Dalam sebuah wawancara di channel Youtube Gerakan Akhir Zaman (GAZA), terdapat sebuah pertanyaan yang menjadi topik utama pembicaraan, yaitu, “Dalam Mimpi Muhammad Qasim, Siapakah orang yang membunuh dajjal? Apakah Nabi Isa As atau Imam Mahdi?”
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit tersebut, yang bertindak sebagai narasumber adalah Kang Diki Candra (Ketua GAZA) yang pernah bertemu dan tinggal secara langsung dengan Muhammad Qasim di Pakistan dalam waktu beberapa bulan.
Dalam kesempatannya bersama Muhammad Qasim, sudah banyak cerita yang didengarkan secara langsung oleh Kang Diki dari lisan Muhammad Qasim, termasuk tentang mimpi-mimpi yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Kang Diki menjelaskan dalam video tersebut, “Ketika Qasim bercerita tentang mimpinya, saat itu saya berada di Pakistan selama kurang lebih 5 bulan. Ketika Qasim bertemu kami, kami selalu bersama. Tidak pernah sendirian, sehingga ada banyak saksi, saat pertama Qasim bertemu dajjal, Qasim mengalami kekalahan, hampir mati. Sebagai Imam Mahdi. Meskipun saat itu Qasim tidak berkata demikian.”
Meskipun Qasim tidak pernah mengakui dirinya sebagai al-Mahdi, namun Kang Diki dan banyak orang telah meyakini hal tersebut, “Tetapi karena semua mimpi ini, kami menafsirkan, bahwa dia akan memimpin komunitas muslim. Memimpin perang dengan dajjal. Setelah itu Qasim lari mencari perlindungan, dan bertemu dengan Nabi Isa As.” lanjut Kang Diki.
Kang Diki kemudian menuturkan bagaimana hasil kesimpulannya setelah mendengar penjelasan dari Muhammad Qasim mengenai apakah Nabi Isa As atau al-Mahdi yang akan membunuh Dajjal.
“Setelah dajjal bertemu dengan nabi Isa a.s, dia menjadi lemah. Kekuatannya hilang, dalam artian dia kalah, saat itu Qasim memenggal kepala dajjal. Dan pertanyaannya Siapa yang membunuh dajjal, nabi Isa a.s atau Qasim?“, ungkapnya.
“Sebenarnya mereka berdualah yang membunuhnya, karena ketika bertemu dengan nabi Isa a.s, dajjal digambarkan meleleh dan tak berdaya. Seolah (al-Mahdi) memisahkan kepala dari badan saja. Memang pada saat itu dajjal telah ditaklukkan oleh nabi Isa a.s. Jadi, Qasim hanya mengeksekusinya.“, pungkasnya lebih lanjut.
Terkait bagaimana dengan kesesuaian isi mimpi tersebut dengan dalil yang ada, Kang Diki menjelaskan bahwa tidak ada yang bertentangan dengan itu.
“Tidak bertentangan. Jadi, yang membunuh dajjal nabi Isa a.s juga, dan didalam mimpi Muhammad Qasim, Qasim memenggal kepala Dajjal. Apakah mimpi Muhammad Qasim ini perlu ditafsirkan, Wallahu’alam. Tapi itu deskripsi mimpinya yang diceritakan Qasim kepada kita.” tutup Kang Diki dalam wawancara tersebut.
Wallahu a’lam bishawab.