Translate :

Home / Uncategorized

Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:45 WIB

99 Fakta Muhammad Qosim adalah Al Mahdi Part 11

Berikut adalah lanjutan 99 fakta bahwa Muhammad Qasim adalah Almahdi. Pembahasan kali ini adalah tentang Wahyu pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammadﷺ adalah berupa mimpi yang benar dari Allahﷻ.

Sementara sejak diangkat menjadi Rasul, Wahyu pertama yang diturunkan berupa Al Qur’an melalui perantaraan malaikat Jibri yaitu surah Al al-alaq ayat satu sampai tiga, yang artinya “bacalah dengan menyebut nama TuhanMu yang menciptakan”.

Penjelasan tersebut mungkin bagi sebagian orang awam membingungkan. namun itulah kenyataann yang membedakan bagaimana Wahyu disampaikan pada saat Rasulullaahﷺ menjadi Nabi dan diangkat sebagai Rasul.

pertama kali disampaikan kepada Khadijah رَضِی اَللهُ عَنْه dalam riwayat Imam Bukhari dan imam muslim.
Dari Aisyah Ummul Mukminin رَضِی اَللهُ عَنْه ia berkata: permulaan Wahyu yang diterima oleh Rasulullahﷺ adalah AR ru’yah ash- Shalihah (Mimpi yang baik) dalam tidur. Biasanya mimpi yang dilihatnya itu jelas laksana cuaca cuaca pagi.

Jadi, sebagai nabi, beliauﷺ menerima petunjuk dalam bentuk mimpi yang baik.

Menurut Imam Al-Syaukani dalam Fath AL-Qadir, memberikan definisi yang lebih terperinci:

“Seorang nabi yaitu pria yang diberikan Wahyu oleh Allahﷻ melalui mimpi atau Ilham. Sementara itu, seorang Rasul adalah pria yang diberikan Wahyu oleh Allahﷻ melalui Malaikat Jibril عَلَیهِ‌ السَّلام”

Jadi sangat jelas sebagai Nabi, beliauﷺ menerima petunjuk melalui mimpi dan Ilham. Maka ketika beliau ﷺ menerima surat Al-Alaq di gua Hira’ sudah berstatus sebagai Nabi.
Kemudian sejak turunnya ayat Iqra itu status beliau ﷺ menjadi Rasul.

pendapat tersebut di diperkuat oleh Imam Al Baihaqi
” Nabi Muhammad ﷺ diangkat menjadi seorang nabi pada Rabiul Awal berdasarkan Wahyu yang
diperoleh melalui mimpi, 6 bulan kemudian beliau menerima
wahyu dalam dalam keadaan terjaga di gua Hira.”

Diperkuat lagi oleh Imam Ibnu Hajar “Wahyu yang diturunkan kepada nabi berupa mimpi berfungsi sebagai persiapan mental beliau dalam menerima wahyu-wahyu
berikutnya yakni yang melalui Malaikat Jibril yang datang kepadanya”

Dengan demikian jelas sekali para ulama sepakat mengartikan status Muhammad itu adalah sebagai Nabi dan Rasul, ketika beliau diangkat menjadi Nabi, wahyunya berupa bentuk mimpi.

UJI KEBENARAN MUHAMMAD QOSIM MENERIMA PETUNJUK, KABAR GEMBIRA DAN PERINGATAN DARI ALLAHﷻ BERUPA MUBASYIRAT.

Mubasyirat yaitu mimpi yang benar dari Allahﷻ. Benarkah Muhammad Qasim itu
juga utusan Allahﷻ dalam status sebagai Mahdi? Karena mengisyaratkan ada satu
poin kebenaran ” menurut para ulama besar tersebut, bahwa utusan Allahﷻ yang statusnya Nabi wahyunya berupa bentuk mimpi”

UJI KEBENARAN APAKAH MUHAMMAD QOSIM MIMPINYA BENAR-BERTEMU NABI ﷺ?

Berikut poin penting!
mungkin hanya 0,01 persen yang pernah bermimpi benar – benar bertemu Baginda Nabi Muhammadﷺ? (karena ternyata banyak terjadi penyelewengan-penyelewengan ajaran yang sesungguhnya ketika ketemu Nabi, dan yang mengaku Nabi dalam mimpinya ternyata adalah iblis
dan setan yang mengaku).

maka dari itu harus di uji kebenaran mimpi Muhammad qasim yang mengklaim bertemu dengan Baginda Nabi Muhammadﷺ dan bertemu Allahﷻ lebih dari 300-400 kali (karena tidak semua mimpinya di sampaikan, namun masih ada yang beliau simpan/ tutupi)

“Aku Qasim, tidak bisa mengatakan bagaimana wajah Nabi Muhammadﷺ, karena saat aku mendekatinya, kepalaku merendah
karena rasa hormat. Begitu juga tatapanku tertunduk seperti yang kita lakukan dalam shalat.”

(Mimpi Muhammad Qosim, wajah Nabi Muhammadﷺ)
akhlak Muhammad Qasim menundukkan diri kepada Nabi Muhammadﷺ dengan rasa hormat ini sesuai dengan keterangan para sahabat, misal dari urwah Ibnu Saud:

” Dan apabila para sahabat berbicara dengan Nabi Muhammadﷺ, mereka akan menurunkan suara dan mereka tidak akan terus menatap wajahnya karena perasaan penuh hormat” ( sahih Bukhari Ruj Arab 54/19).

Kesimpulan dari pernyataan para sahabat Nabiﷺ dan pernyataan Muhammad Qasim adalah sama dan sesuai. Itu artinya artinya, apa yang dialami dalam mimpi Muhamad Qasim juga tidak sanggup menatap wajah Baginda Nabi Muhammadﷺ, begitu pula para sahabat juga demikian.

Dari Amru Ibnu Ash dalam Sahih Muslim;
“Dan tidak ada seorang pun yang lebih saya sayangi daripada Rasulﷺ dan tidak ada pula yang lebih mulia di mata saya selain Dia, saya tidak pernah bisa memiliki keberanian untuk melihat sekilas wajahnya.”

Begitu pula para sahabat tidak berani melihat sekilas wajah Rasulullahﷺ karena kemegahannya.

Jadi benar, sama persis dan sesuai apa yang dikatakan Muhammad Qasim dengan para sahabat Nabi.
“jika saya diminta untuk menggambarkan fitur-fitur wajah Rasulullahﷺ, saya tidak bisa melakukan itu. Karena saya belum melihat sepenuhnya”.

Contoh mimpi kedua Muhammad Qasim tentang gambaran saat pertemuan dengan Baginda Nabi Muhammadﷺ, dalam mimpinya

” Alasan lainnya adalah wajah
beliau selalu terpancar dengan cahaya yang membuatku sulit
untuk memahami fitur wajah/ gambaran”

penjelasan berikut ada di dalam kitab, Jabir Ra, mengatakan bahwa: “Rasulullahﷺ lebih tampan, cantik dan lebih bersinar daripada bulan purnama. ”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 1/228)

Senada, sama persis antara yg dijelaskan Qasim dan apa yang diungkapkan sahabat Nabi, bahwa Nabi ﷺ bercahaya karena Rahmat Allahﷻ. Kekuatan-kekuatan yang luar biasa yang ada di dalam diri Nabi Muhammadﷺ sehingga terpancarlah semacam cahaya.

Menurut Ibn Abi Haalah Ra meriwayatkan: “Tawa Rasulullahﷺ kebanyakannya adalah tersenyum, pada masa itu gigi depannya yang berdiri diberkahi berkilat seperti batu es salju yang bersinar putih,”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 34/228).

Gambaran Muhammad Qasim yang sederhana tentang Nabi ﷺ bersinar, menunjukkan adanya satu korelasi dengan berbagai penjelasan yang disampaikan para
sahabat.

Baca Juga:  Malaikat Jibril 'Alaihissalam dan Muhammad Qasim bin Abdul Karim

Ibnu Abbas رَضِی اَللهُ عَنْه, meriwayatkan, “Apabila Rasulullahﷺ berbicara, sebuah pencahayaan yang dikeluarkan dari giginya dapat dilihat.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 1/15).

Ibn Abi Haalah Ra, meriwayatkan: “Hidungnya menonjol dan mempunyai cahaya dan kilau di atasnya. Ketika seseorang pertama kali memandangnya, sepertinya beliau memiliki hidung besar. Tetapi ketika melihatnya dengan hati-hati menunjukkan bahwa kilau dan keindahan membuatnya tampak besar. Padahal sebenarnya hidung Baginda Tidak besar.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 1/8)

Itulah satu contoh gambaran Bagaimana keserasian antara pandangan Muhammad Qasim dengan keterangan para sahabat رَضِی اَللهُ عَنْه dalam memandang Rasulullahﷺ.

Alasan lainnya adalah “Wajah beliau selalu terpancar dengan cahaya yang membuatku sulit untuk memahami fitur wajahnya. Tinggi Nabi Muhammadﷺ sekitar 5 kaki dan 11 inci beliau memiliki tubuh yang sangat tampan (mimpi Muhammad Qosim: Rupa Nabi Muhammadﷺ)

Ternyata benar didukung oleh beberapa kitab para sahabat, Anas رَضِی اَللهُ عَنْه meriwayatkan Rasulullahﷺ tidak tinggi juga tidak pendek.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 1/115).

Pernyataan Muhammad Qasim tinggi Nabi ﷺ 5 kaki dan 11 inci adalah sekitar 180 cm, adalah tinggi yang sedang, ideal sesuai dengan pernyataan Anas Ra, Rasulullahﷺ tidak tinggi juga tidak pendek.”

Hasan bin Ali Ra meriwayatkan:
“Wajahnya Rasulullahﷺ yang diberkahi bersinar seperti bulan purnama. Dia lebih tinggi daripada lelaki yang pertengahan tinggi, Tetapi lebih pendek daripada orang yang tinggi.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 1/8)

pernyataan para sahabat رَضِی اَللهُ عَنْه itu Membuktikan kebenaran mimpi Muhammad qasim tentang Rasulullahﷺ.

Muhammad Qasim mengatakan, “Beliau memiliki tubuh yang sangat tampan. Nabi Muhammadﷺ berjalan di atas bumi dengan sangat baik dan lancar (Mimpi Muhammad Qosim: Rupa Nabi Muhammad ﷺ)

Menurut Abu Hurairah رَضِی اَللهُ عَنْه berkata,
“Aku tidak melihat orang yang lebih tampan seperti Rasulullahﷺ. Seolah-olah kecerahan matahari bersinar dari wajahnya yang penuh keberuntungan. Aku tidak melihat ada yang berjalan lebih cepat darinya seolah-olah bumi terlipat untuknya. Beberapa saat yang lalu dia akan berada di sini, dan kemudian di sana. Kami merasa sulit untuk mengimbangi ketika kami berjalan dengannya dan dia berjalan dengan kecepatan normal.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 19/23)

Apa yang disampaikan oleh Muhammad Qasim tentang cara berjalan Nabi ﷺ, “berjalan di atas bumi dengan sangat baik dan lancar.”
Artinya tidak ada tanda-tanda aneh. misalkan, Nabi jalannya pincang sangat sejalan dan itu Sesuai dengan pernyataan Abu Hurairah رَضِی اَللهُ عَنْه, “Aku tidak melihat ada yang berjalan lebih cepat darinya”.

Muhammad Qasim mengatakan, “Beliau Nabi Muhammadﷺ berbicara dengan sangat lembut dan sopan. dia menunjukkan kasih sayang yang paling dalam dan memiliki cinta yang paling tidak dapat dijelaskan, seolah baru saja dia bertemu dengan anak laki-lakinya yang sudah lama hilang. ( Mimpi Muhammad Qosim: rupa Nabi Muhammadﷺ)

Ibn Abi Haalah Ra meriwayatkan:
Beliau ﷺ selalu berbicara dengan jelas dari awal hingga akhir. Beliau ﷺ berbicara dengan singkat di mana kata-katanya lebih sedikit dan lebih berarti, setiap kata lebih jelas dari yang sebelumnya, tidak ada pembicaraan yang tidak masuk akal, juga tidak ada pemikiran setengah-setengah dimana artinya tidak lengkap dan tidak dapat dipahami.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 34/225)

Apa yang dikatakan Muhammad Qasim tentang Nabi berbicara pun sama dan selaras dengan perkataan sahabat.
Bahkan bagaimana cara Nabi ﷺ berdoa juga ada dalam mimpi Muhammad Qasim.

Muhammad Qosim mengatakan, “Beliau ﷺ membuat doa untuk umatnya dan menangis untuk mereka seperti tidak ada bandingan sebelumnya. Beliau ﷺ terus mengatakan umatku, yaitu kita (manusia setelah beliau jadi Nabi). Beliau ﷺ sangat berduka atas umatnya dan dia terus membuat doa untuk orang-orang yang tersesat. Aku tidak bisa menggunakan kata-kata untuk kesedihan seperti itu, jika anda tahu, anda tidak akan berhenti menangis karena memikirkannya. Salah satu contoh nya adalah beliau berjalan berkeliling, bolak-balik dengan cemas.”

Perilaku Muhammad Qosim jika cemas (setelah menerima mimpi), atau jika ada masalah juga suka berjalan keliling bolak-balik seperti Rasulullahﷺ. Demikian penjelasan Kang Diki yang sudah 6 bulan bersama Muhammad Qasim.

Dalam mimpi yang lain, Muhammad Qasim mengatakan, dan beliau ﷺ memiliki begitu banyak harapan, energi, dan antusiasme ketika akan menyarankan sesuatu kepadaku. Ada satu contoh lain dalam mimpiku yang aku bagi di tulisan lain yaitu, di mana Aku melihat kedalam mata Rasulullahﷺ yang dipenuhi air mata saat itu, dan aku terpesona dan tidak bisa berpaling seolah-olah Allahﷻ telah memenuhi mata beliau dengan cahaya-Nya.”

Secara hujjah kita bandingkan tangisan Nabi ﷺ dalam pernyataan mimpi Muhammad Qasim dan pernyataan para sahabat Nabiﷺ.

Abdullah bin Shih-Kheer berkata:
“saya menghadiri majelis mulia Rasulullahﷺ, beliau melakukan shalat, kemudian beliau menangis dalam shalatnya bunyinya seperti berasal dari dada seperti periuk mendidih.”
(Shamail Muhammadiyah Ruj Arab 45/322)

Artinya tangisan Nabiﷺ yang digambarkan oleh Muhammad Qosim sejalan dengan apa digambarkan oleh para sahabatﷺ.

Muhammad Qasim bertemu Allahﷻ dibalik tabir, bagaimana kebenarannya?

“Semua mimpiku sangat jelas. Seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Tapi kemudian saya terbangun dan menyadari bahwa itu semua hanya mimpi indah. Kapanpun saya melihat mimpi bersama Allahﷻ dan nabi Muhammadﷺ maka saya berharap bisa melihat mimpi seperti itu sepanjang waktu. Warna-warna yang pernah saya lihat dalam mimpi belum pernah saya lihat dalam kehidupan nyata.
Saya akan menilainya sebagai skor 10 dari 10. Allahﷻ Yang Maha Kuasa sering muncul dalam mimpiku. Saya tidak pernah melihat Allahﷻ menggunakan mataku dalam mimpi. Saya hanya merasa bahwa Allahﷻ ada di Arsy Al- Adzim ( tahta tertinggi ) dan saya mendengar suara-Nya dari balik tabir. ”
(Mimpi Muhammad Qasim)

Baca Juga:  Dikunjungi Kyai Fadlil, Penganut Tarekat Qadiriyah Percaya Mimpi Muhammad Qasim

“Suara itu terkadang turun dari langit atau saya akan melihat cahaya yang luar biasa terang. Dan terkadang suara yang luar biasa akan datang dari cahaya yang luar biasa. Setiap kali saya melihat cahaya Allahﷻ, mata saya menjadi terpaku. Tidak mungkin saya menggambarkannya. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa cahaya ini adalah Allahﷻ, melainkan cahaya Allahﷻ, melainkan Allahﷻ adalah versi megah cahaya yang diciptakan Allahﷻ.”

” Allahﷻ jauh melampaui segalanya Untuk digambarkan sebagai cahaya. Dan dia adalah pencipta cahaya. Bahkan suara Allahﷻ juga sangat luar biasa. Suara Allahﷻ penuh dengan begitu banyak belas kasihan dan kemurnian yang jauh melampaui dugaan dalam kata-kata. Dan suara Allahﷻ dalam mimpiku jauh melampaui eksistensi manusia, dan suaranya tidak memiliki kelemahan ataupun kehabisan nafas saat berbicara.

Dalam setiap mimpi, saya merasa bahwa Allahﷻ lebih dekat kepada saya daripada bagian depan otak saya dan pembuluh darah leher saya. Allahﷻ Tidak pernah berbicara denganku dengan keras, dia juga tidak pernah meninggikan suaranya dengan kemarahan atau berbicara kepada saya dengan cara yang kasar. Allahﷻ selalu berbicara kepada saya dengan sangat lembut dan damai meskipun saya membuat banyak dosa setiap hari.

Allahﷻ dan Muhammadﷺ tidak pernah memaksa saya untuk mengikuti ajaran mereka. Dan itulah mengapa saya mencintai Allahﷻ dan Muhammad ﷺ lebih dari segalanya. Allahﷻ dan Muhammadﷺ berbicara dengan saya dalam bahasa Urdu. Dan itu adalah bahasa utama saya. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allahﷻ dan Muhammadﷺ adalah Nabi dan utusan terakhirnya. Saya hanyalah umatnya nabi Muhammadﷺ, dan saya menyaksikan bahwa laknat Allahﷻ atas para pendusta. (Mimpi Muhammad Qasim)

Kepada para ahlul kitab silakan mengkaji pernyataan Muhammad Qasim, bagaimana dia saat bertemu dengan Allahﷻ dari balik tabir. Apakah ini sesuai dengan kitab-kitab yang ada yang atau tidak?

Sangat di sayangkan, ketika banyak komentar di media sosial banyak pernyataan seperti berikut “mana ada bisa ketemu Allahﷻ dalam mimpi dan banyak sekali? Padahal sebenarnya banyak ulama yang juga mimpi bertemu dengan Allahﷻ, tapi tidak populer dan tidak banyak disampaikan oleh ulama.

Dalam Syarah sunnah dikatakan, melihat Allahﷻ di dalam mimpi adalah mungkin menurut kesepakatan ahli Sunnah wal jamaah, ( Syarah Sunna, 12/227/280). Kata Ibnu Hajar, tidak ada perselisihan di kalangan ulama atas kemungkinan melihat Allaah ﷻ di dalam mimpi. (Al Fath 14/41/6, edisi Darul Fikr)

Imam Nawawi menukil perkataan Al Qadhi ‘lyad: Ulama bersepakat tentang bisanya seseorang melihat Allahﷻ dalam mimpinya, dan bersepakat tentang benarnya mimpi tersebut (rujukan Syarah Nawawi Shahih Muslim, 15/25)

Imam Abu Hanifah pernah bermimpi bertemu Allahﷻ sebanyak 1000 kali (Syarah Fiqh Al Akbar, Kitab Mulia Ali Al Qari, Ulama Mazhab Hanafi).

Imam Ahmad Ibn Hanbal juga pernah berkata mimpi bertemu Allahﷻ sekali. (Syarah Fiqh Al Akbar, Kitab Mulia Ali Al Qari, Ulama Mazhab Hanafi).

Di dalam kitab ihya bahwa Imam Ahmad telah bermimpi melihat dan mendengar suara Allahﷻ.

Syekh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan pula”Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan selainnya telah menyebutkan, bahwa seseorang dimungkinkan melihat Allahﷻ dalam mimpi. Namun yang dilihatnya bukan hakikat Allahﷻ yang sebenarnya karena tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allahﷻ.

Hal itu sangat langka dan jarang diketahui oleh umat Islam setelah zaman kenabian. Padahal zaman dulu para ulama sudah pernah merasakan lezatnya melihat Allahﷻ. Namun sekarang sudah berlaku Mubasyirat. Majelis Gaza yakin bahwa ilmu telah diangkat dan ulama juga telah tiada dan penggantinya adalah mubasyarat. Dan sekarang ini merupakan kunci penting di dalam membimbing umat Islam ke jalannya yang benar.

Nabi sudah mengatakan, akan ada 73 golongan umatku di akhir zaman semua masuk neraka kecuali satu. Yang dijelaskan dalam banyak kajian kelompoknya adalah kelompok kecil. Ciri-cirinya terbimbing dengan Mubasyirat yang berfungsi untuk menengahi. Penjelasan berbagai perbedaan dari 73 kelompok atau golongan tersebut.
Ini adalah kebenaran mutlak karena , ” mimpi lebih otoritatif dan lebih benar dibandingkan dengan pendapat siapapun” ( pernyataan Gus Baha)

Kesimpulan dari keseluruhan tulisan tersebut sesuai dengan tuntunan Al Quran, hadits dan para sahabat, serta kitab-kitab para ulama besar Zaman dahulu. Bahwa mimpi Muhammad Qosim adalah benar dari Allahﷻ sangat sejalan. Tidak ada pertentangan di dalamnya dan mustahil Muhammad Qosim menjelaskan dengan sangat sejalan, kecuali itu semua dari Allahﷻ, karena Muhammad Qosim adalah seorang Umi modern (dalam ilmu agama). Seperti Rasulullahﷺ, orang yang tidak memahami kitab,

Muhammad Qasim disebut Umi modern karena ia adalah orang yang membaca All Qur’an tidak lancar dan juga tidak percaya diri dalam ilmu agama. Ketika berhadapan dengan ulama dia tidak pernah mampu menjelaskan seperti apa yang disampaikan oleh para ahli kitab. Hal itu menambah keyakinan kita bahwa semua Mubasyiratnya memang benar dari Allahﷻ.

Baca Juga

Uncategorized

Diki Candra Penipu Dan Hanya Mencari Uang?

Uncategorized

Mengenal Al Mahdi Adalah Orang Yang Jujur

Uncategorized

Islam Akan Bersatu , Semua Golongan Tinggal Nama

Uncategorized

Tempat Petama Kali Diki Candra Mendapat Petunjuk tentang Mimpi Muhammad Qasim

Uncategorized

Mereka Yang Allahﷻ Selamatkan Di Akhir Zaman

Uncategorized

Rusia Sangat Prihatin atas Kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa

Uncategorized

Mayoritas Manusia Saat ini Ada Dalam Penjara Dajjal

Uncategorized

Catatan Mimpi Helper Brunei Bahwa Kang Diki Adalah Bani Tamim