Jum’at, 4 Juli 2025. Bukit lebah. Artikel ini Menjawab opini beberapa orang yang keluar dari Tanah uzlah Bukit lebah dan ternyata bertentangan dengan dalil yang ada “Bahwa berjuang tidak perlu berkelompok”. Justru sebaliknya, bahwa Pengumpulan Pasukan Imam Mahdi di Tanah Uzlah, berikut penjelasannya.
Ujian di akhir zaman lebih kompleks dibandingkan dengan zaman Rasulullah ﷺ. Maka lebih sulit situasi dan kondisinya, saat ini ada dajjal dan tidak ada nabi sekarang. Penegak keadilan di ujung akhir zaman adalah orang -orang fajir .
Perjuangan Berjamaah
Mustahil terbentuk tim yang terbaik, jika tidak melalui kebersamaan. Tiba-tiba bersatu, lalu ikut berjuang di lapangan, tiba-tiba ikut dalam barisan ditikungan akhir, maka akan dicurigai sebagai penyusup atau sulit diatur. Sebab jiwa mujahid akhir zaman adalah jiwa yang terlatih terseleksi. Persepsikan dalam proses itu tanpa penyucian jiwa, yaitu dicapai sendiri tanpa bimbingan jamaah rohani atau tempaan untuk yang mensterilkan mereka dari fitnah dunia .
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَا مُوْا فَقَا لُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟مِنْ دُوْنِهٖۤ اِلٰهًـا لَّـقَدْ قُلْنَاۤ اِذًا شَطَطًا
“dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.””
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 14)
Mereka berkelompok di dalam gua, lalu mereka menambah keimanan mereka dengan tauhid murni dengan menghindari tempat syirik, menghindari tempat dan lingkungan yang masih sangat kompleks masalahnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَوْ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ خَيْرٌ ۗ لَوْ كَا نُوْا يَعْلَمُوْنَ
“Dan jika mereka beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 103)
“Berpeganglah kamu pada jamaah (kelompok) kaum muslimin dan imam mereka. Jika tidak ada jamaah dan imam, maka tinggalkanlah semua kelompok yang berbeda-beda (sekte) itu, walaupun kamu harus menggigit akar pohon sampai kamu mati.” (HR. Muslim)
Hadits ini menekankan pentingnya bersatu dan berpegang pada jamaah kaum muslimin dan imam mereka, serta menghindari perpecahan dan perbedaan pendapat yang dapat menyebabkan kesesatan.
Jamaah dalam hadits ini merujuk pada komunitas Muslim yang bersatu dan berpegang pada ajaran Islam yang benar, sedangkan imam merujuk pada pemimpin yang adil dan berpegang pada ajaran Islam. Dimana harus berjamaah yang benar (kelompok kecil yang terhindari dari fitnah Dajjal) yaitu orang yang sudah uzlah dan tinggalkan kelompok jika disitu tak ada imam dan iman Tauhid murni.
Jadi sangat kecil kemungkinan berjuang sendiri -sendiri. Apa mungkin manusia hidup sendiri – sendiri bisa Melawan musuh yang berjamaah, terlatih dan tiba-tiba bergabung dengan pasukan lainnya?
Tidak mungkin, karena berjuang sebagai Pejuang pembela Al Mahdi adalah dimulai dengan proses, terlatih, disucikan dari batin dan pemikirannya ( tazkiyatun nafs) sudah beruzlah dan bertobat.
Metode langit yang dicontohkan para Nabi dan Rasul: metode langit selalu bersuci, berjamaah dan beruzlah. Disucikan dulu dengan Beruzlah dan bertaubat, Allah berikan pertolongan dengan adanya pengikut/ jamaah yang sudah terseleksi secara alami dan teruji dalam organisasi dan proses Ruhani yang jelas (Tawakal, sabar, istiqomah, fana). Meninggalkan ego pribadi dan mengedepankan ego kelompok yaitu membebaskan Palestina dan menegakkan Islam sejati.
Bagaimana Nabi Musa dibentuk di istana tapi disandarkan ke Padang Sinai untuk penyucian jiwa lalu membentuk jamaah dan umat.
Nabi Muhammad ﷺ sebelum kenabian menyepi di gua Hira tempat uzlah dan penyucian lalu membentuk jamaah dan umat.
Ashabul Kahfi bukan pribadi pribadi individualis tapi kelompok Yang Allahﷻ jaga dalam uzlah, mereka tidak dipuji , tetapi diuji. Bukan sendiri-sendiri tapi bersama dalam uzlah dan bersama menolak thogut.
Pembantu utama Al Mahdi adalah ashabul Kahfi. Mustahil kenaikan derajat dari Allah ﷻ didapat tanpa ujian apalagi pasukan Al Mahdi, terdiri dari hati mereka seperti potongan besi (HR Ahmad dan Al hakim)
Dengan diangkatnya ilmu dan ulama, Mursyid yang memecah belah umat dalam fikroh – fikroh yang ada saat ini, Allah ﷻ berikan petunjuk berupa mubasyirat sebagai penengah dalam kebimbangan opini dan pemikiran para tokoh Islam saat ini.
Penyucian jiwa harus ada upaya menghindari fitnah.
Untuk hari ini dimasa yang penuh fitnah tidak mungkin hidup di kota yang penuh godaan pandangan, keramaian dan kesenangan dunia. Perlu kita memiliki aspek kestabilan hati, dilatih sabar, tabah, tawakal, ikhlas, istiqomah. Aspek latihan bersama, seorang tidak bisa menguji sabar dan keberanian tanpa ujian dari sesama pejuang.
harus mengetahui siapa orangnya (dari berbagai paham dan status), untuk seterusnya bisa diuji, dinilai sampai bisa dikompromikan untuk mendekati nilai – nilai kebenaran yang jauh dari ashobiyah kelompok/ fikroh.
Aspek maqomat Ruhani, menimbulkan cinta khauf, Rodja ridho, sabar dan lain-lain hanya tumbuh melalui disiplin bersama dan pengawasan pemimpin atau merobbi.
Orang bisa shalat sendiri , bisa puasa sendiri , tapi tidak bisa menjadi prajurit Al Mahdi itu sendiri Karena Medan perjuangan ini bukan urusan amal pribadi tapi tugas kolektif langit. Sesuai hadits bahwa Kelompok itu tak ada yang bisa menghalangi,
“Sebuah kelompok dari umatku akan terus-menerus berada di atas kebenaran, tidak akan mampu mengalahkan mereka orang-orang yang mengingkari mereka, sampai datang keputusan Allahﷻ (kiamat).” (HR. Muslim)
Hadits ini menggambarkan tentang sebuah kelompok yang akan terus berpegang pada kebenaran dan tidak akan terkalahkan oleh orang-orang yang mengingkari mereka. Kelompok ini akan tetap eksis dan berjuang untuk kebenaran sampai akhir zaman.
Hadits ini memberikan semangat dan motivasi bagi orang-orang yang berjuang untuk kebenaran dan keadilan, bahwa mereka tidak akan pernah sendirian dan bahwa Allahﷻ akan selalu menopang mereka.
Waallahu a’lam bisshawab
Oleh: TantiAZ



