Di dalam mimpi Muhammad Qasim dikatakan bahwa perang dengan dajjal dan pengikutnya memakan korban sampai 2,5 miliar orang. Ini artinya pengikut Dajjal ketika Dajjal muncul di awal sebagai orang yang baik. Karena jangan lupa di dalam mubasyirat Dajjal itu bermuka dua, yaitu bermuka baik dan bermuka jahat. Tentu artinya dari fitnah dari dia muncul, jahat itu dalam pengertian justru membawa kepada kesyirikan, menyesatkan banyak orang. Walaupun Dajjal seolah-olah dalam pandangan masyarakat menjadi orang yang hebat, menjadi juru selamat, menjadi orang yang pintar berdalil.
Ketika masa damai berlangsung 7 tahun yang di pimpin oleh Al Mahdi, di sampaikan oleh Muhammad Qasim kepada kami tidak lama kemudian setelah masa damai itu justru kita berperang dengan Dajjal dan pengikutnya. Artinya justru di masa damai itu ketika Al Mahdi berkuasa Dajjal justru pengikutnya banyak.
Berarti selama masa kekeringan 3 tahun terakhir disitulah Dajjal mengumpulkan umat yang akan bergabung dengan dia.
Jika benar bahwa Dajjal itu munculnya sebelum Al Mahdi dibaiat, kemungkinan
misalkan tahun ini adalah tahun kedua sesuai dengan informasi dari BRINS dan juga BMKG bahwa musim hujan saat ini akan lebih pendek. Tahun ini jika benar musim hujan pendek berarti musim kemarau lebih panjang. Jika benar 6 bulan maka berarti Dajjal akan muncul menjadi
tokoh agama yang kharismatik yang luar biasa pandai berhujah, berarti di tahun 2026 manusia akan lebih banyak percaya Dajjal. Al Mahdi juga sudah mulai berperan saat itu karena Pakistan sudah mengasingkan diri. Artinya ini umat manusia tetap saja lebih banyak percaya kepada Dajjal daripada Muhammad Qasim.
Ada satu logika yang sangat penting kita pikirkan, pada saat nanti 2028 apalagi Muhammad Qasim sudah menjadi pemimpin Pakistan. Maka mustahil mayoritas umat Islam tidak tahu bahwa Muhammad Qasim itu dianggap Al Mahdi oleh pengikutnya, oleh sebagian umat Islam. Saya yakin hampir di seluruh dunia akan tahu bahwa Muhammad Qasim itu dianggap Al Mahdi, Ketika Muhammad Qasim memimpin Pakistan, apalagi memimpinnya itu merupakan satu peristiwa sedang terjadi dalam kesulitan. Artinya ada semacam revolusi kemudian penyerahannya diserahkan mendadak dari militer.