Translate :

Home / Uncategorized

Sabtu, 25 Mei 2024 - 21:56 WIB

Kemunculan Ahli Ashabul Kahfi Di Ujung Akhir Zaman

Surah Al-kahfi merupakan surah yang menceritakan tentang kisah Ash-habul kahfi. terkandung pula di didalamnya satu seruan bagi kaum Muslimin terutama untuk Mukmin bahwa umat harus membangun benteng akidah dan mempertahankan keimanan berdasarkan konteks di beberapa ayat Al-Qur’an.

Ternyata ada sejumlah hadist yang menghubungkan antara kisah Ashabul Kahfi dengan kedatangan kembali nabi Isa ALAIHISALAM dan Al-Mahdi. Al-Mahdi akan dibantu oleh 3.000 malaikat dan juga ahli ashabul Kahfi.

“Diriwayatkan bahwa Isa Almasih berumrah sesudah keluarnya Dajjal, Yajuj dan Ma’juj selama 40 tahun dan penolongnya adalah Ashabul Kahfi dan Al-Raqim. Mereka melakukan haji bersama-sama sebab belum pernah melakukannya”. (diriwayatkan oleh Abu Al-Rabi’ Sulaiman bin Sab’in dalam kitab Al-Syifa)

Kalimat 40 tahun sebetulnya usia berada di bumi Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام. Banyak kitab-kitab membahas keberadaan Nabi Isa di bumi adalah 40 tahun. Bukan berarti keberadaan Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام yang kedua kali itu selama 40 tahun, tapi totalnya 40tahun.
Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام di dunia waktu di angkat ke langit usianya 33 tahun,dan akan di turunkan dengan usia yang sama, yaitu 33 tahun. Tinggal sekitar 7 tahun lagi keberadaan Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام tinggal di bumi.Itulah yang dimaksud dengan total kehidupan Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام.

Hitungan itu maka selaras dengan hadist-hadist yang lain yang menunjukkan usia Al-Mahdi dan usia Nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام perkiraan pencabutan nyawanya bersamaan dengan umur umat Islam di seluruh dunia. Dan ini adalah pendapat yang masyhur. Ditegaskan oleh Yusus bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil dalam kitabnya.

Hadist yang lain diriwayatkan oleh Ibn Abbas, “Ashabul Kahfi adalah penolong Al-Mahdi atau dia yang mendapat petunjuk Tuhan”.

Baca Juga:  Semakin Banyak Fitnah Kabar Gembira Semakin Menyertai

Petunjuk di akhir zaman hanya mubasyirat(mimpi yang benar dari Allah ﷻ) dan ini sesuai dengan hadist-hadist dari Rasulullah ﷺ lainnya.

Di dalam Al-Qur’an terekam tiga peristiwa besar.
yang pertama adalah keberanian, yang kedua bersabar, dan yang ketiga berpegang teguh kepada kebenaran.

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka”. (QS. Al-Kahfi, 13)

“Demi langit yang memiliki gugusan bintang, dan hari yang di janjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasa dan terlaknaklah orang-orang yang membuat parit yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk disekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah ﷻ Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah ﷻ Maha Menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al-Buruj).

“Dan Allahﷻ telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan apapun dengan-Ku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS. An-Nur: 55)

Salah satu ciri Ashabul Kahfi di ujung akhir zaman, “sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan fitnah adalah:

Baca Juga:  Informasi Perjalanan Tim Duta Gaza Kepada Raja-raja Nusantara

1. Orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allahﷻ. Ia menakuti-nakuti mereka & merekapun menakut-nakutinya.

2. Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung demimenunaikan apa yang menjadi hak allah ﷻ”.(HR. Al Hakim 4/446).

Seseorang bertanya kepada nabi Muhammad ﷺ: “Siapakah manusia yang paling utama wahai Rasulullah?” Nabi Muhammad ﷺ menjawab: “Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah ﷻ”. Lelaki tadi bertanya lagi: “Lalu siapa?” Nabi ﷺ menjawab: “Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-Nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat”. (HR. Al Bukhari 7087)

“Rasulullah ﷺ bersabda, “Tak lama lagi sebaik-baik harta seorang Muslim adalah kambing yang ia gembalakan di lereng-lereng gunung dan tempat-tempat hujan turun, ia lari untuk menyelamatkan agamanya dari gelombang fitnah”. (HR. Bukhari 6561)

Dalam sebuah hadist, Rasulullah ﷺ mengatakan: “Bukanlah sudah aku katakan bahwa itu adalah fitnah besar, di mana kaum Muslimin banyak yang murtad di tangan Dajjal”. Sahabat bertanya: “Lalu apa yang sebaiknya kami lakukan apabila Dajjal muncul dan kami masih hidup?” Rasulullah ﷺ menjawab: “Larilah kalian ke gunung dan jangan berada di jalannya (ditempat publik/keramaian). Sungguh tidak ada perkara yang lebih besar sejak Adam diciptakan hingga hari kiamat kecuali perkara Dajjal”. (HR. Muslim – 2937).

Uzlah dan mengasingkan diri dalam rangka menjaga akidah serta melakukan aktivitas dalam rangka menyiapkan fase fitnah akhir zaman yang akan segera terjadi, merupakan aktivitas Ash-habul kahfi di abad modern. dan kita berharap semoga kita termasuk Ash-habul kahfi akhir zaman yang disebutkan dalam hadist.

Baca Juga

Uncategorized

Kekacauan Yang Terjadi Akibat Manusia Mengabaikan Mimpi Qasim

Uncategorized

Kelompok Terasing Di Akhir Zaman, Kenali Ciri Ciri Mereka Berdasarkan Kepada Hadist

Uncategorized

Kaki Tangan Dajjal Murtad Tanpa Sadar

Uncategorized

Pertemuan Al Mahdi Qasim Dan Uzma Adalah Perangkap Dajjal

Uncategorized

Rahasia Di Balik Nama Dajjal Dan Al Mahdi

Uncategorized

Menjemput Taqdir “Mujadid 2024”

Uncategorized

Dusta Ustadz Akhir Zaman! Tidak Ada Haditsnya Al mahdi Di Sembunyikan

Uncategorized

Kehidupan Laksana Bahtera