Translate :

Home / All Dreams / Misi

Senin, 6 Agustus 2018 - 17:36 WIB

Bus Moderen Dan Pencarian Rumah Nabi Terakhir Muhammad ﷺ

بسم اللہ الرحمٰن الرحیم

السلام علیکم ورحمتہ اللہ وبرکاتہ

Pada tanggal 6 Agustus 2018, Muhammad Qasim melihat sebuah mimpi,

Dalam mimpi ini, aku berada di rumahku dan saat itu adalah pagi hari. Allah ﷻ memintaku untuk keluar dan menemukan tempat yang pernah ditunjukkan padaku melalui mimpi. Aku sangat senang karena Allah ﷻ telah memberiku tugas. Aku bersiap-siap untuk meninggalkan rumah tetapi aku tidak tahu kemana arah yang harus kulalui untuk mencari tempat itu.

Aku mulai berjalan ke satu arah, dan setelah beberapa saat aku bertemu beberapa orang. Mereka bertanya: “Apakah kamu Qasim?” Aku terkejut karena aku belum pernah bertemu dengan orang-orang ini, bagaimana mereka tahu namaku. Lalu mereka bertanya lagi: “Apakah kamu akan pergi ke suatu tempat?” Aku katakan kepada mereka: “Ya dan Allah ﷻ telah memintaku untuk menemukan tempat yang Allah ﷻ telah tunjukkan kepadaku dalam mimpiku.” Mereka sangat senang mendengar ini dan berkata bahwa mereka juga ingin pergi bersamaku. Aku memberi tahu mereka bahwa aku tidak tahu di mana tempat itu karena aku belum menemukannya. Aku bahkan tidak tahu seberapa jauh tempat itu, kalian mungkin akan lelah. Mereka mengatakan kepadaku, mereka akan bersamaku dalam situasi apapun. Aku mengatakan: ”Terserah kalian, tapi jangan salahkan aku jika nanti kalian kelelahan.” Mereka mengatakan: ”Baik.”

Setelah berjalan beberapa saat, aku menemukan sebuah bus yang cukup besar dan canggih. Aku merasa Allah ﷻ telah menyiapkan bus ini untuk kami. Aku memberitahu semua orang yang bersamaku untuk naik. Kami semua duduk dan aku mulai mengemudikan bus itu. Setelah berkendara di beberapa jalan kecil, kami sampai di jalan yang sedikit lebih besar. Aku menyadari bahwa ini adalah jalan yang sama yang akan membawa kami ke tempat tujuan kami. Kemudian aku mengambil belokan menuju jalan besar. Lalu lintas di jalan itu sangat padat dan di kedua sisi jalan terdapat banyak rumah. Namun rumah yang telah kami lewati itu sepertinya sedang dihancurkan dan situasinya seperti dalam perang. Aku berkata: ”Kita harus lewati jalan ini secepatnya agar terhindar dari masalah atau hambatan selama dalam perjalanan.” Aku menaruh kepercayaanku kepada Allah ﷻ dan terus mengemudi.

Tiba-tiba langit tertutup awan tebal namun aku terus mengemudi untuk jarak yang cukup jauh dan perjalanan juga tidak kunjung berakhir. Lalu lintas terus meningkat dan aku merasa kelelahan sementara perjalanan tidak juga berakhir. Lalu tiba-tiba terjadi sesuatu dan lalu lintas menjadi macet. Banyak orang tampak resah dan bergegas mendahului jalan dari kiri dan kanan dan mulai berjalan kesana kemari. Beberapa kendaraan terbakar dan orang-orang mulai sekarat juga. Aku bertanya pada diriku sendiri: ”Apa yang terjadi di sini?” Aku mencoba mempercepat bus tetapi lalu lintasnya sangat padat.

Tiba-tiba jalan mulai rusak dan pecah menjadi potongan-potongan kecil lalu tenggelam ke dasar tanah sehingga kemacetan bertambah parah. Kemudian air juga mulai mengalir dari suatu tempat dan menenggelamkan seluruh jalan. Aku membunyikan klakson karena ada sebuah truk di depanku yang bannya macet dan tidak bisa bergerak. Situasi Itu sangat kacau sehingga kendaraan yang datang dari belakang menabrak kendaraan lain yang ada di depannya. Aku sangat khawatir melihat situasi ini dan berpikir, apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku mencoba untuk mundur tetapi tidak bisa karena bannya masuk ke tanah. Aku memberi tahu orang-orang yang bersamaku bahwa jalan terblokir sehingga bus tidak bisa bergerak sedikitpun sementara itu jalanan juga telah dipenuhi air. Jika kalian mau, kalian boleh pergi selagi masih ada waktu sebelum bus ini tenggelam ke bumi dan jangan salahkan aku. Orang-orang ini berkata: ”Kami tidak akan meninggalkanmu dalam kondisi apapun dan kami akan tetap tinggal bersamamu di dalam bus.”

Baca Juga:  Muhammad Qasim Dan Panglima Militer

Aku marah dan berkata bahwa aku akan pergi dan kalian dapat melakukan apapun yang kalian inginkan. Ketika pintu bus kubuka, aku melihat air di sekitarnya. Aku berkata pada diriku sendiri bahwa sangat sulit untuk kembali sekarang. Lalu aku menemukan tangga di samping pintu bus lalu naik ke atap bus dengan tangga ini. Dari sini aku dapat melihat bahwa jalan di depan terlalu panjang, lalu lintas yang macet total dan juga jalan yang terus tenggelam. Banyak mobil yang terus terbakar dan kerusuhan terus meluas. Lalu aku melihat jalan yang kita datangi dan berkata: “Mengapa Allah ﷻ tidak memberitahuku bahwa jalan ini begitu panjang dan sulit dan aku akan terjebak di sini?’ ” Jika Allahﷻ memberitahuku sebelumnya, maka aku tidak akan sampai sejauh ini.” Kemudian aku melihat ke depan namun tidak menemukan cara untuk maju. Karena bosan dengan situasi ini, aku terus duduk di sana dan berduka atas apa yang telah terjadi padaku.

Kemudian pemandangan berubah dan aku merasa bahwa Allah ﷻ mengawasi kami dari langit. Aku melihat di langit pemandangan kejadian yang sedang menimpa kami dimana aku duduk di atas bus dan orang-orang berbicara satu sama lain di dalamnya. Mereka berkata bahwa mereka tidak akan menyerah dan harus terus bergerak maju. Kemudian seseorang bangkit dan mengambil kursi pengemudi. Dia membalikkan bus sedikit, lalu belok kanan melalui trotoar jalan dan mengeluarkannya. Dia mulai mengemudikan bus di depan rumah termasuk jalan setapak. Aku terkejut dan berkata, siapa yang telah mengemudikan bus ini? Di perjalanan kami, aku tidak melihat papan nama jalan sama sekali dan mungkin papan itu sudah jatuh.

Sekarang bus bergerak lambat dan terkadang macet sebentar. Aku merasa senang bahwa setidaknya bus sudah mulai bergerak. Kemudian aku turun dan memberitahu mereka bahwa kita harus bergerak dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan karena bus ini adalah satu-satunya yang kita miliki. Lalu orang-orang berbicara satu sama lain dan aku memberi tahu mereka dengan nada sedikit marah untuk tidak membuat keributan dan duduk dengan tenang. Pengemudi yang mengemudikan bus harus fokus dan yang duduk di barisan depan harus membimbingnya dan berhati-hati jika ada halangan atau bahaya sehingga terhindar dari kerusakan dan tidak terjebak lagi. Kemudian aku katakan lagi bahwa: “Allah ﷻ akan membawa bus ini ke tempat tujuan kita dan Dia akan membimbing dan akan menunjukkan jalannya kepada kita.”

Baca Juga:  Pesan Nabi Terakhir Muhammad ﷺ Kepada Pendukung Muhammad Qasim

Lalu aku pergi ke sisi samping bus dan melihat situasi jalan yang harus kami lalui masih cukup sulit karena harus melalui banyak rintangan. Ketika satu pengemudi lelah, maka orang lain akan menggantikannya. Bus terus melaju dengan pertolongan Allah ﷻ sampai malam tiba. Kemudian, jalan menjadi sangat mulus dan rumah serta bangunan mulai bermunculan di kedua sisi jalan. Aku naik ke atap lagi dan menemukan bahwa itu adalah tempat yang damai. Lampu rumah dan gedung sudah dinyalakan dan aku melihat ada cahaya di luar rumah dan bangunan itu. Lalu aku berkata: “Inilah tempat tujuan kami”.

Kemudian pemandangan berubah lagi dan aku merasa Allah ﷻ sedang mengawasi kami. Bus terus bergerak di jalan dan mendekati dua persimpangan kiri dan kanan. Aku merenung dan berpikir kemana kami harus pergi? Kemudian aku merasa sepertinya Allah ﷻ membimbing kami dan Dia telah membuat pengemudi menyadari ke mana harus pergi. Bus kemudian berbelok ke kiri dan setelah beberapa saat berbelok lagi ke kanan dan terus melaju sampai bangunan dan rumah terlewati. Kemudian aku melihat sebuah rumah di sebelah kanan yang memiliki Cahaya dari Allah ﷻ. Bus berbelok ke kanan sekali lagi dan berhenti tepat di depan rumah itu. Setelah melihatnya, aku berkata bahwa, inilah tempat yang Allah ﷻ tunjukkan kepadaku. Aku hampir tidak percaya pada diriku sendiri bahwa kami akan sampai di sini. Ketika kami mendekat, aku berkata: “Ini adalah rumah yang dibangun oleh Nabi Terakhir Muhammad ﷺ.” Aku melihat diriku mencari rumah ini dalam banyak mimpiku. Aku dapat melihat berkah Allah ﷻ dianugerahkan untuk rumah ini dan aku merasa bahagia sekaligus terkejut bahwa Allah ﷻ telah membuat kami sampai di sini.

Lalu aku melihat ke langit dan berkata dengan gembira dan dengan suara yang agak nyaring: “Tidak diragukan lagi bahwa Allah ﷻ adalah Penguasa langit dan bumi, Dia tidak memiliki sekutu dan Dia telah memerintahkanku untuk menemukan tempat ini. Aku memuji-Nya dan meninggalkan rumahku. Aku menemukan orang-orang dalam perjalanan dan membawa mereka bersamaku. Kami menghadapi banyak rintangan dan kesulitan sampai kami benar-benar terjebak di satu tempat tetapi Allah ﷻ menunjukkan kepada kami jalan dengan Rahmat-Nya. Dia membantu dan membimbing kami dan terus membawa kami keluar dari kesulitan dan akhirnya Allah ﷻ telah membuat kami mencapai tempat ini dengan Rahmat-Nya. Allah ﷻ telah membuktikan perkataan-Nya. Tidak ada keraguan bahwa Allah ﷻ adalah Maha Penolong dan Perencana yang terbaik.”

Bus mencapai gerbang rumah sementara suaraku bergema dari langit dan menyebar ke seluruh dunia. Pemandangan itu sangat indah dan sepertinya Allah ﷻ langsung mendengarkan kata-kataku. Orang-orang di dalam bus bersukacita saat melihat rumah itu. Mereka mengucapkan ‘Alhamdulillah’ karena bisa melihat rumah ini dari dekat.

Dan mimpi itu berakhir disana.

والسلام علیکم ورحمۃ اللہ وبرکاتہ

 

Baca Juga

Mimpi Lainnya

Untukmu yang Menunggu Fatwa Ulama Terkait Muhammad Qasim Sebagai Al-Mahdi
Gambar Ilustrasi 60

All Dreams

Perubahan Mengejutkan di Tata Surya dan Dampaknya Pada Bumi
Gambar Ilustrasi 33

All Dreams

Pakistan Gedung Tertinggi Di Dunia

All Dreams

Ulama Indonesia Memperhatikan Mimpi Muhammad Qasim

All Dreams

Sang Penghimpun Dunia

All Dreams

Ujian Dari Allah Selama 20 Tahun
Gambar Ilustrasi 73

All Dreams

Mendekorasi Mobil Muhammad Qasim

All Dreams

Empat Tanda Besar Kiamat