Mahdi terasingkan & berikhtiar sendiri.
Disini kalimatnya berikhtiar sendiri. Jadi Qasim tidak di dukung keluarganya maupun lingkungannya
Justru yang percaya Muhammad Qasim adalah orang-orang dari Timur. Dan sekarang benar dia mengalami ini.
Dulu ketika Kang Diki mengetahui mimpi Muhammad Qasim, bahwa dia (MQ) akan ke Pakistan, Indonesia dan Bangladesh, tidak merasa ini ada keterkaitannya. Karena memang Kang Diki baru tahu hadits tersebut setelah peristiwa itu terjadi.
Dengan pergi nya Qasim keluar negeri saat ini, jauh dari kampung halamannya dalam keadaan mengungsi (bukan dalam rangka jalan-jalan keluar negeri). Karena adanya ancaman dari pemerintahan dan juga dari orang-orang yang bersebrangan aqidahnya.
Walaupun saat ini Qasim berada di Indonesia yang banyak temannya dalam majelis GAZA, (Qodarullah di musuhinya semua). Qasim lebih sering berada didalam kamar, dan keluar kamar menjelang sore. Berdasarkan informasi yang didapati Kang Diki dari grup yang ada. Jadi Qasim sedang dalam keterasingan.
Hal itu sebagai bukti salah satu fakta bahwa Muhammad Qasim adalah al Mahdi part 12. Semakin jelas dan sesuai dengan hadits-hadits Rasulullahﷺ.
“Alhamdulillah Allahﷻ takdirkan saya tahu persis Qosim itu siapa dan bagimana. Jadi ketika membaca hadits, Masyaa Allah ini Qosim sekali”. Ucap Kang Diki.
Lalu fakta berikutnya, ibarat Al Quran intisari nya terdapat dalam surat Alfatihah. Dan ini sebetulnya inti dari pembuktian bahwa dialah Al Mahdi yang sesungguhnya. Walaupun keadaan fisik, mental, psikologis dan etikanya belum menunjukan bahwa dialah sosok calon Imam Mahdi.
Qodarullah fakta Al Mahdi dipercaya oleh sedikit orang dan bukan oleh para Ahlul Kitab. Karena para Ahlul Kitab sudah memiliki branding dan pemikiran sendiri bahwa calon Imam Mahdi itu harus orang yang hebat, alim dan kuat karena akan menghadapi kekuatan besar.
Tetapi tokoh agama zaman ini lupa bahwa Al Mahdi itu orang yang dapat petunjuk.
Seharusnya mereka melihat latar belakang utusan Allahﷻ yang lainnya, dimana mereka adalah orang-orang biasa.
Dari hadits at-Tabarani dan Abu Nu’aym bin Hammad meriwayatkan dari ‘ali [radhiyallahu ‘anhu] bahwa dia berkata kepada nabi Muhammadﷺ:
“Apakah Mahdi itu berasal dari kami atau dari selain kamu yaa Rasulullah?”
Rasulullah menjawab : “Sebaliknya, dari kamu. allah akan menyempurnakan urusan kita sebagaimana Dia (Al Mahdi) memulainya dengan kita. Bersama kami, mereka akan selamat dari syirik, dan bersama kamu, Allah akan menyatukan hati mereka setelah permusuhan terbuka. Seperti halnya kami, Allah menyatukan hati metrka setelah permusuhan syirik.”
Ali berkata : “Apakah mereka itu beriman atau kafir?”. Beliau bersabda : “akan ada otang-orang yang diadili dan akan ada orang-orang kafir.” ( Al Ard Al Wardi fii Akhbati Al Mandi).
Artinya pelaku syirik sangat banyak di kalangan kaum muslim sendiri. Dan Qasim selalu bicara tentang syirik. Bagaimana kita memerangi syirik.
Alhamdulullah ketika kita mulai menabuh genderang perang untuk membasmi syirik, meskipun dimusuhi banyak golongan, tetapi inilah sesuatu yang menyatukan kita. Kita sepakati bahwa syirik adalah musuh yang paling utama.
Kenapa musuh utama terbesar manusia adalah syirik? Karena Allahﷻ tidak akan memberi bantuan dan mendengarkan doa kita. Itulah penghalang hubungan kita dengan Allahﷻ.
Justru dari mubasyirat yang di terima Muhammad Qasim, bahwa saat ini adalah proses penghancuran umat Islam. Perhatikan sekarang Timur Tengah yang akan ditaklukan oleh negara Barat.
Insya Allah Majelis Gaza sangat lantang membicarakan syirik, dan lantang menyuarakan bahwa para Habib-habib mayoritas adalah pelaku syirik, ajaran mereka membawa umat ke neraka.
Ketika kang Diki mengingat bahwa Rasulullahﷺ mendokan majelis GAZA (Mubasyirat), beliau bergetar dan rasa ingin menangis karena sebegitu nyata. Jika kita memerangi syirik, kita tidak perlu takut apapun. Meski di lempari batu sekalipun dan harus berdarah-darah kita tidak akan mencabut pernyataan itu. Karena kita yakin bahwa Allahﷻ dan Rasulﷺ selalu bersama kita.
Silahkan di cari dan di amati, para ulama-ulama dan ustadz akhir zaman tidak ada yang membahas hadits ini. Mereka semua terkena sihir dajjal. Sihir dajjal dalam artian saat ini semua ulama sudah terkena fitnah Dajjal.
Contoh fitnah yang ada saat ini adalah dari kelompok Baalawi yang mengaku cucu Nabiﷺ. Padahal dari empat unsur terpenting semuanya lewat. Tidak ada yang bisa menunjukan kitab sezaman bahwa itu adalah keturunan Nabi. Tes DNA nya banyak membuktikan puluhan habib tidak ada satupun yang darahnya sesuai dengan darah baginda Nabi Muhammadﷺ. Bahkan cenderung ada darah yahudi, pantas saja mereka ingin menjadi kelas nomor satu.
Para habib ini seperti dipertuhankan, makanan bekas mereka dijilat dan diperebutkan demi mengharap karomah dan keberkahan habib, kata para pemujanya.
Dari merekalah fitnah itu ada.
Orang di Indonesia masih banyak yang bodoh karena mempertuhankan kuburan. Jauh-jauh mereka datang berbondong-bondong dengan bus, mengaji, sholat dan meminta dikuburan. Meminta hal-hal duniawi, Mengharap berkah hingga hilang akal. Kebodohan itu seperti dalam hadits، kembalinya ke zaman jahiliyah seperti sebelum diutusnya nabi Muhammadﷺ.
Itu artinya, keberanan ini sangat terang benderang. Dalam konteks memerangi kesyirikan dan kelompok-kelompoknya.
“Harta karun Allahﷻ bukan emas dan perak. Melainkan harta karun Allah adalah orang-orang yang mengenal Allah” (Ali Bin Abi Tholib).
Dalam mimpi Muhammad Qasim Nabi Muhammad ﷺ bersabda;
Mereka jangan pernah mengira bahwa aku tidak mengetahui nama-nama mereka dan usaha-usaha mereka. Nama-nama yang telah Allahﷻ catat di lembaran-lembaran ini, aku terus menerus membacanya. Dan adapun amalan yang mereka lakukan Allahﷻ langsung yang menginformasikannya kepadaku mereka tidak perlu khawatir, mereka akan bersamaku di hari kiamat.”
“Lembaran kertas-kertas emas yang Allahﷻ berikan kepadaku ini, aku selalu bawa bersamaku sepanjang waktu. Dalam lembaran emas ini tertulis nama-nama mereka yang akan bersamamu pada masa-masa sulit.”
Mengapa persoalan syirik yang begitu vulgar menjadi sulit dan mustahil bila tidak dengan power?
Teringat ketika Nabiﷺ dari Mekkah hijrah ke Madinah, syirik merajarela, dalam ka’bah masih banyak Tuhan-Tuhan mereka. Dan Nabiﷺ bisa memberantas kesyirikan Ketika sudah berkuasa di Mekah.
Wahai para ulama-ulama! Marilah bersinergi memberantas kesyirikan, bukan malah mendakwahkan kesyirikan. Memberantas kesyirikan akan mudah dilakukan ketika kita punya kekuatan dan kekuasaan. Mari bersatu untuk memberantas kesyirikan yang sudah mendarah daging dimuka bumi ini.
Penulis: Salmabila
