Subang (18/9), Beberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan dengan penampakan meteor jatuh. Meteor jatuh dan hubungannya dengan Al Mahdi merupakan topik yang sering dibicarakan disebagian kecil masyarakat. Kemunculan meteor, tanah arab bersalju dan berbagai tanda alam lainnya apakah benar merupakan tanda munculnya Al – Mahdi.
Al – Mahdi merupakan sosok yang kehadirannya telah dinubuwahkan oleh Rasulullah SAW 14 abad lalu dan akan menjadi Pemimpin Umat Islam terakhir sebelum Kiamat. Menjelang kedatangan Al – Mahdi banyak terjadi kerusakan di muka bumi, mulai dari banyaknya jenis minuman keras, LGBT yang meraja lela, kemungkaran, pemberontakan, perselisihan bahkan perang saudara akan semakin memanas di muka bumi. Sehingga hal ini akan membuat manusia mengalami kemarau (kesulitan hidup) yang sangat panjang. Belum lagi bencana alam yang bahkan terlalu sering terjadi di berbagai wilayah dalam kurun waktu menjelang pembaiatan / pengakuan Al – Mahdi sebagai pemimpin seluruh umat Islam dunia yang akan menambah kesulitan hidup seluruh manusia yang ada di bumi.
Saat ini sudah terasa sekali ciri – ciri yang pernah di nubuwahkan 14 abad lalu dan juga muncul seorang sosok bernama Muhammad Qasim bin Abdul Karim yang mengaku mendapat perintah dari Allah dan Rasulullah SAW untuk menyebarkan mimpi Ilahi yang diterimanya. Apakah Muhammad Qasim adalah Al – Mahdi tersebut? Seperti yang telah diyakini oleh Kang Diki selaku pimpinan dari Majelis GAZA beserta anggotanya dan juga sebagian umat muslim diberbagai belahan dunia.
Berikut team Media Majelis GAZA menghimpun beberapa keterangan hadits yang menunjukan bahwa jatuhnya benda langit (meteor) itu juga merupakan bukti alam yang tidak terbantahkan tentang munculnya Al – Mahdi.
KUMPULAN HADITS-HADITS ATSAR TENTANG METEOR ATAU BINTANG JATUH SEBAGAI TANDA AL MAHDI
- حدثنا سعيد أبو عثمان عن جابر عن أبي جعفر قال
إذا بلغ العباس خراسان طلع بالمشرق القرن ذو الشفا وكان أول ما طلع بهلاك قوم نوح حين غرقهم الله وطلع في زمان إبراهيم عليه السلام حيث ألقوه في النار وحين أهلك الله فرعون ومن معه وحين قتل يحيى بن زكريا فإذا رأيتم ذلك فاستعيذوا بالله من شر الفتن ويكون طلوعه بعد انكساف
Artinya:
Di riwayatkan kepada kami oleh Sa’id abu utsman dari Jabir dari Abi Ja’far,ia berkata: “Jika Abbas mencapai Khorasan, (sebuah bintang yang dikenal sebagai) Tanduk Zu-Shifa muncul di Timur. Pertama kali muncul adalah ketika binasanya kaum (Nabi) Nuh ketika Allah menenggelamkan mereka. Dan ia terbit pada masa (Nabi) Ibrahim as, ketika mereka melemparkannya ke dalam api, dan ketika Allah membinasakan Firaun (pada masa Musa) dan orang-orang yang bersamanya, dan ketika (Nabi) Yohanes ( Pembaptis) putra Zakaria dibunuh. Jika Anda melihat hal ini, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan Fitan (pertikaian dan kesengsaraan). Ia akan terbit setelah gerhana matahari dan bulan. Kemudian, Abqa (orang yang ingin memerintah) di Mesir akan segera muncul.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad, kitab Al-Muttaqi al-Hindi Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman, hal. 32)
2.
حدثنا رشدين عن ابن لهيعة عن عبد العزيز بن صالح عن علي بن رباح عن ابن مسعود قال
تكون علامة في صفر ويبتدأ نجم له ذناب
Artinya:
Di wirayatkan kepada kami oleh Rusydin, dari Ibnu Lahi’ah, dari Abdul Aziz bin Saleh, dari Ali bin Rabah, dari Ibnu Mas’ud ia berkata: “Akan ada tanda di (bulan) Safar dan akan dimulainya bintang berekor.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
3.
قال الوليد والحمرة والنجوم التي رأيناها ليست بالآيات إنما نجم الآيات نجم ينقلب في الآفاق في صفر أو في ربيعين أو في رجب وعند ذلك يسير خاقان بالأتراك تتبعه روم الظواهر بالرايات
Artinya:
Al-Walid berkata: “Kemerahan dan bintang yang kita lihat bukanlah Ayat (tanda-tanda). Bintang Ayat (tanda-tanda) adalah bintang yang kita lihat bukanlah Ayat (tanda-tanda). Bintang Ayat (tanda-tanda) adalah bintang yang membalik (atau berputar) cakrawala pada (bulan) Safar atau pada (2 bulan) Rabi (Rabi pertama dan kedua), atau pada (bulan) ) Rajab. Setelah ini terjadi, Khankan akan mengalahkan Turki (Rusia); orang-orang Romawi (Eropa) dari Zawahir akan mengikuti dengan panji-panji (batalyon) dan Salib.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
4.
قال الوليد وقال كعب
هو نجم يطلع من المشرق ويضيء لأهل الأرض كإضاءة القمر ليلة البدر
Artinya:
Al walid dan Ka’ab berkata: “Itu adalah bintang yang terbit dari Timur dan menerangi penduduk bumi seperti cahaya bulan di malam bulan purnama.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
5.
عن الوليد قال بلغني عن كعب أنه قال
يطلع نجم من المشرق قبل خروج المهدي له ذناب
قال وحدثت عن شريك أنه قال بلغني أنه قبل خروج المهدي تنكسف الشمس في شهر رمضان مرتين
Artinya:
Dari Al walid,ia berkata “Saya di beri tahu dari Ka’b : “ ‘Sebuah bintang akan terbit dari Timur sebelum munculnya Mahdi dan ia memiliki ekor.’ Dan Sharik berkata: ‘Sebelum kemunculan Mahdi, matahari akan mengalami gerhana dua kali di bulan Ramadhan.’ (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
6.
حدثنا عثمان بن كثير عن جرير بن عثمان عن سليمان بن سمير عن كثير بن مرة قال
آية الحدثان في رمضان والهيش في شوال والنزائل في ذي القعدة والمعمعة في ذي الحجة وآية ذلك عمود ساطع في السماء من نور
Artinya:
Di Riwayatkan kepada kami oleh Utsman bin Katsiir , dari Jariir bin Utsman, dari Sulaiman bin Samir, dari Katsiirr bin Murrah,Ia berkata: “Ayat (tanda) terjadinya pada bulan Ramadhan, dan keributan (gangguan) pada bulan Syawal, Nazail pada Zul-Qa’da, peperangan pada Zul-Hijjah, dan Ayat (tanda) pada bulan ini. adalah seberkas cahaya yang menerangi langit.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
7.
حدثنا عبد القدوس عن عبدة بنت خالد بن معدان
عن أبيها خالد بن معدان قال إذا رأيتم عمودا من نار من قبل المشرق في شهر رمضان في السماء فأعدوا من الطعام ما
Artinya:
Di riwayatkan kepada kami oleh Abdul Quddus, dari Abdah binti Khalid bin Ma’adan dari ayahnya, Khalid bin Ma’adan,
Ia berkata: “Jika kamu melihat tiang api dari Timur, di bulan Ramadhan, di langit, carilah makanan sebanyak-banyaknya, karena itu (akan menjadi) tahun kelaparan (kelaparan). .” (Thabarani, Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
8.
حدثنا عيسى بن يونس والوليد بن مسلم عن ثور بن يزيد
عن خالد بن معدان قال إنه ستبدوا آية عمودا من نار يطلع من قبل المشرق يراه أهل الأرض كلهم فمن أدرك ذلك فليعد لأهله طعام سنة
Artinya:
Isa bin Yunus dan Al-Walid bin Muslim menceritakan kepada kami dari Tsawr bin Yazid
Dari Khalid bin Ma’adan,Ia berkata: “Ayat (tanda) berupa tiang api yang membubung dari Timur akan muncul sehingga dapat dilihat oleh semua orang di Dunia. Barangsiapa yang hadir (hidup) hendaknya mengatur bekal pangan keluarganya selama satu tahun.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
9.
حدثنا الوليد بن مسلم عن شيخ
عن الزهري قال في ولاية السفياني الثاني ترى علامة في السماء
Artinya:
Al Walid Bin Muslim menceritakan kepada kami dari seorang syaikh dari Al-Zuhri,ia berkata: “Pada masa pemerintahan Sufyani kedua akan terlihat suatu tanda di langit.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
10.
حدثنا الحكم بن نافع عن جراح
عن أرطاة قال في زمان السفياني الثاني تكون الهدة حتى يظن كل قوم أنه قد خرب ما يليهم
Artinya:
Al-Hakam bin Nafi’ menceritakan kepada kami dari Jarrah dari Artah,ia berkata: “Pada saat Sufyani kedua, terjadi Hadda (suara hantaman yang dahsyat), sehingga setiap bangsa mengira tanah atau bangsa di sebelahnya telah hancur.” (Kitab Al-Fitan karya Nuaim bin Hammad)
11.
Ali R.A. mengungkapkan dalam catatannya (Jufr Ahmar), “Kedatangan AI-Mahdi akan di dahului oleh kemunculan bintang yang ekornya menakjubkan, bukan seperti bintang yang kamu lihat muncul setiap dua pertiga pada satu dekade (sepuluh tahun), dan bukan juga bintang yang muncul pada dua pertiga abad, dan bukan juga bintang yang muncul setiap abad. Tetapi Ia adalah bintang berabad-abad, yang diliputi api, salju, udara dan tanah. Ekornya memanjang, kelajuannya seperti kelajuan cahaya matahari ketika menyongsong fajar. Hujung depannya bertemu dengan hujung belakangnya seperti Iingkaran raksasa, memancarkan sinar terang dalam Iangit yang gelap seperti matahari yang terbit. Kemudian bintang itu akan kembali beredar pada orbitnya. Setelah itu akan datang banyak malapetaka dan kematian yang merupakan keuntungan bagi orang-orang yang baik, dan Ia merupakan kerugian bagi orang-orang jahat.”
12.
“Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan.”
(AL-Muttaqi aL-Hindi, Al-Burhan fi Alamat aL-Mahdi Akhir aL-zaman, hal,. 32)
Wallahu a’lam