Translate :

Home / Uncategorized

Kamis, 31 Oktober 2024 - 16:52 WIB

Allahﷻ memuliakan Ilmu Ta’wil Mimpi Namun Umat Islam Saat Ini Justru Mengabaikan

Dalam istilah Al – Qur’an dan As – Sunnah, mimpi dibahasakan dengan hulm (jama’:ahlam) atau ru`ya (jama’:ru`a). Dalam Al-Qur’an, terma hulm muncul tiga kali yang mengarah pada makna mimpi-mimpi yang membingungkan pikiran sementara terma ru`ya muncul tujuh kali yang mengarah pada makna mimpi-mimpi yang benar. Dalam Islam,Allahﷻ memuliakan Ilmu Ta’wil Mimpi Namun Umat Islam Saat Ini Justru Mengabaikannya.

Dalam As-Sunnah, ru`ya dan hulm kadang digunakan secara bergantian namun seringkali ru`ya digunakan untuk menyebut mimpi yang baik, sedangkan hulm digunakan untuk menyebut mimpi yang buruk. Ibnu Al-Manzhur dalam Lisan Al- ‘ Arab menguatkan kesimpulan ini. Untuk menyikapi mimpi buruk dan baik, Allahﷻ dan Rasulﷺ sudah mengajari caranya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda;

إذا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤيا الحَسَنَةَ فَلْيُفَسِرْها ولْيُخْبِرْ بِهَا وَإِذا رَأى الرُّؤيا القَبِيحَةَ فَلَا يُفَسِرُها وَلَا يُخْبِرْ بِها ”

” Bila salah seorang diantara kalian melihat dalam mimpinya sesuatu yang membuatnya takjub, hendaknya dia menceritakannya dan menafsirkannya dan apabila salah seorang diantara kalian melihat dalam mimpinya sesuatu yang tidak disukainya, hendaknya dia tidak menceritakannya dan tidak pula menafsirkannya.”

Tafsir mimpi adalah salah satu segmen ilmu syar’i yang terlalu mahal untuk di abaikan sekalipun sangat banyak hal-hal urgent lain yang butuh diperhatikan oleh kaum muslimin. Tidak berarti urgensitas tafsir mimpi sama kedudukannya dengan tafsir Al-Qur`an. Artinya, ilmu tafsir mimpi jangan sampai dilupakan. Harus ada sebagian umat Islam yang ambil bagian dalam ilmu ini. Hal itu sebanding dengan ilmu-ilmu syar’i lainnya, harus ada bagian-bagian dari kaum muslimin yang mengambil minat dan konsen pada ilmu tertentu sehingga masing-masing kaum muslimin punya spesialisasi.

Penyebab utama sebagian kaum muslimin tidak menaruh minat kepada tafsir mimpi adalah karena salah mindset. Sebagian mereka mungkin mengira setiap mimpi hanyalah aktivitas otak yang tidak penting, atau mimpi hanyalah bunga tidur, atau mimpi hanyalah khayalan. Padahal secara naluri, bisa dipastikan setiap muslim akan merasakan ketidak nyamanan setelah melihat hal-hal yang buruk dalam mimpi walaupun dia tidak pernah tahu ataupun tidak mau tahu tentang tafsir mimpi.

Allahﷻ menciptakan mimpi-mimpi ini sebagai indikator tentang hal-hal yang hendak Dia ciptakan atau yang telah Dia ciptakan. Artinya mimpi termasuk dalam taqdir,karunia dan anugerah Allahﷻ.

Allahﷻ berfirman;
“(Dan Ya’qub berkata kepada Yusuf),” Dan demikian Tuhanmu memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkanNya kepadamu sebagian dari ta’bir mimpi-mimpi … ” [QS.Yusuf:6]

Allah berfirman;
“Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir) dan agar Kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. [QS.Yusuf:21]

Allahﷻ pun berfirman mengisahkan tentang rasa syukur yang di miliki Nabi Yusuf عَلَیهِ‌ السَّلام;
“Wahai Rabb, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian ta’bir mimpi . [ QS . Yusuf : 101 ]

Ketiga firman Allahﷻ ini sudah selayaknya menempati posisi yang di muliakan dalam qalbu kita. Bukan sikap yang tepat jika ada sebagian kita yang memandang biasa-biasa saja apalagi remeh terhadap hal yang dimuliakan Allahﷻ, Bahkan sangat disyukuri oleh Nabi Yusuf, yaitu ilmu ta’bir mimpi.

Hampir setiap qalbu manusia yang notabene potensi keburukan lebih besar daripada potensi kebaikannya, ketika terlampau banyak menomorsekiankan sebuah aturan atau tuntunan syara’, maka lambat laun pasti qalbu tersebut akan kehilangan ketertarikan untuk mengaplikasikan aturan atau tuntunan syara’ tersebut. Termasuk dalam hal ilmu ta’bir mimpi.

Jika kita sudah menganggap ilmu ta’bir mimpi ini sebagai sesuatu yang tidak istimewa, padahal karunia Allah yang istimewa, maka tidak menutup kemungkinan kita tidak akan menaruh curiosity yang memadai terhadap ilmu ta’bir mimpi. Apa yang akan terjadi jika seluruh umat Islam tidak ada yang peduli terhadap ilmu ini?

Baca Juga:  Untukmu yang Menunggu Fatwa Ulama Terkait Muhammad Qasim Sebagai Al-Mahdi

Mimpi baik maupun mimpi buruk adalah pertanda yang diberikan Allah Al – Hafizh kepada manusia guna memberikan keselamatan dan penjagaan kepada manusia. Namun hanya manusia yang beriman kepadaNya saja yang bisa dipastikan mimpinya adalah sebuah kebenaran. Adapun jika ada seseorang yang beragama selain Islam mengalami sebuah mimpi yang kemudian hari menjadi kenyataan, maka sesungguhnya hal tersebut bukanlah penjagaan dari Allah, melainkan penyadaran agar ia memikirkan mimpinya lalu masuk Islam.

Nabiﷺ bersabda:
Apabila zaman sudah saling berderkatan (Qiyamah sudah dekat), maka jarang sekali mimpi seorang muslim yang tidak benar. Dan orang yang paling benar mimpinya diantara kalian adalah yang paling benar ucapannya. Mimpi seorang muslim adalah sebagian dari 45 macam nubuwwah (wahyu).

Berikut adalah beberapa kutipan tentang hadits mubasyirat atau mimpi petunjuk dari Allahﷻ.
Dari Anas dan Ubadah bin Ash Shamit ra bahwa Rasulullahﷺ bersabda;
“ Mimpi orang beriman itu merupakan seperempat puluh enam dari kenabian.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Turmudzi dan Abu Daud)

صحيح البخاري ٦٤٧٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ
وَرَوَاهُ ثَابِتٌ وَحُمَيْدٌ وَإِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَشُعَيْبٌ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza’ah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d dari Az Zuhri dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah رَضِی اَللهُ عَنْه ‘anhu, bahwasanya Rasulullahﷺ bersabda: “Mimpi seorang mukmin adalah bagian dari enam atau empat puluh enam bagian kenabian.” Dan hadits ini diriwayatkan oleh Tsabit, Humaid, Ishaq bin Abdullah dan Syu’aib dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR Bukhari)
Mimpi baik seorang mukmin merupakan kabar gembira bagi amal amal baiknya dan merupakan sebagian tanda dekatnya kiamat. Rasulullahﷺ telah menjelaskan bahwa mimpi seorang mukmin di akhir zaman, sedikit sekali yang bohong atau terjadi dari setan.

Rasulullahﷺ bersabda;
”Jika zaman itu telah dekat (kiamat) , banyak mimpi orang beriman tidak bohong. Dan, sebenar benar mimpi di antara kalian adalah mimpi orang yang paling jujur dalam perkataan.” (HR Muslim)

صحيح مسلم ٤٢٠٣: و حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ الْخَلِيلِ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ يَرَاهَا أَوْ تُرَى لَهُ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مُسْهِرٍ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Dan telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Al Khalil; Telah mengabarkan kepada kami ‘Ali bin Mushir dari Al A’masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullahﷺ bersabda: “Mimpinya orang muslim adalah yang dia lihat, atau yang diperlihatkan kepadanya. Dan di dalam Hadits Ibnu Mushir; “Mimpi yang baik adalah bagian dari empat puluh enam kenabian.” (HR Muslim)

Baca Juga:  Acara Bedah Buku Out Of The Box Bersama Media.

mimpi1Pada akhir zaman, Sesuatu yang tidak diragukan lagi bahwa mimpi baik atau benar atau mendekati kebenaran yang dilihat orang mukminin merupakan dalil dalil atau tanda tanda khusus dari Allahﷻ baginya. Rasulullahﷺ telah mengingatkan bahwa mimpi yang baik dan benar itu merupakan seperempat puluh enam (1/46) dari kenabian.

Dari Anas dan Ubadah bin Ash Shamit ra bahwa Rasulullahﷺ bersabda;
“Mimpi orang beriman itu merupakan seperempat puluh enam dari kenabian.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Turmudzi dan Abu Daud)

صحيح البخاري ٦٤٧٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ
وَرَوَاهُ ثَابِتٌ وَحُمَيْدٌ وَإِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَشُعَيْبٌ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza’ah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d dari Az Zuhri dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah رَضِی اَللهُ عَنْه, bahwasanya Rasulullahﷺ bersabda:
“Mimpi seorang mukmin adalah bagian dari enam atau empat puluh enam bagian kenabian.” Dan hadits ini diriwayatkan oleh Tsabit, Humaid, Ishaq bin Abdullah dan Syu’aib dari Anas dari Nabiﷺ. (HR Bukhari)

Mimpi baik seorang mukmin merupakan kabar gembira bagi amal amal baiknya dan merupakan sebagian tanda dekatnya kiamat. Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa mimpi seorang mukmin di akhir zaman, sedikit sekali yang bohong atau terjadi dari setan.

Rasulullahﷺ bersabda;
”Jika zaman itu telah dekat (kiamat) , banyak mimpi orang beriman tidak bohong. Dan, sebenar benar mimpi di antara kalian adalah mimpi orang yang paling jujur dalam perkataan.” (HR Muslim)

صحيح مسلم ٤٢٠٣: و حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ الْخَلِيلِ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ يَرَاهَا أَوْ تُرَى لَهُ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مُسْهِرٍ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Dan telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Al Khalil; Telah mengabarkan kepada kami ‘Ali bin Mushir dari Al A’masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullahﷺ bersabda: “Mimpinya orang muslim adalah yang dia lihat, atau yang diperlihatkan kepadanya. Dan di dalam Hadits Ibnu Mushir; “Mimpi yang baik adalah bagian dari empat puluh enam kenabian.” (HR Muslim)

Demikianlah Rasulullahﷺ menganggap masa kenabiannya telah habis dan tinggal peringatan peringatannya, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Rasulullahﷺ bersabda;
“Tidak tersisa dari kenabian, kecuali peringatan peringatan.” Mereka bertanya, “Apa peringatan peringatan itu?” Rasulullah SAW menjawab, “ Mimpi yang baik atau benar.”

Mimpi itu ada tiga macam : ( 1 ) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. ( 2 ) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan , datangnya dari syaithan . ( 3 ) dan mimpi yang timbul karena ilusi angan – angan, atau khayalan seseorang . Karena itu, jika seseorang bermimpi yang tidak di senangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain. ” [ Shahih Muslim ]

Jelas sudah penyebab kebingungan orang-orang terkait masalah mimpi adalah lantaran mereka menyimpang dari jalan lurus pada nabi.
Wallahu a’lam

Penulis: Helper Abu Aslam

Baca Juga

Uncategorized

99 Fakta Muhammad Qosim Adalah Al Mahdi Part 6

Uncategorized

Teka – Teki Hadits Akhir Zaman Yang Terungkap Dalam Mimpi Muhammad Qasim

Uncategorized

99 Fakta Muhammad Qasim Al Mahdi Part 8

Uncategorized

Mengenal Hizbussyaithon / Pengikut Syaithon

Uncategorized

Kelompok Yang Berani Memerangi Dajjal

Uncategorized

Rasa Takut adalah Senjata Terbaik Dajjal untuk Menyerang Manusia

Uncategorized

Muhammad Qasim di Bantu Oleh Ashabul Kahfi

Uncategorized

Mengalahkan Sihir Dajjal di Butuhkan Energi Spiritual