Muhammad Qasim Syetan yang Terkutuk? Part 1

Artikel ini adalah jawaban atas komentar Abu Sofwah yang mengatakan bahwa Muhammad Qasim adalah syetan yang terkutuk dan penipu. Abu Sofwah juga membuat pernyataan yang menyesilihi ajaran Nabi Muhammadﷺ, yaitu mengataka, bahwa “Dajjal punya anak. Padahal Nabiﷺ mengatakan Dajjal tidak punya anak”. Hal ini jelas-jelas menunjukkan bahwa dirinya lah yang sesat dan pantas di sebut syetan yang terkutuk.

Berikut adalah “Simbol-simbol yang dinisbahkan kepada Dajjal oleh Nabi Muhammadﷺ dalam banyak hadits” sebagai jawaban untuk Abu Sofwah yang mengatakan bahwa “Muhammad Qasim adalah syetan yang terkutuk”.

Berikut adalah pernyataan dari Abu suffah yang akan kita bahas dalam artikel ini.

1. Qasim menyelisihi Nabi dan penipu, serta membahas tentang pernyataan Abu Sofwah yang mengatakan “Dajjal punya anak.

Berdasarkan hadis riwayat Muslim nomor 2927 Nabi Muhammadﷺ bersabda,” Dajjal itu mandul”

Dan dalam Hadits riwayat Muslim nomor 2937 Nabi Muhammadﷺ bersabda,” Dajjal itu tidak punya anak”

Sementara dalam mimpi Muhammad Qasim. ‘Dajjal tidak memiliki anak”

Berikut adalah bukti kebenaran yang disampaikan oleh Muhammad Qasim dalam mimpinya. Sesungguhnya apa yang disampaikannya insya Allaah bersumber dari Allahﷻ langsung melalui Mubasyirat yang di terima nya.

Sekaligus menjadi satu pengetahuan bagi kita, tentang simbol Dajjal yang sering di baca dalam hadits Nabi Muhammadﷺ. Dan sebagian besar hadits tentang Dajjal, ternyata memiliki makna simbolik.

Dalam Al Qur’an surat An-Nahl ayat 72: “Allahﷻ menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?”

Pembahasan;
Makna Pertama, Dajjal hidup Menyimpang keluar dari norma kehidupan manusia, sebab Allahﷻ di dalam Quran surat an-Nahl ayat 72 menjelaskan bahwa manusia normal itu adalah menikah.

Makna kedua, ini merupakan simbol ketidak berlanjutan Dajjal dan hilangnya pengaruh Dajjal di ujung di ujung akhir zaman (40 hari) .

Dalam Islam memiliki anak adalah kelangsungan dari generasi, menjadi keabadian pengaruh seseorang selama di dunia. Ini ada dalam surat Al Kahfi ayat 46; “harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia” karena Dajjal tidak memiliki keturunan, ini menunjukkan bahwa pengaruhnya tidak akan bertahan lama.

Jadi makna kedua Dajjal tidak punya anak adalah: bahwa setelah Dajjal dibunuh oleh Nabi Isa alaihissalam pengaruh atau ideologinya tidak akan berlangsung lama.

Dalam hadis lain diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah رَضِی اَللهُ عَنْه, turut disebutkan, “Dan ia memiliki 40 hari berjalan di bumi. Ia menahan air dan tempat minum, kecuali Madinah dan Makkah. Karena Allah telah mengharamkan keduanya bagi Dajjal, dan para malaikat selalu berdiri di kedua pintunya.”( HR Ahmad dan hakim)

Hadits ini adalah simbol bahwa Dajjal pengaruhnya sangat besar dan berdampak dahsyat serta banyak orang yang murtad, tetapi waktunya sangat singkat (40 hari) sesuai dengan apa yang dialami Muhammad Qasim dalam mimpinya. Bahwa itu semua adalah simbolik, karena Dajjal yang sesungguhnya justru menarik perhatian wanita, makanya banyak wanita yang menjadi pengikut Dajjal,

Muhammad Qasim mengatakan bahwa Dajjal itu adalah gagah, ganteng, berwibawa,
bicaranya penuh dengan hikmah, membuat orang terkesima.

Jika di uji Apakah wanita suka dengan Dajjal yang Rupanya jelek, badannya bungkuk, gemuk matanya keluar seperti anggur yang busuk? Apakah wanita akan mengikutinya? Tentu tidak!

Jika anda mempertahankan Dajjal itu bukan simbol, maka justru Abu Sofwah lah yang kontradiktif bahkan bertentangan dengan agama Islam yang harus dicerna oleh akal.

Hal ini memiliki persamaan dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammadﷺ & mimpi muhammad Qasim mempertegas teka-teki pertanyaan kita, kenapa Dajjal yang buruk secara fisik bisa sukai banyak wanita, bisa memurtadkan khawarij? Sementara Para khawarij memiliki keyakinan bahwa keimanan mereka sangat kuat dibanding yang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullahﷺ bahwa Shalat dan bacaan Al-Qurannya luar biasa, melebihi kalian semua.

Makna ketiga,
Dalam QS. Ar-Ra’ad ayat 17:
“Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya, tapi yang bermanfaat bagi manusia akan tetap ada di muka bumi”

Filosofinya luar biasa, Dajjal semacam buih yang sangat dahsyat seperti tsunami, tetapi hanya sebentar saja. Banyak yang rusak dan hancur dalam waktu singkat. kehidupan manusia akan berlanjut walaupun tsunami sebesar apapun manusia akan melanjutkan hidup.

Makna yang mendalam daripada arti Dajjal tidak punya anak akan cepat menghilang dan itu digambarkan bahwa Dajjal akan musnah, demikian juga dengan pengaruhnya.

Bukan berarti kita tidak mengkhawatirkan Dajjal karena memang Dajjal ibarat tsunami, membuat kerusakan yang hebat, membuat umat Islam banyak yang murtad. Tapi kaitan simbol tidak punya keturunan artinya DAJJAL ITU TAMAT RIWAYATNYA, HANYA SAMPAI PADA DAJJAL SAJA.

4 Simbol ketidakmampuan Dajjal menyamai sifat Allahﷻ di dalam menciptakan keturunan.

Dajjal ingin diakui sebagai Tuhan tapi dia tidak bisa menciptakan keturunan dan ini adalah kelemahannya dibanding Allahﷻ. Karena sebenarnya Dajjal adalah manusia.

Seperti firman Allah dalam QS Al Furqon: 54
Allahﷻ berfirman:

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَآءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّ صِهْرًا ۗ وَكَا نَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (mempunyai) keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah Maha Kuasa.”

Tidak mungkin Manusia akan murtad menghadapi manusia tidak normal ( Dajjal ), yang menyeramkan semua ciri cirinya, Logikanya putus kalau kita mempertahankan argumentasi ini terkait hanya soal anak saja, masih banyak yang lain.

Makna kelima, Dajjal tidak mempunyai anak itu artinya simbol ketidak mampuan Dajjal dalam mewariskan kasih sayang yang sesungguhnya, karena kasih sayangnya palsu. Dikatakan ada surga di tangan kirinya dan ada neraka di tangan kanannya.

Ini adalah simbol kasih sayang, dan Dajjal tidak memiliki hal itu.
Pada strata sosial, Kasih sayang yang hakiki itu di simbolkan pada anak dan keluarga, tetapi Dajjal hanya membawa kehancuran, bukan kehidupan. walaupun indah kata-katanya gemerlap di sekelilingnya, meskipun hebat dalam berhujjah, tetapi itu hanya tipuan belaka, bukan kasih sayang sesungguhnya.

Kesimpulan dari pernyataan Mengapa Nabi Muhammadﷺ mengatakan Dajjal tidak punya anak:
1. karena Dajjal Bukan Manusia biasa, bukan manusia normal, tetapi makhluk yang menyimpang dari sunnatullah.

Allah mengatakan dalam surat Qaaf: 16 , “Wahai Manusia mintalah kepadaku langsung karena aku lebih dekat dari urat lehernya”

Tetapi mengapa orang-orang yang terlibat di dalam kehidupan Dajjal justru keluar dan menyimpang dari sunatullah yaitu meminta kepada kuburan, wasilah kepada yang sudah mati.

Banyak di temui dalam masyarakat kita, bagaimana kuburan faqih muqoddam diyakini para habib,bisa menyelesaikan 73 hajat, itulah kesyirikan nyata, sebagai penyimpangan aqidah. Seperti digambarkan pada surat Qaaf ayat 16.

2. Fitnah Dajjal tidak akan aman. Pasti akan berakhir dan binasa tanpa meninggalkan warisan kekuasaan.

3. Dajjal adalah simbol dari kemandulan ideologi, meskipun banyak yang mengikuti fitnahnya, tetapi tidak ada kebaikan yang akan lahir darinya.

4. Dajjal tidak bisa menyamai sifat Allahﷻ dalam menciptakan keturunan. Dan itulah kelemahannya sebagai makhluk.

5. Dajjal tidak memiliki kasih sayang. Karena keturunan adalah simbol cinta dan keberkahan.

Wallahu a’lam bisshawab

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Enjoy this blog? Please spread the word :)

Scroll to Top